Kesehatan Umum

Alasan Kenapa Anda Tak Perlu Terlalu Baik pada Orang Lain

Tri Yuniwati Lestari, 28 Agt 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Berbuat baik secara berlebihan bisa merugikan diri sendiri, lho. Agar tak mengalami hal tersebut, Anda sebaiknya jangan terlalu baik pada orang lain. Cek selengkapnya!

Alasan Kenapa Anda Tak Perlu Terlalu Baik pada Orang Lain

Tidak sedikit orang yang berbuat terlalu baik kepada orang lain. Bahkan, sebagian orang yang berperilaku demikian rela menempatkan kepentingan orang lain di atas dirinya sendiri.

Sayang, sikap terlalu baik kepada orang lain tak melulu berimbas baik terhadap diri sendiri. Tak jarang, sikap tersebut malah menyebabkan banyak kerugian; baik secara fisik maupun mental.

Berdasarkan Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, memperlakukan orang lain dengan baik memang tidak ada salahnya.

“Namun, perlu diingat bahwa sesuatu yang berlebihan cenderung tidak menyehatkan, sekalipun hal itu adalah sebuah perbuatan baik,” ucap Gracia.

Ada pun beberapa alasan kenapa Anda sebaiknya jangan terlalu baik kepada orang lain, yaitu:

1. Membuat Tak Punya Batasan Terhadap Diri Sendiri

Melansir dari Life Hack, orang yang terlalu baik biasanya tidak memiliki batasan pada dirinya sendiri. Mereka juga selalu mengorbankan kepentingannya demi orang lain.

Jika hal itu terjadi, orang lain dapat memandang Anda sebagai pribadi yang lemah. Menetapkan batasan diri untuk melakukan hal-hal baik bukan berarti Anda tak bersimpati terhadap kondisi di sekitar.

Justru, dengan adanya batasan tersebut, Anda dapat berpikir bahwa kebutuhan diri sendiri juga merupakan hal yang penting.

2. Kebaikan Anda Dapat Dimanfaatkan

Menurut Gracia, menjadi terlalu baik pada orang lain dapat membuat sikap Anda disalahgunakan oleh orang lain.

Orang-orang tersebut bahkan bisa sangat merasa ketergantungan dengan sikap terlalu baik yang sering Anda tunjukan.

“Mengorbankan diri sendiri bagi orang lain dan tidak diimbangi dengan kesiapan menerima konsekuensinya adalah tindakan yang kurang bijak,” ucap Gracia.

“Orang yang ditolong terus-menerus juga dapat membuat mereka tidak berkembang,” sambungnya.

3. Mengembangkan Harapan yang Tidak Realistis

Akibat bersikap terlalu baik kepada orang lain, Anda bisa mengembangkan harapan yang tidak realistis agar mereka melakukan hal serupa.

Ketika harapan tersebut tak dipenuhi, Anda mungkin akan merasa kesal dan gusar.

4. Membuat Lupa Memikirkan Diri Sendiri

Akibat sibuk mengurus orang lain, Anda bisa saja lupa untuk memperhatikan atau bersikap baik kepada diri sendiri. Hal ini bisa membuat kebutuhan dasar Anda tidak terpenuhi, dan berujung pada kelelahan maupun depresi.

Artikel Lainnya: Penyebab Orang Bersikap Bossy dan Ketus saat Bicara

5. Membuat Anda Tidak Benar-Benar Bahagia

Dilansir dari healthfully, penasihat kesehatan mental, Tara Ryan, mengatakan bahwa tak sedikit orang yang rela mengorbankan kebahagiaannya demi orang lain.

Contohnya, mengejar karier yang tidak disukai lantaran desakan dari sana dan sini. Hal tersebut bisa berujung pada kekecewaan yang sulit untuk diatasi. Alhasil, Anda pun akan lebih sulit untuk merasakan kebahagiaan yang sebenarnya.

6. Sering Meminta Maaf Padahal Bukan Salah Anda

Anda sebenarnya tak perlu minta maaf atas kesalahan orang lain. Jika sering melakukannya, bukan tak mungkin Anda malah akan dianggap rendah oleh orang lain.

Atas dasar itu, cobalah untuk hanya meminta maaf ketika Anda benar-benar telah melakukan kesalahan.

Jangan terlalu baik kepada orang lain agar tak malah merugikan diri sendiri. Berbuatlah baik secukupnya, agar sikap Anda tersebut lebih memiliki nilai di mata orang lain.

Apabila Anda punya pertanyaan atau butuh bantuan lebih lanjut terkait kondisi kesehatan mental, tak perlu ragu untuk chatting langsung dengan psikolog melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi Klikdokter.

(NB/AYU)

Relationshippsikologiskesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait