THT

Cek Fungsi Pendengaran Melalui Prosedur Audiometri

Aditya Prasanda, 26 Okt 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anda mengalami gangguan pendengaran serius? Coba periksa kemampuan dengar lewat tes audiometri. Ketahui prosedurnya di sini.

Cek Fungsi Pendengaran Melalui Prosedur Audiometri

Seiring bertambahnya usia, risiko mengalami gangguan pendengaran semakin besar. Berdasarkan American Family Physician, sekitar 25 persen orang berusia di atas 50 tahun mengalami gangguan pendengaran.

Selain itu, gangguan pendengaran  juga dialami sekitar 50 persen orang dengan usia di atas 80 tahun. Meski begitu, masalah pendengaran pada dasarnya dapat menyerang siapa pun.

Jika Anda mengalami kondisi tersebut, penting untuk melakukan pemeriksaan sesegera mungkin.

Salah satu cara mengetahui apakah pendengaran mengalami gangguan atau tidak adalah melakukan tes audiometri.

 

Fungsi Tes Audiometri

Pemeriksaan audiometri dilakukan untuk mengetahui seberapa baik fungsi pendengaran seseorang.

Disampaikan dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, tes audiometri dilakukan menggunakan perangkat bernama audiometer.

Artikel Lainnya: Gangguan Telinga yang Paling Sering Terjadi, Apa Saja?

Audiometer merupakan perangkat yang dapat memutarkan suara melalui headphone. Alat ini membantu audiolog (pemeriksa) untuk mengetahui respons pasien terhadap intensitas dan nada suara.

Lewat tes audiometri, dokter juga dapat mengidentifikasi keseimbangan pendengaran dan masalah di dalam fungsi telinga bagian dalam lainnya.

Gangguan pendengaran sendiri dapat disebabkan beragam faktor, di antaranya:

  • Cacat lahir.
  • Infeksi telinga
  • Kondisi bawaan lahir, seperti otosklerosis atau kondisi ketika pertumbuhan tulang tidak normal dan menghambat fungsi telinga bagian dalam.
  • Cedera telinga.
  • Penyakit telinga bagian dalam, seperti Ménière maupun kondisi autoimun yang memengaruhi telinga bagian dalam.
  • Sering terpapar suara berintensitas keras.
  • Gendang telinga pecah.
  • Gangguan pendengaran sensorineural.

Prosedur Tes Audiometri

Terdapat beberapa jenis pemeriksaan audiometri, di antaranya.

1. Mendengarkan Frekuensi dan Intensitas Bunyi

Dalam pemeriksaan ini, bunyi dengan beragam frekuensi dan intensitas akan keluar melalui headphone khusus yang terhubung dengan perangkat audiometer.

“Fungsinya untuk memeriksa air conduction dan bone conduction dari telinga. Lalu, pasien akan diinstruksikan untuk memberikan tanda kepada audiolog, jika dapat atau tidak dapat mendengar suara tersebut,” jelas dr. Astrid.

Biasanya, audiolog akan meminta pasien mengangkat tangan ketika mendengarkan setiap suara.

Perlu Anda tahu, telinga manusia sehat dapat mendengarkan suara pelan serupa bisikan, sekitar 20 dB (desibel, merupakan satuan ukuran intensitas bunyi). Adapun suara dengan intensitas bunyi keras melebihi 85 dB, seperti di konser musik rock.

Frekuensi suara yang dapat didengar manusia berkisar 20-20.000 Hz (satuan ukuran frekuensi suara). Suara pembicaraan manusia umumnya berkisar 500-3.000 Hz.

Artikel Lainnya: Waspada 7 Bahaya Telinga Berdenging

2. Mengenal Ucapan di Antara Kebisingan

Tes audiometri lainnya yaitu mengenali ucapan di antara suara bising. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memutarkan sampel suara bising bersama bunyi ucapan tertentu.

Pasien akan diminta mengulangi kata-kata yang diucapkan. Tes mengenali kata ini membantu dokter mendiagnosis gangguan pendengaran.

3. Osilator Tulang dan Garpu Tala

Pemeriksaan audiometri menggunakan garpu tala dilakukan untuk mengetahui seberapa baik telinga bagian dalam menangkap getaran bunyi.

Tes ini juga dapat dilakukan menggunakan bone oscillator, yaitu perangkat mekanis yang juga berfungsi mentransmisikan getaran.

Seluruh pemeriksaan audiometri tidak berbahaya dan tidak menimbulkan rasa sakit. Umumnya tes ini berlangsung sekitar satu jam.

Usai tes audiometri, audiolog akan mengevaluasi fungsi pendengaran pasien. Berdasarkan hasil pemeriksaan, audiolog akan menentukan jenis tindakan dan perawatan untuk mencegah perburukan gejala maupun mengatasi gangguan pendengaran.

Jika ingin tanya lebih lanjut seputar gangguan pendengaran, konsultasi dokter online lewat LiveChat Klikdokter.

(FR/AYU)

Kesehatan TelingaGangguan Pendengaran