Kehamilan

Mengonsumsi Garam Himalaya saat Hamil, Apakah Lebih Sehat?

Tamara Anastasia, 13 Feb 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Diklaim lebih baik dibanding garam dapur biasa, apa benar garam Himalaya lebih baik untuk ibu hamil? Simak dulu kata dokter berikut ini.

Mengonsumsi Garam Himalaya saat Hamil, Apakah Lebih Sehat?

Selain garam dapur, garam Himalaya telah jadi pilihan banyak orang untuk memasak bahkan merawat kecantikan kulit. Warna pink-nya yang cantik pun dianggap memikat bagi para wanita.

Namun, apakah garam Himalaya juga sehat dan aman dikonsumsi ibu hamil? 

 

1 dari 3

Kandungan Potensial Garam Himalaya

Tahukah Anda? Garam Himalaya tidak bisa sembarang didapatkan. Jenis ini tidak berasal dari laut biasa, melainkan dari salah satu tambang garam terbesar di dunia bernama Khewra Salt Mine, Pakistan (di kaki pegunungan Himalaya). 

Garam Himalaya juga disebut garam murni karena sudah terkubur ribuan tahun di bawah lapisan lava, salju, dan es. Inilah sebabnya harga garam ini tidak semurah garam dapur biasa. 

Melansir Healthline, garam Himalaya tidak melalui proses apa pun saat diambil maupun dijadikan bahan makanan. Jadi, kemurniannya masih sangat terjaga dan tidak ada zat kimia apa pun yang ditambahkan di dalamnya. 

Tak heran bila garam Himalaya sangat kaya mineral yang baik untuk tubuh. Garam tersebut juga mengandung sejumlah nutrisi lainnya seperti kalsium, fosfor, klorida, boron, yodium, selenium, magnesium, dan masih banyak lagi. 

Hanya saja, hampir 97 persen garam Himalaya terdiri dari natrium klorida. Lalu, 3 persen lainnya adalah mineral lain dalam konsentrasi lebih kecil.

Garam pink tersebut juga mengandung zat antimikroba yang penting untuk mencegah infeksi. Selain itu, ada pula kandungan elektrolit yang bisa menjaga hidrasi tubuh. 

Artikel lainnya: Tes Kehamilan Menggunakan Garam, Akuratkah?

2 dari 3

Amankah Konsumsi Garam Himalaya untuk Ibu Hamil?

Lantas, apakah garam Himalaya bisa jadi opsi yang lebih baik untuk ibu hamil ketimbang garam biasa?

Dokter Sepriani Timurtini Limbong mengatakan, “Sebenarnya garam Himalaya bukan berarti lebih sehat. Kandungan iodine-nya justru lebih sedikit dibandingkan kebanyakan garam dapur lainnya.”

“Sementara, iodine sangat penting untuk perkembangan otak janin terutama di trimester awal. Jadi, kalau menurut saya, tidak mesti pakai garam Himalaya. Konsumsi garam biasa saja sudah cukup untuk ibu hamil,” jelas dr. Sepriani.

WHO sendiri juga merekomendasikan ibu hamil untuk mengonsumsi 250 mcg iodine per harinya. Dokter Sepriani mengungkapkan, kekurangan iodine bisa meningkatkan kemungkinan gangguan kelenjar tiroid pada bayi di dalam kandungan. 

Selain itu, defisiensi kandungan ini juga meningkatkan risiko kematian janin, serta bayi rentan mengalami kelainan perkembangan dan fungsi psikomotor. 

Artikel lainnya: Berendam Pakai Bath Bomb, Amankah untuk Kesehatan Kulit?

3 dari 3

Pentingnya Membatasi Asupan Garam Selama Hamil

Nah, meski asupan garam penting untuk pertumbuhan janin, ibu hamil juga diminta untuk membatasi asupannya. Karena, kelebihan garam bisa membuat ibu mengalami preeklampsia dan memperburuk edema (penumpukan cairan di tubuh). 

Beberapa alasan lain untuk membatasi asupan garam ibu hamil yaitu:

  • Makan garam berkontribusi dalam terjadinya perut kembung selama kehamilan.
  • Meningkatkan retensi air di dalam tubuh ibu hamil.
  • Meningkatkan tekanan darah. 

Untuk itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar konsumsi garam ibu tidak berlebihan selama hamil, yaitu:

Hindari Makan Fast Food 

Bila Anda sedang mengidam makanan cepat saji, coba buat sendiri di rumah dengan bahan yang lebih sehat. Anda juga bisa mengganti kentang goreng dengan mashed potato

Ganti juga camilan tidak sehat menjadi lebih bergizi seperti kacang almond atau biji-bijian. 

Gunakan Kaldu Jamur 

Ingin makanan terasa gurih tapi tetap sehat? Coba ganti garam dengan kaldu jamur atau bahan alami lainnya yang mengandung garam alami. 

Cara ini bisa mengatasi keinginan makan makanan gurih tanpa menggunakan garam berlebihan, lho! 

Jadi, ibu hamil tidak harus beralih ke garam Himalaya. Garam biasa pun tak kalah bermanfaat bagi kehamilan. Yang penting, batasi konsumsinya agar tidak terkena efek samping.

Konsultasi kehamilan dapat dilakukan lewat layanan Tanya Dokter bersama dokter kandungan pilihan Anda. Lalu, manfaatkan Kalender Kehamilan untuk mengetahui tahap perkembangan kandungan.

(FR/JKT)

Kehamilan