Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeIbu Dan anakKesehatan BalitaAnak Sering Jatuh Saat Berjalan? Ini Penyebab dan Penanganannya
Kesehatan Balita

Anak Sering Jatuh Saat Berjalan? Ini Penyebab dan Penanganannya

Dian Afrillia, 20 Feb 2023

Ditinjau oleh dr. Theresia Yunita

Icon ShareBagikan
Icon Like

Anak yang baru belajar berjalan dan sering jatuh adalah wajar. Tapi, bagaimana jika balita yang sering jatuh saat berjalan sudah agak besar?

Anak Sering Jatuh Saat Berjalan? Ini Penyebab dan Penanganannya

Sesuai dengan progres tumbuh-kembangnya, balita sekitar usia tiga tahun sebenarnya sudah bisa berjalan. Namun, beberapa balita masih sering terjatuh dan membuat orang tuanya khawatir. 

Apakah kamu punya balita yang sering jatuh saat berjalan? Jangan panik, bisa saja anak jatuh karena tidak sengaja atau kurang seimbang saat berjalan. 

Namun, Mama dan Papa bisa cari tahu sebenarnya apa penyebab anak sering jatuh dan bagaimana cara menanganinya? 

Penyebab Anak Sering Jatuh saat Berjalan

Kenapa anak sering jatuh? Balita dengan perkembangan normal sebenarnya sudah bisa dilepas untuk berjalan atau berlari. Akan tetapi, anak bisa tak sengaja terjatuh. 

"Anak-anak memang cenderung mudah jatuh. Beberapa anak bisa saja jatuh lebih sering daripada yang lain," ungkap dr. Theresia Rina Yunita.

"Hingga berusia sekitar tiga tahun, balita akan mengalami clumsy karena otot dan tulangnya berkembang pesat. Ditambah lagi, masih kurangnya koordinasi karena saraf belum matang dengan sempurna," jelas dokter Theresia. 

Jadi, penyebab anak sering jatuh saat berjalan lebih karena otot dan tulang si kecil yang masih bertumbuh.

Menurut dr. Theresia, pikiran mereka bekerja lebih cepat daripada kaki dalam menangkap pesan. Mereka pun jadi mudah tersandung dan jatuh.

Namun, dalam kasus yang sangat ekstrem, bisa jadi ada masalah kesehatan yang mendasari dan jadi penyebab anak sering jatuh, seperti:

1. Masalah Penglihatan

"Pada anak yang mengalami gangguan penglihatan, pasti akan lebih sering terjatuh akibat kesulitan menerka kondisi lingkungan sekitarnya," kata dr. Theresia.

2. Artritis Juvenil 

Artritis juvenil adalah penyakit autoimun yang menyerang anak dan remaja. Gejala penyakit ini antara lain nyeri, kemerahan di sendi, dan bengkak.

3. Dyspraxia

Dyspraxia adalah istilah untuk kelainan sistem saraf yang membuat seseorang kesulitan merencanakan dan memproses tugas motorik. Kondisi tersebut juga dikenal dengan sebutan developmental coordination disorder (DCD).

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Sebenarnya, tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan dari masalah ini. Anak-anak hanya butuh waktu sampai bisa berjalan dengan sempurna dan terhindar dari masalah tersebut.

Akan tetapi, Mama dan Papa harus khawatir bila anak sampai mengalami beberapa kondisi ini:

  • Sering tersandung terus-menerus saat berjalan
  • Sering jatuh yang mengakibatkan cedera
  • Tidak tampak refleks ketika akan terjatuh, seperti mengulurkan tangan atau menahan
  • Setelah terjatuh, anak tidak berusaha bangkit
  • Tampak ada kelemahan otot yang sifatnya permanen atau memburuk

Penanganan Balita yang Suka Jatuh

Luka benturan dan goresan terkadang tidak bisa dihindari pada balita yang sering terjatuh. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi potensi cedera tanpa menghalangi keinginannya untuk menjelajah tempat. 

Mama dan Papa bisa ikuti tips berikut jika balita sering terjatuh.

1. Tingkatkan Keamanan Area Rumah

Periksalah sudut yang tajam dan singkirkan kursi atau meja yang tidak stabil. Mama dan Papa juga bisa merapikan kabel listrik yang menjuntai.

Jaga agar laci, pintu, dan peralatan tetap tertutup saat balita bermain. Tangga dan kamar mandi harus menjadi area terlarang untuk dilintasi si kecil.

2. Jauhkan Balita dari Permukaan yang Sangat Keras

Hindari lantai bata, ubin, batu tulis, dan batu sebanyak mungkin. Mama dan Papa dapat memegang tangan anak saat melintasi area-area dengan banyak benda-benda sangat keras.

Artikel Lainnya: Menangani Anak yang Terlalu Aktif dan Tidak Bisa Diam  

3. Fokus pada Kaki

Kaki telanjang adalah cara teraman dan paling nyaman untuk berjalan-jalan di rumah. Jika anak harus memakai kaus kaki atau sandal, pastikan pilih jenis antiselip.

Jika sepatu diperlukan, pastikan alas kaki itu pas dan memiliki sol dengan daya cengkeram yang baik.

4. Hindari Bereaksi Berlebihan

Jangan berteriak setiap kali anak jatuh. Reaksi tersebut dapat membuatnya enggan bereksplorasi dan membuatnya ketakutan. 

“Sering-seringlah berlatih agar anak lebih seimbang, practice makes perfect,” ujar dr. Theresia. 

5. Cek Mata

Kata dokter Theresia, Mama dan Papa harus mengecek fungsi penglihatan si kecil secara berkala hingga usia sekolah. 

Mama dan Papa, itulah beberapa penyebab anak sering jatuh dan cara menanganinya. Jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu dan keluarga ya! 

Jangan segan untuk berkonsultasi kepada dokter jika balita sering terjatuh saat berjalan semakin sering terjadi. Untuk berkonsultasi secara online, yuk pakai layanan Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. 

(JKT)

Kesehatan Bayi

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter