Reproduksi

Amankah Penggunaan KB Suntik untuk Ibu Menyusui?

Siti Putri Nurmayani, 15 Des 2022

Ditinjau Oleh dr. Sepriani Limbong

KB suntik menjadi alat kontrasepsi yang bisa mencegah kehamilan. Namun, amankah jika digunakan pada ibu menyusui?

Amankah Penggunaan KB Suntik untuk Ibu Menyusui?

Setelah melewati proses melahirkan, tak jarang seorang ibu merasa belum siap untuk kembali hamil. Apalagi, sebagian ibu memilih fokus memberikan ASI eksklusif pada sang buah hati. 

Oleh karena itu, penggunaan alat kontrasepsi menjadi solusi terbaik untuk digunakan. Dari banyaknya jenis alat kontrasepsi, pemilihan KB suntik untuk ibu menyusui dianggap dapat membantu mencegah kehamilan.   

Amankah Penggunaan KB Suntik pada Ibu Menyusui?

Amankah Penggunaan KB Suntik pada Ibu Menyusui?

Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong, KB suntik progestin aman untuk ibu menyusui.

“Tidak ada efek samping yang terjadi selama proses menyusui. Namun, kemungkinan ibu menyusui bisa mengalami efek samping dari KB hormonal pada umumnya, seperti nyeri kepala atau kenaikan berat badan,” tuturnya.

Artikel Lainnya: Tanda-Tanda Kamu Tidak Cocok Pakai KB Suntik

Ibu menyusui bisa mendapatkan suntikan hormon progestin di bagian bokong atau lengan setiap tiga bulan sekali.

Lalu, apakah KB suntik 3 bulan bagus untuk ibu menyusui? Berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat, tingkat kegagalan jenis KB ini 4 persen.

Menurut penelitian yang diterbitkan Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, tidak ada efek samping suntik KB 3 bulan untuk ibu menyusui.

Kontrasepsi suntik 3 bulan memiliki kandungan 150 mg Depo Medroxyprogesterone Asetat (DMPA) atau Norethindrone Enanthate (NET-EN).

Kedua bahan ini hanya mengandung efek progestin. Ketika disuntikkan setiap 2-3 bulan, tidak akan menunjukkan efek samping pada bayi.

Selain suntikan 3 bulan, ibu menyusui juga terkadang memilih KB suntikan 1 bulan. Penggunaan KB 1 bulan untuk ibu menyusui dapat memberikan efek samping terhadap produksi ASI.

Kondisi tersebut diakibatkan perubahan suasana hati yang menimbulkan rasa khawatir atau stres, sehingga produksi ASI menurun. Karena bisa berpengaruh pada produksi ASI, penggunaan KB suntik 1 bulan untuk ibu menyusui bisa dihindari.

Namun, Mama tetap bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan opsi terbaik.

Artikel Lainnya: Habis Suntik KB, Bolehkah Langsung Berhubungan Seks?

Alat Kontrasepsi Lain untuk Ibu Menyusui  

Selain suntik KB untuk ibu menyusui, dr. Sepriani menjelaskan sejumlah alat kontrasepsi lain yang bisa digunakan, di antaranya:

1. Metode Amenore Laktasi (MAL)

Bagi Mama yang baru melahirkan dan sedang menyusui, ada metode amenore laktasi (MAL) yang bisa digunakan sebagai alat kontrasepsi.

Jika berniat mencobanya, pastikan beberapa kondisi di bawah ini terpenuhi:

  • Tidak menstruasi setelah melahirkan (amenore)
  • Menyusui secara eksklusif
  • Tidak lebih dari enam bulan setelah melahirkan

Penting untuk diingat bahwa MAL merupakan metode KB sementara. Jika salah satu dari ketiga syarat di atas tidak terpenuhi, Mama harus menggunakan jenis kontrasepsi lain.

2. IUD

IUD (intrauterine device) merupakan alat kontrasepsi yang ditanamkan ke dalam rahim. Tingkat efektivitasnya untuk mencegah kehamilan tergolong tinggi, yakni lebih dari 99 persen.

Namun, pemasangan IUD lebih efektif jika dilakukan 48 jam atau 2 hari setelah melahirkan. Jika tidak dipasang dalam rentang waktu tersebut, biasanya disarankan menunggu hingga empat minggu setelah melahirkan.

IUD merupakan metode jangka panjang, karena bisa bertahan selama 3-10 tahun.

3. Pil KB Mini

Pil KB mini atau kontrasepsi oral yang hanya mengandung progestin dapat efektif untuk ibu menyusui. Tingkat perlindungannya lebih tinggi daripada kontrasepsi oral (OC) yang mengandung estrogen dan progestin.

Namun, ketika Mama berhenti menyusui si kecil dan kembali menstruasi, Cleveland Clinic menyarankan agar beralih ke kontrasepsi oral kombinasi.

4. Metode Pantang Berkala

Metode KB kalender atau pantang berkala juga dapat membantu Mama mencegah kehamilan. Hal ini dilakukan dengan mengetahui tanggal subur.

Jika siklus menstruasi teratur, masa subur akan berlangsung selama sembilan hari atau lebih. Apabila tidak ingin hamil, tidak disarankan berhubungan seksual di hari-hari subur.

5. Metode Barrier (Kondom)

Penggunaan alat kontrasepsi penghalang seperti kondom juga bisa dilakukan untuk mencegah kehamilan selama menyusui.

Mama dan Papa bisa menggunakan kondom. Pemakaian kondom pria dapat mencegah masuknya sperma untuk bertemu dengan sel telur. Jika digunakan dengan benar, 98 persen penggunaan kondom dapat mencegah kehamilan.

Pemakaian kondom juga bisa digunakan oleh wanita. Jenis kontrasepsi ini dipakai ke dalam vagina untuk mencegah masuknya air mani ke dalam rahim. Jika penggunaannya tepat, kondom wanita 95 persen efektif mencegah kehamilan.

Artikel Lainnya: Mana yang Lebih Baik, IUD atau KB Suntik?

Penggunaan alat kontrasepsi selama menyusui memang bisa membantu mencegah kehamilan. Namun, pastikan untuk berkonsultasi kepada dokter demi menentukan metode mana yang paling tepat.

Mama bisa unduh aplikasi KlikDokter dan gunakan layanan Tanya Dokter untuk konsultasi kepada dokter spesialis kandungan secara online agar lebih praktis. KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu.

(DA/JKT)

KB Suntik

Konsultasi Dokter Terkait