Kesehatan Anak

Anak Rewel dan Muntah, Awas Keracunan Makanan!

Tri Yuniwati Lestari, 15 Sep 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anak rewel dan muntah tiba-tiba setelah mengonsumsi makanan tertentu? Awas, bisa jadi ia mengalami keracunan makanan. Ketahui fakta keracunan makanan pada anak di sini.

Anak Rewel dan Muntah, Awas Keracunan Makanan!

Keracunan makanan adalah kondisi ketika seseorang mengonsumsi asupan yang telah terkontaminasi oleh kuman, mikroba, racun, atau bahan kimia lainnya.

Pada orang dewasa, keracunan makanan bisa lebih mudah terdeteksi. Pasalnya, orang dewasa secara umum sudah dapat membedakan hal-hal yang terjadi pada tubuhnya.

Lain halnya jika keracunan makanan terjadi pada anak. Sebagian besar anak belum bisa melakukannya. Oleh karena itu, anak yang keracunan makanan biasanya hanya bersikap lebih rewel dan mengalami muntah-muntah.

Alasan Keracunan Makanan Bikin Anak Rewel dan Muntah

Menurut dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, anak yang keracunan makanan dapat mengalami mual atau muntah hebat dan diare dengan frekuensi lebih sering.

“Selain itu, anak juga bisa tampak lemas dan berisiko dehidrasi atau kekurangan cairan akibat muntah atau diare yang terlalu banyak,” sambungnya.

Semua gejala keracunan makanan dapat menyebabkan anak merasakan sensasi tidak nyaman. ALhasil, ia akan bersikap lebih rewel. 

Orangtua sebaiknya tidak selalu menganggap anak rewel dan muntah sebagai kondisi sepele. Anak berisiko lebih tinggi kehilangan nyawa jika gejala-gejala keracunan makanan terus terjadi hingga menimbulkan dehidrasi parah.

Anak Rewel dan Muntah, Kapan Perlu ke Dokter?

Melansir dari Patient, sebagian besar anak yang mengalami infeksi usus (gastroenteritis) akibat keracunan makanan memiliki gejala ringan dan akan membaik dalam beberapa hari. 

Meski begitu, sangat penting bagi orangtua untuk memastikan bahwa anak mendapatkan asupan cairan yang cukup selama mengalami keracunan makanan. 

Terlepas dari itu, keracunan makanan pada anak tetap mesti diwaspadai, khususnya jika terdapat tanda-tanda sebagai berikut:

  • Muntah hebat, khusus pada anak di bawah usia 6 bulan.
  • Anak memiliki kondisi medis tertentu, seperti gangguan jantung atau ginjal bawaan lahir, diabetes, dan riwayat kelahiran prematur
  • Anak mengalami demam tinggi, dan tidak kunjung membaik
  • Anak tampak lemas atau bingung, wajah cekung, frekuensi berkemih menurun
  • Anak mengeluarkan muntah atau tinja berdarah
  • Anak mengalami sakit perut parah.
  • Gejala anak keracunan makanan tak mereda, misalnya muntah selama lebih dari 1–2 hari, atau diare setelah 3–4 hari.

Artikel Lainnya: Anak Sering Muntah Hanya pada Malam Hari? Ini Penyebabnya

Semakin cepat dideteksi dan diobati, kemungkinan anak mengalami komplikasi keracunan dapat diminimalkan. Oleh sebab itu, mengetahui tanda-tanda bahaya anak keracunan makanan sejak dini adalah kunci utama untuk menghindari kemungkinan terburuk.

Jika sudah sembuh dan Anda tak ingin si kecil mengalami hal serupa di kemudian hari, pastikan untuk memperhatikan kelayakan makanan maupun minuman yang dikonsumsinya.

Hindari memberikan asupan yang telah kedaluwarsa, atau tidak terjamin kebersihannya. Selain itu, penting juga mengajarkan anak untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir; baik sebelum maupun sesudah makan, setelah dari toilet, dan seusai beraktivitas.

Jika Anda punya pertanyaan seputar anak rewel dan muntah, silakan berkonsultasi secara daring kepada dokter dengan memanfaatkan layanan LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.

(NB/JKT)

AnakKeracunan makanan

Konsultasi Dokter Terkait