Berita Kesehatan

Aktor Legendaris Bollywood, Irrfan Khan Tutup Usia Akibat Infeksi Usus

Tamara Anastasia, 01 Mei 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Dikabarkan meninggal dunia, ini penyakit yang menyerang Irrfan Khan. Cukup mengejutkan dan membuat banyak orang bersedih.

Aktor Legendaris Bollywood, Irrfan Khan Tutup Usia Akibat Infeksi Usus

Kabar duka kembali datang dari dunia perfilman. Bintang Bollywood Irrfan Khan, tutup usia pada Rabu, 29 April kemarin. Aktor yang juga kerap bermain di sejumlah film Hollywood ini tutup usia di umur-53 tahun akibat infeksi usus besar yang dideritanya.

Irrfan Khan Meninggal Setelah Alami Infeksi Usus Besar

Sebelum meninggal, bintang film Life of Pi dan Slumdog Millionaire ini memang pernah didiagnosa tumor neuroendokrin pada tahun 2018 dan sempat menjalani perawatan ekstensif di London. Setelah itu, Irrfan dinyatakan sembuh dan bisa mengikuti shooting film lagi.

Namun, Selasa 28 April 2020 kemarin, Irrfan kembali dilarikan ke rumah sakit Kokilaben, Mumbai dan menjalani perawatan intensif. Ia dirawat akibat mengalami infeksi usus besar dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia keesokan harinya.

Melansir The Guardian, terlepas dari statusnya sebagai salah satu aktor Bollywood yang paling terkenal, Khan punya reputasi sebagai sosok yang sederhana dan berintegritas.

Tak heran jika berita duka ini membuat India berkabung dengan mendorong para aktor, penggemar, dan politisi dari seluruh dunia untuk mengungkapkan kesedihan mereka atas kematiannya.

Rekan aktor Bollywood Amitabh Bachchan mengatakan, kematian Khan meninggalkan "kekosongan besar".

"Bakat luar biasa, kolega yang ramah, kontributor yang produktif di dunia perfilman. Dia meninggalkan kami terlalu cepat," tulis Bachchan dalam akun twitternya.

Sekilas Tentang Infeksi Usus Besar

Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong, infeksi usus merupakan peradangan yang bisa terjadi pada usus kecil maupun besar. Umumnya, penderita akan mengalami diare hebat yang disertai dengan muntah-muntah.

Infeksi ini sendiri disebabkan karena beberapa faktor seperti adanya bakteri, parasit dan virus yang menempel pada dinding usus Anda.

Tidak hanya itu, adanya penyumbatan pembuluh darah di usus juga bisa menyebabkan sel-sel di usus kekurangan oksigen dan mengalami peradangan.

Sumbatan ini umumnya disebabkan karena adanya tekanan darah tinggi, diabetes, dan kolesterol tinggi yang tidak diobati dengan baik.

Secara keseluruhan, ada empat tipe infeksi usus, yakni:

  • Pseudomembranous colitis, yaitu peradangan berat yang terjadi di usus besar. Kondisi ini terjadi karena peningkatan bakteri Clostridium difficile dalam jumlah besar, sehingga memicu peradangan.
  • Necrotizing enterocolitis, yaitu terbentuknya jaringan mati (nekrosis) dalam usus. Kondisi ini sering terjadi pada bayi prematur.
  • Antibiotic-associated enterocolitis, yaitu infeksi usus yang terjadi akibat konsumsi antibiotik yang menyebabkan banyak bakteri mati.
  • Hemorrhagic enterocolitis, yaitu infeksi usus akibat bakteri Escheria coli. Infeksi usus ini dapat menyebabkan komplikasi berbahaya seperti gagal ginjal, kerusakan saraf, dan stroke.

Untuk mengobati infeksi usus sendiri sebenarnya bisa diatasi sesuai dengan penyebabnya. Namun umumnya, penderitanya harus mendapatkan cairan yang cukup selama infeksi usus berlangsung dan minum obat yang sudah diresepkan oleh dokter.

Artikel Lainnya: Infeksi Usus Buntu Bisa Picu Kanker Usus?

Irrfan Khan Sempat Mengidap Tumor Neuroendokrin

Seperti yang disinggung sedikit di atas, pada tahun 2018, Irrfan sempat mengidap tumor neuroendokrin yang mengharuskan ia dirawat secara intensif. Lantas, apa itu tumor neuroendokrin, dan apa penyebab serta gejalanya?

Untuk menanggapi hal ini, dr. Arina Heidyana menjelaskan bahwa tumor neuroendokrin adalah kondisi sel neuroendokrin yang tidak normal dan menyebar ke seluruh tubuh seperti perut, usus atau paru-paru.

Biasanya, sel neuroendokrin ini akan menghasilkan hormon dalam tubuh manusia untuk mengatur suasana hati, dorongan atau gairah seks, dan mengatur pertumbuhan rambut.

“Tumor neuroendokrin sebenarnya merupakan jenis tumor jinak yang tidak menyebar tapi bisa tumbuh. Umumnya, tumor neuroendokrin tumbuh dengan lambat dan membutuhkan waktu bertahun-tahun. Seringkali juga tumor ini akan hilang atau ukurannya mengecil setelah menjalani perawatan/terapi, ” ujar dr. Arina kepada KlikDokter.

Penyebab dari tumor neuroendokrin juga belum diketahui pasti. Namun, ada beberapa orang yang memang dianggap berisiko terkena tumor neuroendokrin seperti orang yang mengidap tumor pankreas, tumor pada kelenjar adrenalin, dan tumor di organ tubuh tertentu.

“Pada tahap awal, tumor ini tidak menimbulkan gejala dan hanya bisa dideteksi melalui X-ray atau operasi untuk kondisi penyakit lain. Tapi, jika tumor ini sudah mulai membesar, maka akan timbul rasa nyeri di area tertentu, ada benjolan, mual dan muntah, dan batuk atau suara serak, ” jelas dr. Arina.

Tumor neuroendokrin sendiri bisa disembuhkan dengan beberapa metode penyembuhan seperti operasi, terapi hormon, dan cryosurgery.

Cryosurgery merupakan metode tindakan memasukan tabung tipis dengan suhu dingin langsung ditembakkan ke arah tumor. Biasanya metode ini akan memerlukan pemindaian MRI dan Ultrasound, ” tambahnya.

Adakah Hubungan Antara Tumor Neuroendokrin dan Infeksi usus?

Menurut dr. Arina sendiri, sebenarnya tidak ada kaitan langsung antara tumor neuroendokrin dan infeksi usus besar.

Namun, jika dulu letak tumor berada di dekat perut dan pernah melakukan operasi untuk pengangkatan tumornya, maka ini bisa saja timbul infeksi pada usus karena komplikasi tindakan pengangkatan tumor.

Jika Anda mengalami gejala sakit perut yang disertai dengan mual, muntah dan tinja berdarah, jangan segan untuk memeriksakan diri ke dokter karena ini bisa jadi tanda awal Anda alami infeksi usus. Jika tidak ditangani dengan benar, bukan tidak mungkin Anda bisa kehilangan nyawa karenanya.

Untuk informasi lebih lanjut tentang infeksi usus atau tumor neuroendokrin, Anda bisa langsung tanyakan ke dokter. Namun, agar lebih praktis, Anda bisa konsultasi online lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.

(OVI/AYU)

Irrfan KhanInfeksi Usus

Konsultasi Dokter Terkait