Keluhan yang Bisa Menjadi Pertimbangan untuk Mengganti KB

Pemilihan jenis kontrasepsi sangatlah penting dan harus dipertimbangkan matang-matang. Tujuannya agar kontrasepsi yang digunakan bisa sesuai dengan kebutuhan, dan bermanfaat optimal dalam mencegah kehamilan.

Anda pun bisa mengganti metode KB dengan beberapa pertimbangan tertentu. Lantas, kapan waktu yang tepat untuk mengganti KB? Berikut ini beberapa pertimbangannya:

1. Sering Lupa Minum Pil KB

Sesekali lupa atau terlambat minum pil KB sebenarnya tidak akan memicu permasalahan besar. Namun, jika lupa minum pil KB secara berturut-turut, manfaatnya dalam mencegah kehamilan bisa berkurang signifikan.

Jika Anda termasuk orang yang sering lupa minum pil KB tepat waktu, lebih baik pertimbangkan untuk mengganti jenis kontrasepsi.

Anda bisa mengonsultasikannya kepada dokter untuk memilih jenis kontrasepsi yang tidak ‘menuntut’. Beberapa jenis KB yang bisa dipilih terkait hal tersebut, misalnya IUD, cincin vagina, atau patch.

Artikel Lainnya: Tak Sengaja Minum Pil KB saat Hamil, Apakah Berbahaya?

Pendarahan umum terjadi jika Anda menggunakan jenis KB yang membuat siklus haid berhenti. Sehubungan dengan ini, dr. Sara Elise Wijono, MRes mengatakan bahwa umumnya tubuh memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan jenis KB tersebut.

“Waktu yang diperlukan tubuh untuk beradaptasi dengan KB, yaitu sekitar 6 bulan,” kata dr. Sara.

Jika Anda merasa terganggu dengan perdarahan atau kondisi tersebut terus terjadi setelah 6 bulan, sebaiknya segera berkonsultasi kepada dokter untuk mempertimbangkan kontrasepsi jenis lain.

3. Perubahan Suasana Hati yang Serius

Progestin dalam pil KB bisa memicu perubahan suasana hati (mood). Jika Anda mengalaminya dan suasana hati tak kunjung membaik, pertimbangkanlah untuk berobat ke dokter guna mengganti pil KB dengan jenis kontrasepsi lainnya.

4. Sering Mengalami Perut Kembung

KB jenis tertentu mungkin mengandung estrogen, yang bisa membuat cairan dalam tubuh tertahan sehingga menyebabkan perut kembung. 

Apabila terdapat efek samping demikian dan Anda merasa tidak nyaman, tak perlu sungkan untuk berobat ke dokter guna mempertimbangkan penggantian jenis KB.

Artikel Lainnya: Viral Koyo KB, Ini Fakta Medisnya

Pil KB bisa membuat ovarium berhenti untuk memproduksi hormon testosteron. Pada beberapa wanita, kondisi ini dapat membuat libido menurun.

Bila penurunan libido terus-menerus terjadi, pertimbangkanlah untuk mengganti jenis KB yang digunakan. Anda perlu berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter untuk mengganti metode KB, misalnya menggunakan IUD tembaga.

6. Berjerawat

Terdapat beberapa jenis KB yang dapat membantu mengatasi jerawat dan memperbaiki kondisi kulit, karena menghambat ovulasi dan produksi testosteron.

Namun, pada beberapa orang, penggunaan jenis kontrasepsi tertentu bisa memicu munculnya jerawat. Jika Anda termasuk yang mengalami kondisi ini, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter guna mengganti jenis KB agar lebih sesuai.

7. Migrain Parah dan Gangguan Penglihatan

Anda harus segera berkonsultasi kepada dokter jika kontrasepsi yang digunakan menyebabkan sakit kepala sebelah (migrain) atau mengganggu penglihatan. Migrain yang disertai gangguan penglihatan akibat alat kontrasepsi bisa meningkatkan risiko pembekuan darah dan stroke. 

8. Tidak Yakin dengan Efektivitas KB

Jika Anda tidak yakin dengan efektivitas KB, sering gugup atau cemas, dan mengalami gangguan haid, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter guna mempertimbangkan jenis KB lainnya.

Sangat penting untuk berkonsultasi kepada dokter guna menemukan jenis kontrasepsi yang paling tepat. Sebab, menurut dr. Sara, efek samping alat kontrasepsi bisa berbeda-beda pada setiap orang. 

Punya pertanyaan mengenai alat kontrasepsi? Ingin tahu lebih lanjut mengenai kesehatan reproduksi? Anda bisa berkonsultasi secara langsung dengan dokter melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi KlikDoker.

(NB/JKT)

Referensi: 

Women’s Health Magazine. Diakses 2022. 7 Reasons to Switch Your Birth Control

WebMD. Diakses 2022. Making Decisions About Switching Birth Control Methods.