Saraf

Hidup Sendiri, Ini Tips Hidup Sehat dan Aman untuk Penderita Epilepsi

Ayu Maharani, 22 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Menjadi seorang penderita epilepsi yang hendak hidup sendiri di lokasi baru memang tak mudah. Agar bisa survive, ikuti tips hidup sendiri berikut ini.

Hidup Sendiri, Ini Tips Hidup Sehat dan Aman untuk Penderita Epilepsi

Gangguan sistem saraf pusat yang menyerang penderita epilepsi tak boleh diremehkan. Sebab, gangguan otak tersebut dapat menimbulkan kejang berakibat fatal jika tidak segera diberikan pertolongan.

Maka dari itu, ada kekhawatiran bagi penderita epilepsi yang hidup sendiri. Lalu, adakah tips hidup sendiri buat penderita epilepsi supaya mereka bisa lebih tenang dan kekambuhan tak terjadi?

Risiko Hidup Sendiri bagi Penderita Epilepsi

Menanggapi pertanyaan di atas, dr. M. Dejandra Rasnaya dari KlikDokter punya jawaban sendiri.

Menurutnya, bukannya meremehkan kemandirian dari penderita epilepsi, ya, tapi sebaiknya mereka memang tidak dibiarkan hidup seorang diri. Sebab, pemicu kejangnya bisa tidak terdeteksi dan muncul tiba-tiba. Jika tak ada yang menolong, maka itu bisa berakibat fatal.

“Sebisa mungkin ada caretaker, sih. Ini penting banget buat mereka. Apalagi kalau usianya sudah lanjut, kurang direkomendasikan untuk hidup sendirian. Caretaker-nya pun mesti diedukasi. Dia mesti tahu apa yang wajib dilakukan jika kejang terjadi dan nomor darurat mana yang harus dihubungi sesegera mungkin,” kata dokter yang kerap disapa dr. Deri tersebut.

“Kalau penderitanya tiba-tiba kejang dan tidak ada yang menolong. Itu bisa membuatnya lumpuh. Belum lagi, dikhawatirkan saluran napas tersumbat karena lidahnya sendiri. Saluran napasnya harus ada yang membuka. Kalau tidak, dia bisa meninggal dunia!” tegasnya.

Beberapa hal yang bisa memicu terjadinya kekambuhan epilepsi, antara lain cahaya yang berkedip cepat, kurang tidur, gangguan metabolik, hingga stres. Perlu diketahui, stres juga bisa terjadi akibat seseorang hidup sendiri.

“Mereka yang hidup sendiri biasanya akan merasa kesepian. Rasa sepi yang menumpuk lama-lama bisa menjadi stres. Nah, stres bisa memicu kekambuhan epilepsi. Jadi, cukup berisiko, bukan?” kata dr. Deri. Berangkat dari masalah itulah, biasanya dokter tidak menyarankan penderita epilepsi hidup seorang diri.

Jika Terpaksa Hidup Sendiri, Ini Tipsnya!

Kendati demikian, memang ada kondisi di mana penderita epilepsi terpaksa untuk hidup sendirian. Sehingga, tak ada pilihan lain selain “bertahan hidup”. Beberapa cara yang bisa dipraktikkan untuk mencegah kekambuhan dan menghindari bahaya atau dampak fatal semisal kekambuhan terjadi, adalah sebagai berikut:

  1. Pasang Gelang Peringatan Medis

Mengenakan gelang peringatan medis membantu Anda mendapatkan bantuan saat berada di luar rumah. Tetapi ketika Anda sendirian, Anda mungkin perlu meminta bantuan dengan cara lain.

  1. Bicarakan Kondisi Anda pada Tetangga Dekat

Tinggal di lingkungan baru berarti Anda harus berkomunikasi duluan dengan tetangga terdekat Anda. Dengan begitu, dia bisa menolong dan mencarikan bantuan jika sewaktu-waktu gejala kejang kambuh.

  1. Pasang Alarm Respons Darurat

Akan lebih baik bila Anda terus mengantongi suatu benda yang berbunyi keras. Supaya kalau Anda terjatuh atau gejala epilepsi kumat, benda itu akan mengeluarkan suara yang menarik perhatian orang lain. 

Jika ingin yang lebih canggih dan efektif, Anda juga bisa memiliki tombol darurat yang bisa ditekan sewaktu-waktu.

Artikel lainnya: Risiko dan Penanganan Epilepsi pada Ibu Hamil

  1. Minta Tetangga untuk Memerhatikan “Tanda”

Beruntunglah jika punya tetangga yang peduli dengan kondisi kesehatan Anda. Katakan saja, tirai di rumah Anda bisa jadi penanda kondisi. Normalnya, Anda akan membuka tirai dari pagi sampai sore hari.

Kemudian, tirai akan ditutup di malam hari. Apabila dari pagi ke siang tirai tersebut masih tertutup atau saat sudah malam tetapi tirai masih terbuka, berarti Anda dalam keadaan yang tidak baik sehingga butuh pertolongan segera.

  1. Siapkan Interior yang Seaman Mungkin

Tempatkan bantalan di sudut tajam. Singkirkan apa pun yang dapat menyebabkan tersandung.

Pertimbangkan memasang grab bar di kamar mandi untuk mencegah jatuh terpeleset.

Penggunaan non-slip bath mats dengan bantal juga dapat mencegah cedera akibat kejang di kamar mandi. Bila perlu, siapkan kursi di kamar mandi. Anda bisa mandi sambil duduk.

  1. Kenali Betul Pemicunya

Pemicu kejang sebenarnya sangat bervariasi antar penderita epilepsi. Namun secara umum, hal-hal berikut ini dapat bertindak sebagai pemicu:

  • Stres berat
  • Alkohol dan narkoba
  • Kurang tidur
  • Demam
  • Gula darah rendah
  • Siklus menstruasi
  • Cahaya yang terlalu terang
  1. Ubah Pola Hidup dan Gabung Komunitas

 

Memerhatikan kesehatan Anda secara keseluruhan dapat mengurangi kekambuhan kejang. Obat yang diresepkan dokter pun harus diminum secara rutin.

Selain itu, tetaplah bekerja (bekerja dari rumah juga tak apa) dan ikut bergabunglah dengan sebuah komunitas sesuai kondisi Anda.

Ini bisa mengurangi rasa kesepian, dan Anda setidaknya punya teman berbagi cerita. Ini bisa mencegah tubuh dan pikiran jadi stres, dan risiko epilepsi kambuh juga jadi menurun, lho!

  1. Tulis Nomor Telepon Penting

Tulis nomor telepon penting yang mesti dihubungi jika Anda dalam keadaan yang tidak baik. Anda bisa menulisnya di selembar kertas dan ditempel di belakang pintu masuk, meja makan, ataupun pintu kulkas.

Nomor tersebut meliputi nomor telepon anggota keluarga, sahabat, teman satu komunitas, rumah sakit langganan atau rumah sakit terdekat, dokter (jika ada), dan tempat Anda bekerja.

Nah, di atas adalah beberapa tips hidup sendiri bagi penderita epilepsi. Bila Anda masih memiliki pertanyaan seputar penyakit epilepsi ataupun gangguan kesehatan lainnya, konsultasikan langsung pada dokter kami melalui fitur Live Chat yang tersedia di aplikasi KlikDokter.

(OVI/RPA)

EpilepsiGabapentin

Konsultasi Dokter Terkait