Covid-19

Virus Corona Bisa Picu Penggumpalan Darah setelah Sembuh!

Nesia Qurrota Ayuni, 12 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Beberapa pasien infeksi virus corona dapat mengalami penggumpalan darah meskipun telah dinyatakan sembuh dari COVID-19. Cek fakta medis selengkapnya.

Virus Corona Bisa Picu Penggumpalan Darah setelah Sembuh!

Sembuh dari infeksi virus corona tak melulu membuat penyintas terhindar dari risiko komplikasi. Faktanya, beberapa penyintas COVID-19 masih bisa mengalami beberapa gangguan yang 'tersisa' meski telah sembuh.

Misalnya, sesak napas, kelelahan, masalah dengan alat indera, kehilangan memori, dan lain sebagainya. Gangguan tersebut seakan menetap, sehingga kemudian disebut sebagai long COVID.

Temuan terbaru terkait long COVID mengatakan, beberapa pasien yang telah sembuh dari infeksi virus mematikan tersebut dapat mengalami gangguan pembekuan darah yang menyebabkan penggumpalan darah.

Mengenal Gangguan Pembekuan Darah Lebih Dekat

Ilustrasi Pembekuan Darah

Gangguan pembekuan darah dapat menyebabkan penggumpalan, yaitu kondisi berubahnya darah dari cairan menjadi seperti gel atau setengah padat. Gumpalan darah bisa terbentuk di pembuluh vena dan arteri.

Dilansir Healthline, ketika penggumpalan darah terjadi di arteri, gejala yang terjadi adalah nyeri hebat, kelumpuhan tubuh, dan lainnya. Kondisi ini perlu segera ditangani, karena berpotensi menyebabkan serangan jantung dan/atau stroke.

Artikel Lainnya: Hati-Hati, Pasien Virus Corona Bisa Alami Pembekuan Darah Misterius

Tak jauh berbeda, pembekuan darah yang terjadi di vena juga bisa mengancam keselamatan. Jenis pembekuan di vena yang paling berbahaya adalah trombosis vena dalam (DVT).

Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami gangguan pembekuan darah, di antaranya:

  • Usia, terutama jika berusia di atas 65 tahun
  • Perjalanan yang panjang, seperti perjalanan apa pun yang membuat seseorang duduk selama lebih dari empat jam
  • Hanya istirahat di tempat tidur atau tidak banyak bergerak untuk jangka waktu yang lama
  • Riwayat keluarga yang pernah mengalami gangguan pembekuan darah
  • Obesitas atau kegemukan
  • Kehamilan
  • Merokok
  • Kanker

Artikel Lainnya: Benarkah Virus Corona Bisa Menular Lewat Transfusi Darah?

Alasan COVID-19 Bisa Sebabkan Gangguan Pembekuan Darah

Efek Gangguan Pembekuan Darah pada Tubuh

Berdasarkan dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, memang ada beberapa kondisi klinis “tersisa” pada pasien yang telah dinyatakan sembuh dari COVID-19. Salah satunya adalah penggumpalan darah.

“Memang kondisi ini tidak dialami oleh semua pasien. Mereka yang mengalaminya adalah yang punya faktor risiko, salah satunya angka D-dimer yang tinggi,” jelas dr. Astrid.

Bagaimana mekanisme COVID-19 menyebabkan penggumpalan darah masih belum diketahui pasti dan masih terus diteliti. Hal ini wajar, mengingat COVID-19 merupakan penyakit baru yang masih misterius.

“Namun, proses sistem imun melawan patogen seperti virus memang dapat memicu penggumpalan darah, meski belum bisa dipastikan mengapa proses ini masih berlangsung bahkan setelah pasien dinyatakan sembuh,” dr. Astrid menerangkan.

Gejala yang terjadi akibat kondisi tersebut pada umumnya tergantung di mana penggumpalan darah terjadi. Semisal terjadi di tungkai, maka bisa menyebabkan DVT.

“(Penggumpalan darah) di ginjal bisa menyebabkan penyakit ginjal. Kalau di kulit, bisa sebabkan ruam,” sebut dr. Astrid.

Artikel lainnya: Efek Gangguan Pembekuan Darah pada Tubuh

Melengkapi penjelasan itu, Ahli bedah vaskular senior Rumah Sakit Fortis Malar, dr. S Balakumar, mengatakan penggumpalan darah dapat terjadi di bagian tubuh mana saja. Tingkat peradangan yang dialami setiap pasien pun berbeda-beda.

“Deteksi dini gejala ini, pemantauan ketat dan tindak lanjut dari pasien yang pulih setidaknya selama satu bulan, akan membantu mengendalikan komplikasi terkait COVID-19, karena masalah dapat berulang dan berkembang,” jelas Balakumar.

“Tes darah dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini dan pengencer darah harus diberikan saat pasien dirawat,” tambahnya.

Virus corona masih dapat mengancam keselamatan, meski pasien telah dinyatakan sembuh. Oleh karena itu, lindungi diri agar tidak terinfeksi virus berbahaya tersebut. Patuhi protokol kesehatan, rajin cuci tangan pakai sabun dan air, serta terapkan gaya hidup dan pola makan sehat.

Jika butuh informasi lebih detail mengenai virus corona, Anda dapat langsung konsultasi pada dokter menggunakan layanan LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.

(NB/JKT)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait