THT

Pria Bersuara Seperti Wanita, Ini Penyebabnya dari Tinjauan Medis

Ayu Maharani, 18 Apr 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ternyata ada kondisi medis yang menjadi latar belakang fenomena suara pria seperti wanita. Untuk tahu lebih lanjut tentang kondisi tersebut, simak faktanya berikut ini.

Pria Bersuara Seperti Wanita, Ini Penyebabnya dari Tinjauan Medis

Anda keliru jika menyangka semua pria memiliki suara rendah yang cenderung ngebas. Beberapa pria justru memiliki suara yang lembut bahkan cenderung tinggi atau cempreng, sekalipun mereka memiliki kepribadian yang maskulin.

Ya, fenomena suara pria seperti wanita memang benar adanya. Menurut medis, hal tersebut sama sekali tidak berhubungan dengan preferensi seksual. 

Lantas, apa penyebab suara pria seperti wanita? Yuk, cari tahu faktanya!

Penyebab Suara Pria seperti Wanita

Menurut dr. Devia Irine Putri, suara pria seperti wanita dikenal dengan istilah puberphonia. Berdasarkan studi yang dipublikasikan dalam Journal of Laryngology & Voice (2012), kondisi ini terjadi pada 1 dari 900.000 orang. 

“Puberphonia atau sering disebut juga dengan falsetto fungsional adalah kondisi ketika seorang pria tidak mengalami penurunan suara yang normal setelah pubertas,” kata dr. Devia.

“Seorang pria seharusnya memang memiliki suara yang lebih berat ketimbang wanita. Karena ia (pria dengan puberphonia) tidak mengalami perubahan tersebut meski masa pubertasnya sudah lewat, suaranya jadi agak tinggi seperti wanita. Kondisi ini tidak berbahaya,” tegasnya.

Faktanya, mekanisme laring mengalami perubahan dramatis pada pria dan wanita selama masa pubertas. Suara pria akan menurun sekitar satu oktaf, sedangkan suara wanita turun satu hingga tiga seminada. 

Artikel Lainnya: Alasan Ilmiah Kenapa Anda Merasa Aneh saat Mendengar Suara Sendiri

Ketika perubahan akustik itu tidak terjadi setelah pematangan fisik, individu tersebut dikatakan memiliki falsetto fungsional. Kondisi ini lebih sering terjadi pada pria daripada wanita, meski bisa terjadi pada keduanya. 

Mengutip dari Fatherly, Direktur National Center for Voice and Speech, Amerika Serikat, Ingo Titze, mengatakan bahwa laring termasuk organ yang berkaitan dengan kadar hormon testosteron. 

Kadar testosteron membentuk ukuran otot pita suara yang bergetar untuk menghasilkan suara dan akhirnya menentukan nada. Lonjakan hormon seks menyebabkan pita suara memanjang dan tebal (besar), terlebih pada anak laki-laki. 

Di dalam pita suara, ada bagian yang bergetar dan tidak. Pada pria, bagian yang bergetar itu bekerja 60 persen lebih lama daripada wanita. Itulah mengapa, pria berbicara di sekitar 130 Hertz, sedangkan wanita di sekitar 190 hingga 200 Hertz. 

Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi seorang puberphonia. Bentuk laring mereka lebih kecil dan tipis sehingga suara yang dikeluarkan lebih tinggi.

Artikel Lainnya: Suara Hilang karena Radang Tenggorokan? Atasi dengan Cara Ini

Selain itu, pria dengan puberphonia juga terkadang memiliki napas yang lebih pendek. Ketika berbicara cukup panjang ataupun bernyanyi, lehernya pun terlihat lebih tegang. 

Suara Pria Seperti Wanita, Bisakah Diobati?

Kendati tidak menjadi gejala atau tanda bahaya bagi kesehatan fisik seorang pria, kondisi puberphonia acap kali mempengaruhi psikologis penderitanya. 

Ketika dewasa, individu tersebut berisiko mendapat cemoohan dari orang sekitarnya, apalagi jika penampilan luarnya terbilang sangat manly. Suara dan penampilan fisiknya akan dianggap sebagai dua hal yang berkebalikan. 

Lantas, apakah puberphonia bisa diobati? Sebenarnya, keunikan suara seperti ini bukanlah hal yang wajib diobati. Karena, sekali lagi, hal ini bukan kondisi medis yang berbahaya. 

Namun, apabila seorang pria benar-benar terlanjur tidak nyaman dengan jenis suara yang ia miliki, dr. Devia mengatakan, kondisi tersebut dapat diatasi dengan terapi wicara. 

Artikel Lainnya: Suara Orang Terkasih Bisa Jadi Obat Mujarab, Lho!

Tak bisa instan, terapi tersebut harus dilakukan dalam waktu yang lama. Tidak banyak juga hasil penelitian yang mengulas efektivitas terapi suara untuk puberphonia. 

“Selain terapi wicara, individu dengan masalah suara ini juga bisa mempertimbangkan digital laryngeal manipulation. Tulang rawan tiroid akan dikompresi dan pasien diminta untuk berbicara. Operasi larynx juga bisa dilakukan, tetapi hasilnya pada setiap orang tidak selalu memuaskan,” jelas dr. Devia. 

Kini Anda sudah mengetahui penyebab suara pria seperti wanita. Bila masih ada pertanyaan seputar kesehatan, Anda bisa berkonsultasi secara langsung kepada tim melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi KlikDokter

(NB/JKT)

PriaSuaraTHT