Kesehatan Mental

Sering Telat Karena terlalu Santai? Waspada Kondisi Tidsoptimist

Tamara Anastasia, 20 Mei 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Karena menganggap diri selalu punya banyak waktu, Anda jadi selalu telat dalam hal apapun. Awas, bisa jadi Anda memiliki sikap atau perilaku yang disebut dengan tidsoptimist.

Sering Telat Karena terlalu Santai? Waspada Kondisi Tidsoptimist

Tidak sedikit orang yang menganggap dirinya punya banyak waktu. Itu sebabnya, ada beberapa orang yang selalu telat ketika mengerjakan tugas atau terlambat hadir dalam suatu acara.

Orang yang terlalu santai dan selalu menganggap masih punya banyak waktu disebut dengan tidsoptimist.

 

Apa Itu Tidsoptimist?

Tidsoptimist merupakan singkatan dari time optimism. Orang dengan kondisi ini selalu yakin dan optimis bahwa dirinya memiliki lebih banyak waktu untuk mengerjakan suatu hal.

Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog menjelaskan, orang tidsoptimist kurang mampu memperhitungkan ketepatan waktu yang ada.

Pada akhirnya, orang tersebut sering kali telat dan tak bisa menyelesaikan pekerjaan sesuai deadline.

“Hingga saat ini, penyebab tidsoptimist belum diketahui pasti. Perilaku ini juga bisa disebabkan oleh orang yang sudah memiliki mindset bahwa dirinya baru bisa aktif secara maksimal ketika berada di dalam kondisi terdesak,” ujar psikolog Ikhsan.

Artikel Lainnya: Sindrom Munchausen, Pura-pura Sakit untuk Mendapat Perhatian

Tidak hanya itu saja, orang yang sulit mengatakan ‘tidak’ juga lebih mungkin mengalami tidsoptimist.

Karena sulit menolak, mereka jadi menyetujui semua permintaan dari banyak pihak. Akibatnya, terjadilah keterlambatan saat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan.

Bagaimana Cara Mengatasi Tidsoptimist?

Jika sikap tidsoptimist terus dibiarkan, maka bukan tidak mungkin Anda dianggap sebagai orang yang tidak berkompeten dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Dalam jangka panjang, Anda dapat sulit mendapatkan pekerjaan atau dianggap terlalu meremehkan waktu. Oleh karena itu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi tidsoptimist, seperti:

1. Jadikan Ketepatan Waktu Sebagai Prioritas

Julie Morgenstern, penulis buku Time Management From the Inside Out mengatakan langkah pertama untuk mengatasi tidsoptimist adalah menjadikan waktu sebagai prioritas.

Artinya, Anda harus paham mengenai konsekuensi yang terjadi ketika terlambat menyelesaikan tugas. Ingat juga, berapa banyak kerugian yang dapat terjadi ketika Anda menganggap semua pekerjaan bisa diselesaikan dengan santai.

Pikirkan juga dampak kepada diri sendiri di masa depan. Anda bisa mengalami kecemasan, menyalahkan diri sendiri, dan tidak termotivasi untuk bekerja lagi.

Artikel Lainnya: Pengaruh dari Sifat Optimis dan Pesimis Terhadap Pola Tidur

2. Sadari Bahwa Kegiatan yang Dikerjakan Punya Makna Baik

Psikolog Ikhsan mengatakan, “Sadarilah kegiatan yang kita lakukan itu memiliki makna baik untuk diri kita sendiri. Dengan menyadari, itu membuat kita akan memprioritaskannya dan bersungguh-sungguh dalam melakukannya.”

“Pikirkan juga reward yang mungkin Anda dapat ketika berhasil menyelesaikan tugas dengan baik dan tepat waktu. Bukan tidak mungkin Anda mendapat kenaikan gaji atau promosi atas pekerjaan baik yang telah dilakukan,” tambahnya.

3. Buat Perencanaan Waktu

Jika Anda termasuk ke dalam golongan tidsoptimist, maka buatlah perencanaan waktu yang baik. Anda bisa menuliskan kegiatan apa saja yang harus menjadi prioritas utama.

Tetapkan juga tenggat waktu atau kapan pekerjaan itu harus selesai. Anda bisa membuat mini jurnal kegiatan dengan perencanaan waktu yang detail.

Artikel Lainnya: Ini Alasan Mengapa Anda Harus Bersikap Optimis

Itu dia beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi tidsoptimist. Ingat, waktu adalah hal berharga yang mesti dipakai secara efektif.

Meremehkan waktu yang Anda miliki sekarang bisa berdampak buruk di masa yang akan datang. Jadi, jangan lagi bersantai-santai dan meremehkan waktu yang Anda miliki.

Untuk tahu informasi mengenai fakta psikologis lainnya, Anda bisa membaca artikel di aplikasi Klikdokter.

Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter atau psikolog melalui fitur LiveChat.

(OVI/AYU)

Tidsoptimist

Konsultasi Dokter Terkait