HomeInfo SehatSarafWaspada Pikun Akibat Fungsi Kognitif Turun, Harus Apa?
Saraf

Waspada Pikun Akibat Fungsi Kognitif Turun, Harus Apa?

Tim Redaksi KlikDokter, 18 Agu 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Fungsi kognitif otak harus dijaga dan ditingkatkan kesehatannya. Jika tidak, risiko kepikunan akan mengintai. Cegah dengan mengonsumsi suplemen berikut ini.

Waspada Pikun Akibat Fungsi Kognitif Turun, Harus Apa?

Otak adalah bagian dari sistem saraf pusat yang berperan mengatur fungsi organ tubuh. Bukan hanya itu saja, otak berguna untuk mengatur fungsi kognitif yang sangat penting untuk kehidupan sehari-hari.

Fungsi kognitif adalah sebuah proses mental dalam menyeleksi, menyimpan, memproses, dan mengembangkan informasi yang diterima dari stimulasi luar.

Terdapat beberapa jenis fungsi kognitif di otak. Namun perlu diingat, untuk beraktivitas normal, berbagai fungsi tersebut saling berhubungan satu sama lain, sehingga tidak bisa dipisahkan.

Fungsi kognitif membuat kita mampu memahami dan berinteraksi baik dengan orang lain. Berikut ini beberapa fungsi kognitif yang perlu Anda tahu:

1. Perhatian

Secara sederhana, perhatian berfungsi untuk menyeleksi rangsangan yang akan jadi fokus perhatian dan diabaikan dalam waktu bersamaan.

Secara eksternal, rangsangan bisa ditemukan lewat bau, suara, dan gambar. Sedangkan dari internal berupa pikiran dan emosi. Rangsangan ini berguna saat Anda melakukan aktivitas mental atau motorik sehari-hari.

2. Memori atau Daya Ingat

Memori atau ingatan adalah sebuah proses membuat, menandai, menyimpan, dan mengembalikan lagi sebuah informasi ke dalam otak. 

Fungsi kognitif ini berhubungan dengan pengertian. Ketika kita tidak fokus memerhatikan sesuatu, maka kita tidak bisa menyimpan, menandai, dan mengingat hal tersebut.

3. Fungsi Eksekutif

Fungsi eksekutif adalah serangkaian proses yang mendukung manusia merencanakan sesuatu, inisiasi, dan melaksanakan proses. Fungsi ini juga mendukung manusia untuk bisa memecahkan suatu masalah.

4. Kemampuan Berbahasa

Bahasa adalah sebuah alat untuk berkomunikasi. Kendati demikian, bahasa tidak hanya penting digunakan untuk berkomunikasi tetapi juga berperan untuk menyusun apa yang ada di pikiran internal manusia.

5. Merasakan dan Mengenali

Fungsi kognitif ini membuat kita mengenali dan membedakan berbagai rangsangan yang kita dapat.

Contohnya, seperti  membantu mengenali wajah teman dan keluarga, hingga membedakan berbagai benda-benda lainnya di sekitar kita.

Perlu diketahui, seiring bertambahnya usia, kemampuan fungsi kognitif seseorang akan menurun perlahan. Jika fungsi kognitif tidak ditingkatkan dan dijaga, Anda berisiko mengalami kepikunan.

Pikun adalah kondisi kesehatan yang cukup mengganggu di masa tua. Ini karena kondisi ini membuat kemampuan berinteraksi sosial penderitanya dengan masyarakat jadi menurun.

Tingkatkan Fungsi Kognitif untuk Cegah Kepikunan

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencegah kondisi kepikunan. Beberapa cara berikut ini bisa Anda lakukan untuk mencegah fungsi kognitif menurun.

1. Menjaga Kesehatan Jantung

Untuk menjaga kesehatan fungsi kognitif, aliran darah ke otak harus tercukupi. Salah satu caranya yaitu dengan menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Untuk itu, Anda harus mencegah terjadinya kondisi hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi. Tak lupa, berhenti merokok juga dapat menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

2. Meningkatkan Kualitas Tidur

Pastikan bahwa Anda tidur cukup selama tujuh hingga sembilan jam dalam sehari.

Hal ini penting untuk me-reset kembali otak dan menjaga kesehatan mental Anda. Untuk memaksimalkan kualitas tidur, coba lakukan hal-hal ini:

  • Matikan semua alat elektronik 30-60 menit sebelum tidur.
  • Coba hilangkan atau jangan memikirkan hal yang membuat Anda khawatir dan cemas.
  • Lakukan meditasi 5-10 menit untuk menenangkan pikiran.

3. Rutin Beraktivitas Fisik

Berjalan kaki sekali sehari selama 30 menit, bersepeda, atau berenang dapat membantu Anda untuk menjaga fungsi kognitif otak agar tetap sehat.

4. Makan Makanan Sehat

Makan makanan tinggi serat, kaya kandungan asam lemak omega 3, rendah lemak jenuh, serta sayuran hijau dapat membantu menjaga kesehatan otak.

Makanan tersebut juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya kepikunan. Tidak lupa, imbangi dengan buah dan kacang-kacangan setiap hari agar fungsi kognitif otak tetap terjaga.

5. Perbanyak interaksi sosial

Ketimbang melakukan berbagai aktivitas di media sosial, lebih baik perbanyak interaksi sosial langsung bersama teman dan kerabat.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara berbicara dan bertemu langsung, video call, atau bahkan saling telepon.

Ketika bersosialisasi,seperti berdiskusi dan mendengar, sirkulasi peredaran darah ke bagian otak Anda meningkat.

Otak jadi bekerja dan merespon rangsangan tersebut. Secara tak langsung, ini melatih fungsi kognitif otak tetap aktif dan sehat terjaga.

Artikel Lainnya: Masih Muda Tapi Sudah Pikun, Ini Penyebabnya!

Minum Suplemen Pelengkap untuk Optimalkan Fungsi Kognitif

Selain melakukan aktivitas tersebut, Anda dapat mengonsumsi suplemen citicoline untuk menjaga dan meningkatkan fungsi otak. Citicoline adalah senyawa kimia otak yang secara alami ada di dalam tubuh manusia.

Citicoline mampu meningkatkan aliran darah dan oksigen di otak, meningkatkan daya ingat, mempercepat pemulihan akibat stroke, serta membantu mengobati Alzheimer (pikun akut) dan penyakit Parkinson.

Untuk mendapatkan manfaat citicoline, Anda bisa minum suplemen Brainact Odis secara rutin.

Brainact Odis bekerja dengan mencegah kerusakan dan menjaga keutuhan membran sel, meningkatkan produksi Acetylcholine (peningkat daya ingat), serta membantu memperbaiki membran sel saraf.  

Konsumsi Brainact Odis sebanyak satu sampai dua kali dalam sehari setelah makan atau bersamaan dengan waktu makan.

Caranya mudah, Anda hanya perlu meletakan suplemen Brainact Odis di dalam rongga mulut sampai tabletnya larut.

Untuk informasi lain tentang fungsi kognitif dan kesehatan otak, jangan ragu ajukan pertanyaan langsung ke dokter lewat fitur Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter, ya.

(OVI/AYU)

AdvertorialHipertensiAlzheimer

Konsultasi Dokter Terkait