Kehamilan

Kondisi Kesehatan yang Mengharuskan Ibu Hamil Batal Puasa

Tamara Anastasia, 03 Mei 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ibu hamil diperbolehkan untuk puasa. Akan tetapi ada beberapa kondisi kesehatan darurat yang mengharuskan bumil untuk batal puasa. Apa saja?

Kondisi Kesehatan yang Mengharuskan Ibu Hamil Batal Puasa

Semua boleh berpuasa selama memiliki fisik yang sehat, termasuk ibu hamil. Akan tetapi, ibu hamil yang hendak berpuasa harus memastikan kondisi fisik dan kandungannya terlebih dahulu. 

Dokter Dyah Novita Anggraini mengatakan, “Jika kehamilannya berisiko ada flek atau sering kram, mual, dan muntah sehingga tidak bisa masuk makanan, maka sebaiknya tidak berpuasa. 

Jika tidak ada kondisi berisiko dan tetap ingin berpuasa, ada baiknya ibu hamil konsultasi dulu ke dokter.”

Ibu hamil juga diminta untuk tidak memaksakan diri berpuasa. Pasalnya, ada beberapa kondisi kesehatan yang mengharuskan ibu hamil batal puasa, seperti:

1. Dehidrasi

Selama hamil, ibu wajib mengonsumsi air putih lebih banyak dari biasanya. Pasalnya, air putih tidak hanya dibutuhkan oleh tubuh ibu, tapi juga bayi yang ada di dalam kandungan. 

Jika tidak bisa mencukupi kebutuhan cairan selama puasa, maka ibu rentan mengalami dehidrasi

Kondisi dehidrasi dapat menyebabkan kejang dan syok akibat tekanan darah yang terlalu rendah. 

Dalam beberapa kasus terburuk, dehidrasi bisa menyebabkan perkembangan janin terhambat dan berisiko cacat lahir.  

Di samping itu, dehidrasi turut dapat menyebabkan ibu pingsan dan terjatuh. Hal itu berbahaya karena bisa memicu keguguran. 

Oleh karena itu, cukupi kebutuhan cairan saat buka puasa dan sahur. Anda bisa mengonsumsi air putih, makan buah yang mengandung air, dan air kelapa sebagai cara mencegah dehidrasi selama puasa.

2. Pusing

Ibu hamil diperbolehkan tidak puasa jika mengalami pusing. Ada banyak penyebab pusing selama hamil. Di antaranya bisa diakibatkan oleh dehidrasi, stres, tekanan darah tinggi atau darah rendah

Bila mengalami pusing, ibu diminta untuk membatalkan puasa guna mencegah hal yang tidak diinginkan.

Setelah membatalkan puasa, cobalah makan dengan porsi kecil terlebih dahulu untuk meningkatkan kadar gula. Lalu, ibu bisa beristirahat sejenak dan melanjutkan makan dengan porsi sedang. 

3. Muntah dan Mual 

Muntah dan mual juga menjadi kondisi yang mengharuskan ibu hamil untuk batal puasa. Bayangkan saja jika Anda berpuasa kemudian harus mual dan muntah. 

Hal ini tentu buat ibu hamil jadi semakin tidak berenergi karena tidak ada kalori yang dibakar menjadi energi. Akibatnya, ibu bisa dehidrasi, lemas, lalu pingsan. 

Artikel Lainnya: Tips Puasa Sehat bagi Ibu Hamil

4. Punya Tekanan Darah Tinggi

Ibu hamil dengan kondisi tekanan darah tinggi diharapkan untuk tidak puasa dulu. 

Bumil tidak dianjurkan puasa bila mengalami gejala, seperti pusing, gemetar, bengkak di beberapa area tubuh (tangan kaki), mual, dan muntah. 

Ibu hamil dengan kondisi preeklamsia (tekanan darah tinggi saat hamil) wajib minum obat hipertensi dan makan secara teratur.

5. Bayi Tidak Lagi Aktif Bergerak 

Jika janin di dalam kandungan tak lagi aktif bergerak, ibu hamil yang berpuasa harus waspada. Kemungkinan, janin Anda mengalami kekurangan energi. 

Lalu, jika jumlah gerak atau tendangan bayi tidak sebanyak biasanya, maka ibu diperbolehkan untuk membatalkan puasa. 

Lihat juga reaksi setelahnya, apakah bayi secara perlahan mulai aktif atau gerakannya masih lemah. 

Apabila gerak janin masih kurang aktif, segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan dan pemeriksaan yang tepat.

Itu dia beberapa kondisi yang membuat ibu hamil boleh untuk tidak puasa atau membatalkan puasanya. 

Untuk tahu informasi mengenai kehamilan lainnya, Anda bisa membaca artikel di aplikasi Klikdokter.

(OVI/AYU)

Kehamilanpuasa

Konsultasi Dokter Terkait