Menopause adalah suatu kondisi yang akan dialami oleh setiap wanita. Kondisi ini menyebabkan perubahan hormon, sehingga memicu berbagai keluhan. Salah satunya adalah keringat malam akibat hot fluses.
Hot flushes biasa digambarkan sebagai rasa panas yang timbul secara tiba-tiba, tidak diketahui asalnya dan dapat menyebar ke seluruh tubuh. Kondisi ini biasa disertai keringat, jantung berdebar, dan kulit yang kemerahan. Hot flushes ternyata dapat dipicu oleh beberapa sebab, yakni:
1. Stres
Hot flushes bisa terjadi karena pusat kontrol suhu tubuh pada otak mengalami masalah. Stres dapat memicu kondisi tersebut. Untuk mengatasinya, Anda dapat bermeditasi untuk menenangkan pikiran.
2. Kafein
Zat kafein yang terkandung dalam kopi memicu gejala hot flushes. Selain itu, kopi yang biasa dikonsumsi dalam kondisi panas dapat memperburuk gejala. Sebaiknya kurangi minuman jenis ini atau hindari sama sekali.
Artikel Lainnya : Konsumsi Kafein Bisa Memperburuk Gejala Menopause
3. Alkohol
Alkohol menimbulkan efek melebarkan pembuluh darah. Hal ini menimbulkan gambaran kulit yang kemerahan dan rasa panas. Alkohol sebaiknya dihindari jika gejala hot flushes sudah mengganggu Anda.
4. Makanan pedas
Pada orang yang tidak atau belum menopause pun, makanan pedas dapat memicu keringat berlebih. Karena itu, tidak aneh jika makanan ini memicu hot flushes. Jika Anda gemar mengonsumsi makanan pedas, sebaiknya kurangi porsinya. Atau segera minum air dingin setelah mengonsumsinya.
5. Pakaian ketat
Pakaian ketat akan mengganggu kulit untuk ‘bernapas’, sehingga Anda merasa kepanasan. Hal tersebut dapat memicu gejala hot flushes. Sebaiknya, gunakan pakaian longgar yang berbahan katun agar lebih nyaman.
6. Panas
Suasana yang panas, baik itu terkena sinar matahari, mandi air panas, sauna, dan lainnya, dapat memicu hot flushes. Anda dapat mengatasinya dengan menghindari panas secara langsung, memakai pendingin ruangan, atau membasahi wajah dengan air.
7. Merokok
Hot flushes sering timbul pada orang yang merokok. Karena itu, hindari rokok mulai saat ini.
Walaupun awalnya diperkirakan hanya terjadi selama 6-24 bulan, ternyata penelitian terbaru membuktikan bahwa hot flushes bisa dialami hingga 7 tahun. Bahkan pada beberapa kasus, kondisi ini dapat berlanjut hingga 11 tahun. Maka dari itu, hindari pemicu hot flushes agar keluhan tersebut tidak mengganggu keseharian Anda. Mari berdamai dengan hot flushes!
(NB/RH)