HomeInfo SehatKankerTak Boleh Kena Matahari, Kenali Gejala Xeroderma Pigmentosum
Kanker

Tak Boleh Kena Matahari, Kenali Gejala Xeroderma Pigmentosum

Zahra Aminati, 04 Des 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kenali lebih jauh mengenai gejala xeroderma pigmentosum lewat ulasan berikut ini.

Tak Boleh Kena Matahari, Kenali Gejala Xeroderma Pigmentosum

Xeroderma pigmentosum atau XP merupakan salah satu penyakit kulit keturunan yang langka, yaitu ketika kulit sangat sensitif terhadap paparan radiasi sinar UV dari matahari.

Saking sensitifnya, paparan dalam jumlah kecil pun bisa menyebabkan kulit penderita XP terbakar hingga melepuh.

Penyakit kulit ini pun dapat menimbulkan berbagai komplikasi serta risiko penyakit lain jika tidak diatasi dengan baik. Lantas, bagaimana mengatasi masalah kulit ini? Simak penjelasannya di bawah ini.

 

Tahapan Gejala Xeroderma Pigmentosum

Penyakit XP dapat terjadi terjadi ketika adanya hipersensitivitas seluler terhadap radiasi ultraviolet (UV) sebagai akibat dari kerusakan pada sistem perbaikan DNA.

Dokter Devia Irine Putri pun menambahkan bahwa mutasi genetik juga berperan dalam penyakit ini.

“Penyebab dari xeroderma pigmentosum adalah mutasi genetik dan paling banyak ditemukan pada gen XPC dan XPA,” kata dr. Devia.

Artikel Lainnya: Peeling Skin Syndrome, Penyakit Langka Penyebab Kulit Terkelupas

Dilansir dari DermNet New Zealand, penderita XP akan menunjukkan beberapa gejala sesuai dengan tahapan berikut ini:

  • Tahap Pertama

Terjadi sekitar 6 bulan setelah lahir (kulit akan tampak normal saat lahir). Pada tahap ini, area yang terkena sinar matahari, seperti kulit wajah, akan menjadi kemerahan yang disertai sisik dan bintik-bintik hitam tidak beraturan.

Perubahan kulit ini berkembang dari leher ke kaki bagian bawah. Pada kasus yang parah bisa sampai ke bokong. Pada musim dingin, perubahan kulit mungkin akan berkurang.

  • Tahap Kedua

Ketika paparan sinar matahari menyebabkan beberapa masalah kulit, seperti skin atrophy (bopeng di kulit), poikiloderma, telangiectasia, hiperpigmentasi berbintik-bintik, dan hipopigmentasi.

  • Tahap Ketiga

Merupakan tahapan perkembangan actinic keratoses dan kanker kulit. Tahap ini akan terjadi pada usia 4-5 tahun dan rata-rata 8 tahun.

Menurut dr. Devia, “Pada tahap ketiga, mulai menunjukkan adanya keganasan masalah pada kulit, seperti basal cell carcinoma dan squamous cell carcinoma.”

Belum Ada Obatnya

Karena bersifat genetik atau diturunkan dari orangtua ke anak, penyakit XP dimiliki penderitanya sejak lahir.

Oleh sebab itu pula, belum ada cara untuk mengobati penyakit ini. Penggunaan obat ataupun terapi dilakukan hanya untuk mengatasi atau mengurangi gejala serta komplikasinya.

Penyakit XP juga tergolong sangat langka. Melansir Cancer.net, bahkan hanya 1 dari 1 juta penduduk AS yang menderita penyakit ini.

Namun, penyakit tersebut sedikit lebih umum terjadi pada warga Jepang, Afrika Utara, dan Timur Tengah.

Artikel Lainnya: Fakta Penyakit Psoriasis Pada Orang Berkulit Gelap

Jika Anda atau keluarga mengalami penyakit ini, sebaiknya buatlah lingkungan yang aman baginya.

Selalu gunakan perlindungan ketika beraktivitas di luar ruangan. Seluruh kulit harus terlindungi dan menggunakan kacamata penangkal sinar UV.

Penderita XP juga bisa sensitif terhadap sinar UV tipe C yang dipancarkan oleh beberapa sumber cahaya buatan di dalam ruangan.

Jadi, perlindungan sinar UV di dalam ruangan juga tetap diperlukan. Hindari penggunaan bohlam halogen dan fluoresen, karena akan berdampak buruk pada penderita XP.

Orang dengan XP memiliki risiko hampir 100 persen terkena kanker kulit ganda jika lingkungan mereka tidak dikontrol dengan hati-hati.

Diagnosis pertama kanker kulit umumnya terjadi pada masa kanak-kanak. Mungkin ada peningkatan risiko kanker berkembang di mata, bibir, dan mulut.

Dokter juga akan merekomendasikan penderita XP untuk mengonsumsi suplemen vitamin B3 yang telah terbukti mengurangi risiko kanker kulit pada masyarakat umum.

Seperti itulah penjelasan mengenai gejala xeroderma pigmentosum, penyakit langka yang membuat penderitanya sangat sensitif pada sinar matahari.

Konsultasi masalah kulit lainnya lewat layanan LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter.

(PUT/AYU)

Referensi:

DermNet New Zealand. Diakses 2021. Xeroderma Pigmentosum.

Cancer.Net. Diakses 2021. Xeroderma Pigmentosum.

Kanker KulitXeroderma Pigmentosum

Konsultasi Dokter Terkait