HomeInfo SehatReproduksiMana yang Lebih Baik, IUD atau KB Suntik?
Reproduksi

Mana yang Lebih Baik, IUD atau KB Suntik?

dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, 28 Apr 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sebelum memilih kontrasepsi IUD atau KB suntik, ketahui dulu mana yang lebih baik antara keduanya di sini.

Mana yang Lebih Baik, IUD atau KB Suntik?

Terdapat banyak alat kontrasepsi yang bisa dipilih untuk mencegah kehamilan. Namun, dua jenis yang paling populer digunakan oleh wanita adalah KB IUD dan suntik.

Keduanya sama-sama terbukti efektif dalam mencegah kehamilan. Kendati demikian, tidak sedikit wanita yang kebingungan untuk menentukan yang terbaik di antara keduanya.

Lantas, menurut pandangan medis, mana yang terbaik? Apakah KB IUD atau suntik? Apa saja kelebihan dan kekurangan dari masing-masing metode kontrasepsi tersebut? Yuk, cari tahu selengkapnya!

Kelebihan dan Kekurangan KB IUD

Intrauterine contraceptive device (IUD) atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) adalah alat pencegah kehamilan dengan efektivitas sebesar 99,5%.

IUD berukuran relatif kecil, terbuat dari plastik lentur, memiliki lilitan tembaga, dan ada yang mengandung hormon di ujungnya. 

Benda ini juga memiliki ‘benang’ untuk memudahkan tenaga ahli mengontrol keberadaannya. Sebab, IUD perlu ditanamkan ke dalam rahim.

Di Indonesia, IUD yang paling banyak dijumpai di fasilitas kesehatan adalah IUD CuT-380A. Jenis IUD ini berbentuk T dan diselubungi tembaga.

Terlepas dari jenisnya, cara kerja IUD secara umum adalah mencegah pertemuan sel telur dengan sperma sehingga tidak terjadi pembuahan. 

Pada IUD yang terselubung tembaga, keberadaannya di dalam rahim dapat menciptakan kondisi seperti ‘peradangan’, sehingga dapat merusak sperma sebelum bertemu sel telur.

Artikel Lainnya: Viral Koyo KB, Ini Fakta Medisnya

Sementara itu, pada IUD yang mengandung hormon, cara kerjanya adalah membuat cairan atau lendir pada mulut rahim menjadi lebih kental. Hal tersebut bertujuan untuk menghambat pergerakan sperma, sehingga tak bertemu dengan sel telur.

Secara keseluruhan, beberapa sisi positif dari alat kontrasepsi IUD adalah sebagai berikut:

  • Jangka waktu panjang, yaitu 3‒5 tahun tergantung jenisnya.
  • Apabila berencana memiliki anak (lagi), Anda bisa kembali subur dengan cepat setelah melepas IUD.
  • Aman digunakan oleh wanita pascabersalin dan ibu menyusui, karena tidak memengaruhi produksi ASI.

IUD juga memiliki beberapa sisi negatifnya yang penting diketahui, yaitu:

  • Cenderung mahal apabila dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya.
  • IUD sering menyebabkan darah haid lebih banyak
  • Pengguna IUD berisiko lebih tinggi untuk mengalami nyeri haid yang parah.
  • IUD tidak dapat melindungi pemakainya dari penyakit menular seksual.

Artikel Lainnya: Kenapa Koyo KB Tidak Boleh Digunakan Penderita Diabetes? 

Kelebihan dan Kekurangan KB Suntik

KB suntik merupakan kontrasepsi hormonal yang mengandung progestin, atau kombinasi dari estrogen dan progesteron.

Untuk memudahkannya, orang-orang biasa menyebutnya sebagai KB suntik 1 bulan (mengandung kombinasi hormon) dan KB suntik 3 bulan (mengandung progestin).

KB suntik memiliki efektivitas mencegah kehamilan yang cukup tinggi, yaitu sekitar 99,7% dengan tingkat kehamilan 0,3 dari 100 wanita. 

Cara kerjanya adalah dengan menghambat pelepasan sel telur dan mengentalkan lendir di mulut rahim sehingga pergerakan sperma menjadi terbatas.

Artikel Lainnya: Benarkah Penggunaan KB Bisa Menyebabkan Depresi?

KB suntik memiliki beberapa keunggulan, antara lain:

  • Tidak perlu takut memasukkan alat apa pun ke dalam tubuh
  • Harganya lebih bersahabat dibandingkan IUD
  • Aman bagi wanita menyusui

Di balik itu, ada pula kekurangan KB suntik yang mesti diketahui. Beberapa di antaranya, yaitu:

  • Mengharuskan Anda untuk datang ke fasilitas kesehatan sesuai jadwal penyuntikan 
  • Alat kontrasepsi ini tak bisa melindungi penggunanya dari penyakit menular seksual
  • Apabila menghentikan KB suntik dan berencana hamil, kesuburan Anda bisa kembali tetapi mesti menunggu beberapa waktu
  • Pada awal-awal penggunaan, KB suntik memiliki efek samping, seperti mual, sakit kepala, berat badan meningkat, dan gangguan haid
  • Untuk efek jangka panjang, penggunaan KB suntik dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan menurunkan gairah seksual.

Artikel Lainnya: Jenis KB yang Aman untuk Penderita Diabetes 

Lalu, Lebih Baik KB IUD atau Suntik?

Jadi, mana yang terbaik antara KB IUD dan suntik? Hal ini dikembalikan lagi kepada masing-masing kebutuhan penggunanya. 

Untuk mengetahuinya dan membantu menentukan jenis KB yang paling tepat, Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter. Jangan lupa juga untuk mendiskusikannya dengan pasangan, ya.

Intinya, menurut pandangan medis, KB IUD dan suntik sama-sama baik. Keduanya memiliki efektivitas tinggi dalam mencegah kehamilan.

Masih penasaran dengan metode kontrasepsi yang ada? Punya pertanyaan seputar KB IUD atau suntik? Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDokter.

(NB/JKT)

KehamilanKontrasepsi

Konsultasi Dokter Terkait