Kesehatan Mental

Cara Menghadapi Pelecehan Verbal

Endah Murniaseh, 17 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Agar pelecehan tidak terus berlanjut, perlu tindakan tegas dari Anda. Ini 8 cara menghadapi pelecehan secara verbal yang bisa diterapkan.

Cara Menghadapi Pelecehan Verbal

Tidak hanya secara fisik, pelecehan verbal juga tidak boleh disepelekan dan dibiarkan. Karena, hal ini bisa menyebabkan luka hingga trauma yang cukup lama bagi korban.

Untuk mencegah masalah ini terus terjadi, Anda bisa mempelajari bagaimana cara menghadapi pelecehan verbal berikut ini:

1. Kenali Bentuk Pelecehan Verbal

Dengan mengenali jenis-jenis pelecehan verbal, maka Anda bisa memahami kondisi jika sebenarnya sedang atau pernah menjadi korban.

Bentuk pelecehan verbal bisa berupa panggilan nama tertentu, ejekan, sarkasme, kritikan pedas, dan lainnya. 

Pelecehan verbal biasanya diucapkan untuk mengendalikan seseorang dan merugikannya secara emosional.

2. Jangan Selalu Bersama Pelaku

Agar Anda tidak stres karena harus terus menghadapinya, lebih baik hindari atau kurangi interaksi sosial dengan pelaku.

Lakukanlah aktivitas menyenangkan seperti berjalan-jalan dengan binatang peliharaan, mengobrol bersama teman, dan lainnya. Lebih baik habiskan waktu dengan orang-orang yang bersikap positif.

3. Jangan Diam Ketika Dilecehkan

Jika situasi memungkinkan, utarakan ketidaksukaan dengan lantang di depan orang yang melecehkan Anda. 

Namun, jika dirasa respons tersebut bisa membahayakan diri, beritahu pelaku baik-baik namun tegas. 

Jelaskan dengan jelas apa yang menyakiti Anda dan mengapa tidak menyukai pelecehan verbal tersebut.

Si pelaku biasanya akan jengkel dengan respons tersebut. Oleh karena itu, usahakan Anda berada di lokasi atau situasi yang aman saat melawan.

4. Jangan Balik Melecehkan

Keinginan untuk membalas tentu ada. Jika Anda balik melecehkannya, pelaku bisa saja menuduh balik Anda sebagai pelaku pelecehan. 

Coba tahan amarah untuk membalas pelecehan yang telah terjadi. 

Artikel Lainnya: Glorifikasi Pelaku Pelecehan Seksual, Apa Dampaknya?

5. Tenangkan Diri

Emosi yang meluap akan memperburuk situasi. Karenanya, jika memang memungkinkan, cobalah tenang. Tarik napas dalam-dalam agar lebih bisa berpikir jernih dan emosi mereda.

Menurut Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, jika tidak mampu tenang, maka jauhi situasi tersebut untuk meminimalisir kondisi yang memburuk.

“Kalau kita sudah merasa tidak sanggup, kita boleh menjauh dulu dari situasi tersebut dan mencari tempat yang aman. Bicarakan lagi lain waktu dengan menyatakan waktu yang clear (misalnya nanti malam) saat suasana sudah tenang,” paparnya.

6. Tetapkan Batasan dengan Orang Lain

Buatlah batasan pribadi dan konsekuensi yang harus dilakukan jika batasan tersebut dilanggar. 

Misalnya, saat Anda tidak menyukai apa yang pelaku ucapkan, jelaskan konsekuensi jika ia melakukannya.

Artikel Lainnya: Memahami Perbedaan Pelecehan Seksual dan Kekerasan Seksual

7. Tegas dengan Batasan yang Ada

Batasan yang telah dibuat akan sia-sia bila Anda tidak mampu bertindak tegas terhadap konsekuensi yang dibuat. 

Bila Anda akan meninggalkan pelaku bila ia melecehkan, tetaplah pergi meskipun ia menahan Anda. Hal ini penting agar Anda tidak diremehkan.

8. Jangan Menyembunyikan Pelecehan yang Terjadi

Terkadang sulit membuktikan pelecehan verbal, karena tidak bisa terlihat konkret apalagi bila tidak ada saksi. 

Namun, cobalah untuk menceritakannya kepada orang terdekat yang dipercaya. Hal ini sangat bermanfaat supaya Anda mendapatkan dukungan. 

Psikolog Gracia juga menyarankan untuk meminta bantuan ke orang lain jika dirasa sudah tidak bisa menangani atau menghadapi situasi ini.

Tidak ada salahnya untuk berkonsultasi ke psikolog demi menangani pelecehan verbal yang diterima. Ingat, kesehatan mental Anda penting!

Konsultasi dengan psikolog bisa lebih mudah dan cepat melalui fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.

(FR/AYU)

Referensi:

  • Psychology Today. Diakses 2022. How to Deal With Verbal Abuse.
  • Very Well Mind. Diakses 2022. How to Deal With Verbal Abuse.
  • Ditinjau oleh Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog.
Pelecehan verbalKesehatan Jiwakesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait