Tips Parenting

Cara Tepat Mendidik Anak yang Keras Kepala

Krisna Octavianus Dwiputra, 02 Mar 2021

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tidak mudah untuk mendidik anak yang sifatnya keras kepala. Ortu harus punya strategi tertentu. Berikut cara mendidik atau menghadapi anak yang keras kepala.

Cara Tepat Mendidik Anak yang Keras Kepala

Tak sedikit orangtua yang memiliki anak dengan sikap keras kepala. Keras kepala bisa ditandai ketika anak sulit untuk mengikuti nasihat dari orang lain, termasuk ayah dan ibunya.

Karena usianya masih terlalu kecil, sikap keras kepala anak kerap dibiarkan. Padahal, membiarkan sikap keras kepala dan tak mau kalah ini bisa merugikan dirinya saat dewasa nanti.

Anda tak perlu khawatir, ketahui cara mendidik anak yang keras kepala lewat ulasan berikut ini. 

Kenapa Anak Punya Sikap Keras Kepala?

Sikap keras kepala bisa muncul sejak usia anak masih sangat kecil. Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi. Psikolog, sikap keras kepala ini ada hubungannya dengan rasa keingintahuan anak terhadap segala hal.

"Biasanya anak mulai usia 5 tahun itu cenderung ingin mengetahui banyak hal, dimulai dari mengeksplorasi dunianya secara mandiri. Sehingga ketika ada orangtua yang melarang atau menasehati si anak, ia bakal marah dan tampak kesal. Hal ini termasuk wajar dalam tahap perkembangan anak," kata psikolog Ikhsan.

Kendati begitu, psikolog Ikhsan menjelaskan, kalau sampai si anak melakukan hal yang berbahaya atau merugikan dirinya, maka orangtua tetap perlu memberikan batasan tegas. Berikan pengertian agar dia memahami maksud baik Anda.

Akan tetapi, sikap anak yang keras kepala, tuh, seperti apa, sih? Dilansir dari Parenting Firstcry, berikut tanda-tanda anak yang keras kepala:

  • Anak yang keras kepala cenderung banyak bertanya. Pertanyaan mereka sering disalahartikan sebagai tanda memberontak atau tak mau dinasihati.
  • Mereka ingin didengar dan diakui. Oleh karena itu, mereka sering membutuhkan perhatian Anda.
  • Cenderung mandiri dan rewel.
  • Sulit untuk mengikuti rutinitas yang diterapkan karena punya jiwa yang bebas.
  • Emosinya sering meluap.
  • Terlihat suka memerintah.

Artikel Lainnya: Anak Remaja Terlalu Patuh, Orangtua Perlu Bersyukur atau Curiga?

Cara Mendidik Anak Keras Kepala

Berikut adalah beberapa cara mendidik anak yanv keras kepala. Orangtua bisa menerapkannya di rumah:

1. Biarkan Mereka Belajar Sendiri

Menurut psikolog Ikhsan, biarkan anak belajar dari pengalamannya. Tujuannya agar rasa mandiri mereka berkembang. Ingat, alasan utama anak keras kepala adalah karena mau mengeksplorasi banyak hal.

2. Jangan Dihakimi

"Jangan langsung menghakimi tindakan anak. Meskipun si anak melakukan kesalahan karena rasa penasarannya, lebih baik beri pengertian bahwa sebaiknya tidak perlu mengulangi tindakannya lagi," kata psikolog Ikhsan.

3. Semua Perlu Dipertanggungjawabkan

Psikolog Ikhsan menyarankan orangtua untuk memberi tahu anak soal sebab dan akibat dari hal yang ia pilih.

"Contoh, ketika ia bersikeras ingin bermain keluar rumah, Anda bisa memberi tahu kalau kemungkinan besar ia bisa terpapar Covid-19," kata psikolog Ikhsan.

"Kalau kena virus COVID-19, katakan mama dan papa bisa ikut kena juga. Kalau kena virus, bisa saja jadi sakit dan tidak bisa ke mana-mana sama sekali. Lalu, berikan alternatif pilihan misalnya bermain di rumah bersama mama dan papanya," sambungnya.

Artikel Lainnya: 5 Pola Asuh Orang Tua yang Kurang Tepat Saat Mendisiplinkan Anak

4. Jangan Berdebat

Anak-anak yang keras kepala biasanya senang dengan adanya perdebatan atau adu argumen. Oleh karena itu, jangan beri mereka kesempatan untuk berdebat, ya.

Daripada berargumen, lebih baik arahkan percakapan ke arah yang lebih baik. Tunjukkan bahwa Anda siap untuk mendengarkan cerita atau pendapat dari sisi mereka.

Mendengarkan cerita anak membuat mereka lebih bisa menerima tentang apa yang Anda sarankan atau nasihati.

5. Tetap Terhubung dengan Anak

Sebaiknya jangan langsung mendiamkan atau mengabaikan anak ketika sikap keras kepalanya muncul.

Anda harus tetap memerhatikan dan mengarahkannya. Akan tetapi, jangan sampai terkesan memaksa, karena anak bisa meresponsnya dengan cara memberontak.

Sebaiknya lakukan pendekatan kepada anak dengan cara lembut namun pasti.

Misalnya, bila Anda ingin anak berhenti menonton televisi dan mengerjakan tugas sekolah, jangan langsung matikan televisi sambil marah-marah.

Cobalah menonton televisi bersama mereka sebentar. Setelah itu, tanyakan apakah ada pekerjaan rumah yang ingin dibantu atau tidak? Anda juga bisa menawarkan diri untuk membantu anak mengerjakan tugasnya. Hal ini dapat menimbulkan rasa nyaman kepada orangtua.

Artikel Lainnya: Bisa Dicoba, Ini Pola Asuh Anak dengan Kepribadian Plegmatis

6. Ciptakan Suasana Damai di Rumah

Agar cara mendidik anak yang keras kepala berhasil, bangunlah suasana rumah hangat dan damai. Pastikan rumah menjadi tempat yang nyaman untuk anak. Sebab, anak yang keras kepala cenderung mencari tempat lain jika keadaan rumahnya tidak tenang atau kerap timbul keributan.

Kemudian, orangtua perlu mencontohkan sikap yang baik saat di rumah, karena anak cenderung meniru apa yang mereka lihat. Penting bagi orangtua untuk menjaga situasi rumah agar tetap damai, tenang, dan hindari pertengkaran antaranggota keluarga.

7. Ajari Anak Mematuhi Rutinitas

Anda bisa memberikan batasan aktivitas kepada anak yang sikapnya keras kepala. Orangtua bisa membuat aturan soal jadwal bermain atau belajar.  Jelaskan apa konsekuensinya jika anak melanggar batasan yang telah Anda berdua sepakati.

Dengan begitu, anak tahu hal apa yang seharusnya ia lakukan di rumah. Ia juga bisa mengerti tujuan dari dibuatnya rutinitas itu sendiri. Rutinitas dapat membuat kegiatan sehari-harinya jadi terarah dan sikap keras kepalanya perlahan bisa dihilangkan.

Ketahui informasi atau tips parenting lainnya dengan membaca artikel di aplikasi Klikdokter.

(OVI/JKT)

pola asuh

Konsultasi Dokter Terkait