Diabetes

Sambut Lebaran, Jaga Kesehatan Diabetesi dengan Pola Makan 3J Plus

Tim Redaksi KlikDokter, 27 Mei 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Menyambut hari Lebaran, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan penderita diabetes agar tetap sehat. Salah satunya adalah pola makan 3J Plus.

Sambut Lebaran, Jaga Kesehatan Diabetesi dengan Pola Makan 3J Plus

Dalam menjalankan puasa Ramadan, penderita diabetes perlu lebih memperhatikan kesehatannya, salah satunya dengan pola makan 3J Plus. Selain agar ibadah puasa lancar, hal ini sangat penting untuk mengontrol kadar gula darah. 

Sebenarnya, apa itu pola makan 3J Plus? Mari simak selengkapnya dalam artikel berikut.

Adaptasi Pola Makan Diabetesi Saat dan Setelah Bulan Puasa 

Terjadi perubahan metabolisme pada tubuh saat berpuasa. Pada awalnya, tubuh akan menggunakan makanan sahur sebagai sumber energi. Hal itu berlangsung biasanya hingga 8 jam setelah sahur. Setelah itu, tubuh akan “membongkar” cadangan glikogen di hati dan otot agar dapat digunakan sebagai energi.

Setelah cadangan glikogen habis, sekitar 11-12 jam setelah berpuasa, maka tubuh mulai menggunakan simpanan lemak sebagai sumber energi. Jika berlangsung lama, pemanfaatan lemak sebagai energi dapat membantu Anda untuk menurunkan berat badan serta menstabilkan gula darah, tekanan darah, dan kadar kolesterol.

Namun, bagi Anda yang menderita diabetes, berpuasa akan membutuhkan perhatian khusus. Ini karena terdapat berbagai risiko yang dapat Anda alami saat berpuasa. Beberapa efek yang dapat muncul, seperti hipoglikemia, hiperglikemia, dehidrasi, hingga ketoasidosis diabetik.

Dengan berbagai risiko tersebut, masih bisakah penderita diabetes berpuasa? Jawabannya ya, penderita diabetes boleh berpuasa. Namun tentunya dengan beberapa hal yang harus betul-betul diperhatikan, seperti:

1. Ketahui Risiko Anda Sebelum Memutuskan untuk Berpuasa

Walaupun berpuasa di bulan Ramadan adalah sebuah kewajiban, ada beberapa kelompok yang dibebaskan kewajiban berpuasa. Salah satunya adalah orang-orang yang sakit.

Oleh karena itu, Anda disarankan untuk mengunjungi dokter Anda 6-8 minggu sebelum Ramadan untuk mengetahui risiko Aanda jika berpuasa.

2. Lakukan Pemeriksaan Gula Darah secara Rutin

Harap diingat bahwa melakukan pemeriksaan gula darah tidak membatalkan puasa Anda. Hal itu justru penting dilakukan selama berpuasa jika Anda penderita diabetes, mengingat begitu fluktuatifnya kadar gula darah Anda.

Lakukan pemeriksaan kadar gula darah 1-2 kali sehari, atau bahkan lebih jika Anda termasuk orang-orang yang berisiko tinggi.

3. Penyesuaian Terapi Diabetes Selama Puasa

Diskusikan dengan dokter Anda tentang penyesuaian terapi yang Anda peroleh. Misalnya, waktu dan jenis obat untuk menurunkan risiko terjadinya hipoglikemia. Khususnya jika Anda memperoleh obat golongan sulfonylurea seperti glibenclamide dan glimepiride, atau suntik insulin.

4. Tahu Kapan Harus Menghentikan Puasa

Anda harus membatalkan puasa Anda jika mengalami:

  • Kadar gula darah yang kurang dari 70 mg/dl atau lebih dari 300 mg/dl.
  • Gejala hipoglikemia, seperti lemas, pusing, keringat dingin dan menggigil.
  • Gehala hiperglikemia, seperti sering buang air kecil, pusing, dan tanda-tanda dehidrasi.

Pola Makan 3J Plus untuk Diabetesi

Ada jurus jitu yang dapat diterapkan oleh penderita diabetes selama berpuasa, yaitu 3J (Jumlah makanan, Jenis makanan, dan Jadwal makan). Ini penjelasan lengkapnya:

  1. Jumlah Makanan

Penuhi kebutuhan harian Anda dengan komposisi makanan yang sesuai: Karbohidrat kompleks 45-50 persen, protein 20-30 persen, lemak kurang dari 35 persen, serta vitamin dan mineral sesuai angka kecukupan gizi (AKG).

  1. Jenis Makanan

Pilihlah makanan yang memiliki indeks glikemik yang rendah. Indeks glikemik adalah kemampuan sebuah makanan dalam meningkatkan kadar gula darah. Semakin tinggi indeks glikemik artinya semakin besar efeknya dalam meningkatkan kadar gula darah Anda.

Beberapa jenis makanan dengan indeks glikemik yang rendah adalah beras merah, roti gandum, buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan. Pilihlah juga makanan dengan kandungan serat yang tinggi. Selain dapat memberikan rasa kenyang lebih lama, juga mampu memperlambat penyerapan glukosa.

  1. Jadwal Makanan

Saat berpuasa, Anda harus betul-betul mengatur jadwal makan Anda. Mulai dari makan saat sahur, berbuka dan sebelum tidur.

  1. Plus: Jurus Memasak

Anda bisa mengolah makanan Anda dengan direbus, dikukus, dipanggang atau dikonsumsi mentah (selama pandemi tidak dianjurkan). Hindari mengonsumsi makanan yang digoreng karena tinggi lemak jahat.

Tips Sehat Diabetesi Saat Lebaran

Untuk mencegah lonjakan gula darah saat Lebaran dan membuat hari raya lebih meyenangkan, penderita diabetes juga menerapkan beberapa hal berikut ini:

  1. Hindari Konsumsi Gula Berlebihan

Makanan dan minuman bergula jelas akan banyak ditemukan saat Lebaran. Jadi, pastikan Anda tak terlalu berlebihan mengonsumsinya agar tidak memicu mual dan lonjakan gula darah.

  1. Makan Perlahan

Memulai hari Idulfitri dengan sarapan akan sangat baik bagi kesehatan. Makanlah perlahan agar tubuh dapat kembali beradaptasi dengan jadwal makan Anda

  1. Tetaplah Konsumsi Nutrisi Baik seperti Sebelum Puasa

Agar kadar gula darah tetap terjaga, kembalilah ke pola makan 3J Plus.  

  1. Rutin Beraktivitas Fisik

Selama libur Lebaran, usahakan untuk tetap berolahraga rutin setiap hari, minimal selama 30 menit.

  1. Tidur Cukup

Biasanya pola tidur orang jadi berantakan selama masa libur. Untuk itu, pastikan Anda beristirahat sekitar 7-8 jam per harinya agar daya tahan tubuh tetap terpelihara.

Tidak masalah jika penderita diabetes ingin menjalani ibadah puasa. Hal yang terpenting, Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter dan menerapkan pola makan 3J Plus dengan tepat.

Tetaplah menerapkan pola makan 3J Plus saat hari Lebaran agar kadar gula darah terjaga. Apabila Anda masih memiliki pertanyaan terkait diabetes atau pola makan 3J Plus, silakan berkonsultasi dengan dokter kami melalui Live Chat di aplikasi KlikDokter.

[RS]

AdvertorialPola Makanhari raya idul fitriDiabetesi

Konsultasi Dokter Terkait