Kesehatan Anak

Penyebab Perut Anak Buncit yang Perlu Orangtua Waspadai

Tri Yuniwati Lestari, 07 Sep 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Perut anak buncit tak melulu terjadi akibat kebanyakan makan. Kondisi ini juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan, lho!

Penyebab Perut Anak Buncit yang Perlu Orangtua Waspadai

Perut bayi dan balita cenderung tampak buncit. Hal ini wajar terjadi karena otot perut mereka masih belum berkembang, serta banyak terisi udara karena menangis, mengempeng, dan sebagainya. 

Namun semakin bertambah usia, ketika otot semakin berkembang, perut si Kecil tidak buncit lagi. 

Lalu bagaimana bila anak memiliki perut buncit yang semakin membesar disertai keluhan nyeri, buang air, dan buang angin? Jika ini terjadi, mungkin ada sesuatu yang salah dalam tubuh anak.

Waspada, berikut adalah beberapa hal yang dapat menjadi penyebab perut anak buncit

1. Aerophagia

Menelan udara berlebihan atau aerophagia bisa menjadi penyebab perut anak tampak buncit dan keras. Istilah umumnya adalah perut kembung. 

Kondisi ini bisa mencetuskan gejala perut terasa tidak nyaman, mual, kehilangan nafsu makan, dan banyak buang angin.

Aerophagia dapat terjadi akibat proses pencernaan makanan di dalam saluran pencernaan. Bisa juga karena kebiasaan berbicara sambil makan, mengunyah permen karet, mengisap permen, atau makan terburu-buru.

Artikel Lainnya: Penyebab Perut Anak Terasa Panas dan Cara Mengatasinya

2. Intoleransi Laktosa

Intoleransi laktosa adalah gangguan kesehatan yang terjadi akibat tubuh tidak bisa mencerna gula alami dalam susu (berbentuk laktosa). 

Intoleransi laktosa biasanya muncul selama masa kanak-kanak atau remaja. Hal ini dikarenakan usus tidak mampu menghasilkan cukup enzim laktase, enzim khusus mencerna laktosa. 

Beberapa gejala intoleransi laktosa berupa perut anak yang tampak buncit atau membesar, terasa begah, mual, dapat disertai muntah, serta diare yang muncul setelah 6–10 jam.

3. Sindrom Iritasi Usus Besar

Sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS) sering dianggap sebagai masalah kesehatan yang hanya terjadi pada orang dewasa. Padahal, kondisi ini juga bisa dialami oleh anak-anak.  

Terjadinya IBS bisa dipicu oleh pola makan yang kurang tepat, seperti konsumsi camilan olahan, cokelat, makanan pedas, dan buah-buahan tertentu. 

Kondisi ini dapat mengakibatkan perut kembung dan terasa begah, sembelit, diare, terdapat lendir pada tinja, bahkan menurunkan berat badan anak.

4. Sembelit

Ketika mengalami sembelit, perut anak bisa terlihat buncit dan terasa begah sehingga bentuknya sedikit lebih besar daripada biasanya. Anak juga tampak kesakitan, rasa ingin buang air tetapi tidak bisa. 

Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko sembelit, yaitu kurangnya asupan serat, dehidrasi, tidak berolahraga atau aktivitas fisik secara rutin, dan efek samping obat-obatan tertentu.

Artikel Lainnya: Mengatasi Intoleransi Laktosa pada Anak

5. Radang Usus Buntu

Perut buncit pada anak bisa terjadi akibat radang usus buntu. Anak mulanya merasa kembung, kemudian dapat disertai dengan gejala lainnya seperti demam, mual, serta nyeri di sekitar sisi kanan bawah perut.

Jika orang tua mencurigai anak memiliki radang usus buntu, penting untuk mencari penanganan medis sesegera mungkin. 

Apabila terlambat diobati, radang usus buntu bisa ‘pecah’ dan menyebabkan infeksi menyebar yang berpotensi mengancam nyawa.

6. Sumbatan Saluran Cerna

Sumbatan saluran cerna atau istilahnya obstruksi ileus merupakan sumbatan di usus yang bisa disebabkan oleh berbagai hal. 

Misalnya, tinja yang mengeras (skibala), menelan benda asing, usus yang terlipat masuk ke dalam bagian usus lainnya (intususepsi), hernia, dan usus terpuntir (volvulus).  

Karena sumbatan tersebut, makanan, cairan, atau udara tidak dapat melewati usus. Akibatnya perut anak akan tampak membesar. 

Selain itu, pada kasus volvulus dan intususepsi sering disertai buang air besar berdarah sehingga perlu penanganan medis lebih lanjut.

Jadi, perut buncit pada anak perlu diwaspadai ya. Apalagi jika terjadi berhari-hari disertai keluhan nyeri dan tidak bisa buang air besar dan buang angin. 

Tanda bahaya lainnya adalah perut anak mengeras seperti papan dan juga disertai buang air besar berdarah. Segera ke rumah sakit terdekat untuk diperiksa lebih lanjut. 

Punya pertanyaan mengenai kesehatan anak? Orang tua bisa konsultasi dengan dokter secara online via Tanya Dokter atau download aplikasi KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu dan keluarga!

[RS]

Kesehatan AnakPerut Buncit

Konsultasi Dokter Terkait