Kulit

Bahaya Sering Gonta-Ganti Skincare

Zahra Aminati, 07 Mar 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sering mengganti produk skincare bisa menyebabkan efek samping bagi kulit. Berikut merupakan bahaya sering gonta-ganti skincare.

Bahaya Sering Gonta-Ganti Skincare

Produsen skincare lokal maupun mancanegara banyak merilis produk perawatan kulit terbaru. Masing-masing produsen berlomba mengeluarkan produk dengan klaim memberikan manfaat terbaik bagi kulit wajah. 

Tidak dimungkiri karena banyaknya pilihan, Anda jadi gonta-ganti skincare guna menemukan produk perawatan kulit yang cocok. 

Sayangnya, gonta ganti skincare dapat menimbulkan efek samping bagi kulit, terlebih jika hal itu dilakukan tanpa jeda. 

Apa saja  dampak ganti skincare tanpa jeda bagi kulit? Cari tahu di bawah sini. 

1. Produk Skincare Tidak Bekerja Maksimal di Kulit

Dokter Joshua Zeichner dari Rumah Sakit Mount Sinai di Amerika Serikat mengatakan untuk merasakan dan mendapatkan manfaat skincare, Anda harus menggunakan produk tersebut selama beberapa minggu. 

“Sebagian besar produk skincare tidak dapat memberikan manfaat secara langsung. Perlu waktu berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan untuk melihat khasiatnya,” jelasnya. 

Sebagai contoh, penggunaan skincare retinoid tidak akan membuahkan hasil yang cepat atau instan. Sebab, antioksidan di dalam retinoid membutuhkan waktu untuk bekerja di kulit. 

Artikel Lainnya: Wajah Kemerahan Setelah Pakai Produk Skincare, Apa yang Salah?

Lalu, sebuah penelitian dari jurnal International Journal of Dermatology pernah mengamati waktu yang dibutuhkan skincare hingga memberikan manfaat bagi kulit. 

Menurut peneliti hasil penggunaan skincare mengandung vitamin C akan terlihat di kulit setelah 12 minggu pemakaian. 

2. Menyebabkan Iritasi Kulit

Menurut dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, salah satu efek gonta-ganti skincare adalah berisiko menyebabkan iritasi dan alergi di kulit. 

“Karena tidak semua kandungan skincare cocok di kulit kita. Alergi yang dimaksud bisa ruam, kemerahan, gatal, dan kulit menjadi lebih sensitif,” jelasnya.

Dokter Zeichner juga mengatakan iritasi kulit mengembangkan peradangan di sekitar folikel rambut yang mendorong penyumbatan dan memicu munculnya jerawat. 

“Hal inilah yang dapat menyebabkan muncul jerawat secara perlahan meskipun menggunakan perawatan kulit,” ujarnya. 

Artikel Lainnya: Intip Perawatan Dokter Spesialis Kulit untuk Atasi Kekusaman!

3. Kulit Jadi Resisten Terhadap Produk Skincare

Ketika sering gonta-ganti skincare, kulit berisiko mengalami resisten terhadap kandungan zat di dalam produk kecantikan. 

Dokter kulit asal Amerika Serikat, dr. Maryam Zamani menjelaskan bahaya sering gonta-ganti skincare. 

“Kulit bisa menjadi kurang sensitif terhadap produk tertentu sehingga efek penggunaannya menjadi tidak terlihat,” ungkapnya. 

Misalnya, ketika sering gonta-ganti skincare mengandung retinol, kulit bisa kebal atau meningkatkan toleransi terhadap zat di dalamnya. Alhasil tidak ada perubahan yang dirasakan oleh kulit wajah ketika Anda menggunakan skincare retinol

Beda halnya jika Anda memberikan jeda selama beberapa minggu setelah menggunakan satu produk mengandung retinol. 

Ketika menggunakan produk retinol baru lainnya, kemungkinan kulit dapat bekerja dengan baik dan memperlihatkan manfaat dari skincare tersebut. 

Bila berencana berganti skincare, dianjurkan memberi jeda beberapa minggu sebelum memakai produk perawatan kulit baru dan pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter kulit. 

Cari tahu informasi perawatan kulit lainnya dengan membaca artikel di aplikasi KlikDokter

(OVI/AYU)

Referensi:

  • Wawancara dr. Muhammad Iqbal Ramadhan 
  • Wiley Online Library. Diakses 2022. Effects of vitamin C vs. multivitamin on melanogenesis: comparative study in vitro and in vivo. 2010. 
  • Skincare. Diakses 2022. Derm DMs: Will I Break Out If I Switch Skin-Care Products Too Often.

 

Perawatan KulitSkincareJerawat

Konsultasi Dokter Terkait