Kanker

Syarat dan Kriteria untuk Mendapatkan Vaksin HPV Gratis

Aditya Prasanda, 23 Apr 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Per Agustus 2022 mendatang, vaksinasi HPV gratis nasional akan dihelat secara bertahap. Ketahui kriteria dan syarat memperoleh vaksin HPV gratis di sini.

Syarat dan Kriteria untuk Mendapatkan Vaksin HPV Gratis

Pemerintah Indonesia mengumumkan akan menggelar vaksinasi human papillomavirus (HPV) secara gratis mulai Agustus 2022 mendatang. Pemberian vaksin HPV gratis bertujuan untuk mencegah perkembangan kanker serviks, akibat infeksi human papillomavirus. 

Kanker serviks merupakan pertumbuhan sel abnormal yang terjadi di serviks alias leher rahim, yaitu bagian rahim yang terhubung dengan vagina. Berdasarkan Indonesia Cancer Care Community, kanker serviks merupakan jenis keganasan kedua yang paling banyak diidap wanita Indonesia, setelah kanker payudara.

Menurut Centers for Disease Control Prevention (CDC), di Amerika Serikat, sebanyak 9 dari 10 kasus kanker serviks disebabkan oleh HPV, yaitu virus yang dapat menyebabkan infeksi di permukaan kulit. Vaksin HPV dapat mencegah lebih dari 90 persen keganasan yang disebabkan oleh virus tersebut.

Lantas, bagaimana kriteria dan syarat mendapatkan vaksin HPV gratis? Yuk, cari tahu.

Artikel Lainnya: Cara Penularan Kanker Serviks 

1. Vaksin HPV Gratis Hanya untuk Anak SD Kelas 5 dan 6

Dokter Siti Nadia Tarmizi, selaku Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, menekankan bahwa vaksin HPV akan diberikan secara gratis bagi kelompok usia anak sekolah dasar (SD). Kelompok usia yang dimaksud berkisar antara 9-13 tahun.

Vaksinasi HPV utamanya diwajibkan bagi anak kelas 5 dan 6 SD. Pemberian vaksin HPV bagi kelompok usia tersebut dinilai lebih efektif, karena mereka dinilai belum melakukan hubungan seksual dan minim terinfeksi HPV.  Infeksi HPV sebagaimana diketahui, paling mudah menyebar melalui aktivitas seksual.

Sementara itu, dr. Siti Nadia mengatakan vaksinasi HPV di luar kelompok usia 9-13 tahun, tidak akan ditanggung oleh pemerintah. 

Karenanya, orang yang ingin memperoleh vaksin HPV di luar kelompok usia tersebut, harus membayar vaksin secara mandiri. Harga vaksin di sejumlah klinik berkisar antara Rp 1-3 juta.

2. Waktu dan Lokasi Vaksin HPV Gratis

 

Pemberian vaksin HPV gratis secara bertahap akan dimulai pada Agustus 2022 mendatang. Direncanakan, vaksinasi HPV diadakan setiap tahunnya pada bulan tersebut. Hal ini bertepatan dengan kegiatan Bulan Imunisasi Anak sekolah (BIAS) yang dihelat pemerintah.

Vaksinasi HPV tahun ini akan dimulai di beberapa provinsi, termasuk DKI Jakarta dan Bali. Sementara, pemberian vaksin HPV secara nasional ditargetkan pada tahun 2023-2024.

Dokter Siti Nadia mengatakan, anak SD kelas 5 dan 6 akan memperoleh vaksin HPV yang didistribusikan melalui sekolah masing-masing. 

Artikel Lainnya: Gejala Awal Kanker Serviks Sesuai Stadium

3. Jenis dan Dosis Vaksin

Jenis vaksin HPV yang akan diberikan secara gratis yaitu gardasil. Ini merupakan vaksin HPV yang biasanya digunakan untuk orang dengan usia 9-26 tahun. 

Vaksin HPV gardasil dapat mencegah pertumbuhan kanker serviks, vulva, vagina, dan anus. Nantinya, vaksin HPV gratis akan diberikan sebanyak 2 dosis. Berdasarkan rekomendasi CDC, rentang waktu vaksinasi antara dosis pertama dan kedua sekitar 6-12 bulan. 

Menurut CDC, orang yang belum pernah terinfeksi human papillomavirus, dan memperoleh vaksinasi HPV sebanyak dua kali, diperkirakan nyaris 100 persen terhindar dari risiko perkembangan kanker serviks. 

4. Kriteria Kesehatan Penerima Vaksin HPV 

Jika sudah memenuhi syarat usia 9-13 tahun, nantinya kondisi kesehatan calon penerima vaksin HPV gratis harus diperiksa terlebih dahulu. Pasalnya, vaksin HPV tidak boleh diberikan pada orang dengan kondisi tertentu.

Salah satu kondisi yang tidak disarankan untuk melakukan vaksin adalah adalah punya reaksi alergi terhadap komponen vaksin gardasil, yaitu ragi. 

Disampaikan dr. Devia Irine Putri, pemberian vaksin kepada anak dengan kondisi tersebut dikhawatirkan dapat memicu reaksi alergi.

Reaksi alergi yang dimaksud berupa gatal, pembengkakan pada wajah dan tenggorokan, sesak napas, jantung berdetak cepat, lemah dan pusing.

Selain itu, vaksin HPV tidak boleh diberikan kepada anak yang menderita penyakit dengan gejala sedang hingga berat. Misalnya, menderita demam tinggi lebih dari 38 derajat Celsius ataupun batuk kronis selama lebih dari empat pekan.

Menurut CDC, anak dengan kondisi tersebut boleh diberikan vaksin HPV setelah mereka sembuh. 

Adapun anak yang menderita sakit bergejala ringan, seperti demam kurang dari 38 derajat Celcius, pilek, ataupun batuk ringan masih diperbolehkan memperoleh vaksin HPV.

Bagi orang yang ingin menjalani vaksinasi HPV mandiri di luar kelompok usia 9-13 tahun, syarat lain yang wajib diperhatikan adalah tidak sedang dalam kondisi hamil.

“Penelitian terhadap vaksin HPV pada ibu hamil masih terbatas, sehingga tidak diketahui secara pasti apa risikonya. Karena itu, disarankan untuk menunda pemberian vaksin HPV saat hamil,” papar dr. Devia.

Dokter Devia menambahkan, jika sudah menerima satu dosis vaksin HPV dan baru menyadari sedang hamil, maka dosis selanjutnya akan diberikan setelah persalinan.

Itu dia kriteria dan syarat vaksin HPV gratis. Jika ingin tanya lebih lanjut seputar vaksinasi HPV, konsultasi ke dokter via Live Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan terkini di aplikasi KlikDokter.

(OVI/NM)

Referensi:

  • CDC. Diakses 2022. Human Papillomavirus (HPV) Vaccination: What Everyone Should Know.
  • CDC. Diakses 2022. HPV Vaccine Safety and Effectiveness.
  • CDC. Diakses 2022. Cancers Caused by HPV.
  • Healthline. Diakses 2022. Are Younger People at a Greater Risk of Cervical Cancer?
  • The Lancet. Diakses 2022. Estimates of incidence and mortality of cervical cancer in 2018: a worldwide analysis.
  • Indonesia Cancer Care Community. Diakses 2022. BULAN KESADARAN KANKER SERVIKS - JANUARI 2021.

Ditinjau oleh dr. Devia Irine Putri

 

PopulerKanker ServiksHPV

Konsultasi Dokter Terkait