Reproduksi

Benarkah Pil KB Bisa Mengubah Bentuk Otak Janin?

Krisna Octavianus Dwiputra, 22 Feb 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Pil KB adalah salah satu mencegah dan mengatur kehamilan. Namun, benarkah konsumsi pil tersebut berefek samping mengubah bentuk otak janin?

Benarkah Pil KB Bisa Mengubah Bentuk Otak Janin?

Pil KB adalah salah satu dari sekian banyak cara untuk menunda, membuat jarak, dan bahkan mencegah kehamilan. Meski dapat menimbulkan beberapa efek samping, tak sedikit wanita memilih pil kontrasepsi ini.

Lantas, bagaimana soal efek pil KB pada janin? Apakah benar konsumsi pil KB bisa mengubah bentuk otak janin? Simak penjelasannya di bawah ini.

 

Pil KB Bisa Pengaruhi Bentuk Otak Janin?

Pil KB adalah salah satu jenis kontrasepsi berbentuk tablet. Tablet tersebut mengandung hormon reproduksi sintetik, yakni estrogen dan progesteron, atau hanya progesteron.

Tergantung pada jenisnya, alat kontrasepsi ini terdiri atas 21-35 pil yang harus dikonsumsi dalam satu siklus berkelanjutan.

Dalam satu siklus, ada pil yang mengandung hormon (aktif) serta pil yang tidak mengandung hormon (inaktif). Sangat penting bagi seorang wanita meminum pil tersebut sesuai anjuran.

Untuk pil KB yang mengandung progesteron, semua tablet dalam 1 siklus merupakan pil aktif. Jika dikonsumsi secara benar, tingkat efektivitas pil KB mencapai 99 persen dalam mencegah kehamilan.

Memang ada beberapa efek samping konsumsi pil KB, misalnya perubahan siklus haid, flek di luar siklus haid, nyeri kepala, penambahan berat badan, nyeri payudara, perubahan mood. Namun, apakah memengaruhi bentuk otak janin termasuk salah satunya?

Artikel Lainnya: Mengonsumsi Garam Himalaya saat Hamil, Apakah Lebih Sehat?

Dikonfirmasi langsung oleh dr. Sepriani Timurtini Limbong, “Kalau ditanya pengaruh, dalam konteks bikin kelainan atau tidak, pil KB enggak terbukti bikin kelainan atau cacat bawaan (pada janin).”

“Akan tetapi, untuk persoalan ukuran otak, memang ada penelitian bilang lebih kecil hipotalamusnya,” tutur dr. Sepriani.

Selain itu, menurut studi yang dimuat Science News, wanita yang mengonsumsi pil KB memiliki volume hipotalamus sekitar 6 persen lebih kecil, dari wanita yang tidak minum.

Hipotalamus adalah bagian otak yang seukuran kacang. Fungsinya membantu mengatur fungsi tak sadar, seperti nafsu makan, suhu tubuh, dan emosi.

Area ini juga berfungsi sebagai penghubung antara sistem saraf dan sistem endokrin, jaringan kelenjar yang menghasilkan hormon.

Artikel Lainnya: Apa Saja Vitamin dan Mineral yang Dibutuhkan Ibu Hamil & Janin?

Apakah Fungsi Otak Juga Turut Terpengaruh?

Kalau bentuk otak janin tidak terpengaruh, bagaimana dengan fungsinya? Apakah konsumsi pil KB justru dapat memengaruhi fungsi kognitif si kecil di masa depan?

“Secara fungsi, apakah jadi turun fungsi atau kognitifnya turun dsb (akibat konsumsi pil KB) itu belum terbukti,” ujar dr. Sepriani.

Dia juga menegaskan, tidak ada gunanya minum Pil KB saat sedang hamil. Oleh karena itu, dia menyarankan Anda untuk setop konsumsi pil KB begitu tahu sedang hamil.

"Lalu, jangan lupa kontrol ke dokter. Bilang kepada dokter kalau sempat minum pil KB, karena tidak tahu sedang hamil. Nanti dokter yang mengecek risikonya apa dan kondisi kehamilannya bagaimana," ungkap dr. Sepriani Timurtini Limbong.

Jadi, bahaya minum pil kb saat hamil untuk janin sejauh ini belum terbukti. Namun, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sangat disarankan untuk meminum pil KB sesuai anjuran dan ketentuan.

Akan lebih baik lagi jika Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi alat kontrasepsi yang satu ini.

Anda masih punya pertanyaan seputar pil KB, alat kontrasepsi, dan tips menunda kehamilan lainnya? Manfaatkan layanan Live Chat 24 Jam untuk bertanya langsung kepada dokter dari aplikasi Klikdokter.

[HNS/JKT]

Alat KontrasepsiKesehatan JaninHamil

Konsultasi Dokter Terkait