Berita Kesehatan

Israel Catat Kasus Florona Pertama, Apa itu?

Aditya Prasanda, 04 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Israel mencatat kasus florona pertama. Berikut sederet fakta yang perlu Anda ketahui soal florona.

Israel Catat Kasus Florona Pertama, Apa itu?

Israel mencatat kasus florona pertama. Berdasarkan laporan Yedioth Ahronoth, surat kabar terkemuka di negara Israel, florona terdeteksi pertama kali menjangkiti seorang ibu hamil.

Pasien wanita tersebut tengah menjalani perawatan jelang persalinan di rumah sakit setempat, Rabin Medical Center. Ia disebut-sebut pula belum memperoleh vaksinasi COVID-19 sama sekali.

Lantas, apa itu florona? Berikut sederet fakta yang perlu Anda ketahui seputar florona.

1. Bukan Varian Baru

Florona bukanlah varian virus corona baru. Florona merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk kasus infeksi ganda influenza dan virus corona. 

2. Terindikasi Merusak Sistem Kekebalan

Disampaikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam subspesialis Hematologi-Onkologi, Prof. Zubairi Djoerban, diduga infeksi flu dan corona ini dapat merusak sistem kekebalan tubuh.

Menurut riset yang diterbitkan melalui jurnal Nature, influenza dapat memperburuk infeksi SARS-CoV-2.

Artikel Lainnya: Panduan Vaksinasi Sinovac untuk Anak Usia 6-11 Tahun

Di Israel sendiri, kasus influenza dalam beberapa pekan terakhir melonjak seiring meledaknya kasus infeksi varian Omicron. 

Kendati demikian, belum diketahui pasti dampak infeksi florona sesungguhnya. Peneliti masih mempelajari kasus infeksi ganda influenza dan coronavirus tersebut.

3. Gejala Florona

Serupa gejala infeksi COVID-19 umumnya, pasien florona mengalami gejala berupa batuk, pilek, sakit kepala, sakit tenggorokan, demam, hingga kelelahan.

Berdasarkan Center for Disease Control and Prevention (CDC), gejala ini dapat muncul bertahap. Gejala influenza dapat muncul antara 1-4 hari setelah terinfeksi virus.

Sementara gejala COVID-19 dapat muncul 2-14 hari setelah seseorang terinfeksi virus corona.

4. Dapat Menyerang Semua Kalangan

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan terdapat kelompok masyarakat yang rentan terinfeksi influenza dan coronavirus

Kelompok rentan yang dimaksud yaitu lansia, terutama dengan penyakit bawaan dan punya sistem kekebalan lemah. Selain itu, petugas kesehatan dan ibu hamil juga termasuk ke dalam kelompok rentan florona.

Meski begitu, WHO mengingatkan pada dasarnya semua kelompok usia dapat terjangkit florona. 

Artikel Lainnya: Obat DXP-604, Diklaim Ampuh Atasi Semua Varian Corona

5. Aksi 5M dan Vaksinasi Tetap Menjadi Kunci Mencegah Penularan Florona

Disampaikan dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, satu-satunya solusi mencegah penularan COVID-19 hingga saat ini yaitu disiplin menerapkan protokol kesehatan 5 M serta menjalani vaksinasi.

Hal ini juga berlaku sebagai antisipasi mencegah infeksi kombinasi virus seperti florona.

“Karena 5M (mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, mengurangi mobilitas dan menjauhi kerumunan) berfungsi membantu mengurangi transmisi virus melalui droplet ataupun benda padat. Sementara vaksinasi membantu menciptakan herd immunity atau kekebalan kelompok),” jelas dr. Iqbal. 

6. Vaksinasi Tambahan

Suntik vaksin tambahan pada dasarnya bermanfaat memperpanjang perlindungan pascavaksinasi dosis pertama dan kedua. 

Metode ini juga berfungsi mencegah penularan dari varian virus corona yang telah bermutasi. Hal ini berlaku pula sebagai antisipasi terhadap infeksi kombinasi virus, seperti florona.

Kendati demikian, kebijakan frekuensi vaksinasi di setiap negara sangatlah beragam. Israel sudah memberlakukan suntik vaksin keempat untuk melindungi warga dengan sistem kekebalan tubuh lemah.

Sementara itu di Indonesia, vaksinasi ketiga baru akan dimulai pada 12 Januari 2022 mendatang.

Itu dia sederet fakta seputar florona. Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar info kesehatan lainnya, konsultasi ke dokter via Live Chat.

(OVI/JKT)

Referensi:

Health Shots. Diakses 2021. After Corona, Florona is in the news. Here’s what you MUST know.

Nature. Diakses 2021. How COVID-19 is changing the cold and flu season

FluFloronacovid

Konsultasi Dokter Terkait