Kesehatan Mental

Tak Mau Jadi Toxic People? Ini Cara Mendeteksinya

Krisna Octavianus Dwiputra, 18 Jan 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tak ada yang mau dekat-dekat dengan orang yang “beracun” alias toxic people. Sering menebarkan perasaan negatif ke sekitar, begini cara deteksi toxic people.

Tak Mau Jadi Toxic People? Ini Cara Mendeteksinya

Seseorang dianggap toksik atau “beracun” bila menebarkan hal-hal, perilaku, atau perasaan negatif ke orang-orang di sekitarnya. Toxic people semacam ini ada di mana-mana, dan bisa saja termasuk Anda.

Sebelum merugikan diri atau membuat Anda dijauhi orang lain, ada, lho, cara untuk mendeteksi apakah Anda termasuk golongan toxic people atau bukan. Atau bisa juga mencari tahu apakah Anda dikelilingi orang-orang yang beracun.

“Orang sampai disebut toksik itu berarti ia mencari racun bagi orang-orang di lingkungan sekitarnya, secara emosional atau psikologis. Bisa juga perilakunya yang membuat orang lain terganggu.” Hal ini diungkapkan oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi, psikolog dari KlikDokter.

"Contohnya, apa pun dilakukan demi keuntungan untuk diri sendiri. Selain itu, orang-orang yang toksik biasanya cenderung tidak berempati dan sering mengadu domba. Paling sering terlihat adalah memanipulasi untuk mendapatkan apa yang diinginkan,” sambung Ikhsan.

Ciri-Ciri Toxic People

Sebetulnya tidak sulit untuk mendeteksi orang yang toksik lewat perilakunya. Penting untuk disimak, berikut ini adalah ciri-ciri toxic people yang bisa Anda perhatikan.

  1. Sering Melakukan Self-Affirmation

Self-affirmation di sini maksudnya adalah memberi penegasan tentang kebaikan diri. Sebagai contoh, mengaku-ngaku atau terus “mengingatkan” orang-orang di sekitar bahwa tentang sikap positifnya, seperti berhati baik, berintegritas, tidak munafik, jujur, toleran, berpikiran terbuka, dan sebagainya. Padahal, aslinya, sih, tidak begitu.

Selain itu, ciri lainnya adalah selalu mengingatkan orang-orang di sekitar untuk percaya dengan apa yang dikatakan.

  1. Menjelek-jelekkan Orang Lain

Sebagai contoh, di kantor sering menjelek-jelekkan rekan kerja atau bawahan, bahkan di muka publik.

Sederhananya, bila seseorang yang baru Anda temui mengkritik atau menyatakan kekecewaan kepada seseorang yang tidak ada di sana, itu mungkin tanda toxic people. Bisa saja, kalau Anda sedang tidak di sana, orang tersebut akan membicarakan hal-hal buruk tentang Anda.

  1. Berlagak Sok Suci

Anda tahu bahwa berbohong, curang, atau licik adalah serangkaian sifat yang dibenci siapa pun. Toxic people pun membencinya. Namun, di sisi lain mereka juga terus melakukan sifat dan perilaku negatifnya itu.

Artikel lainnya: Toxic Friend, Apa Cirinya?

  1. Mau Senang-Senang Saja

Misalnya dalam pertemanan, ia tak pernah ada bila ada teman yang membutuhkannya. Namun, sebaliknya, ia menuntut teman-temannya untuk selalu ada untuknya, baik susah maupun senang. Bila tidak, ia akan menuduh teman-temannya itu tak peduli padanya.

Contoh lainnya, seseorang yang toksik umumnya akan terus-menerus mengungkit kebaikan yang pernah dilakukan.

  1. Merasa Paling Benar

Umumnya, orang-orang toksik selalu menganggap diri mereka benar. Bila ada masalah, mereka akan menyalahkan orang lain meski jelas-jelas ia yang salah. Bahkan, orang toksik bisa membuat dirinya terlihat seperti korban (playing victim).

Bila memang orang tersebut sudah merugikan seseorang atau tim, ia tak akan minta maaf meski sudah jelas-jelas salah. Kalaupun minta maaf, yang keluar dari mulutnya bukanlah permintaan maaf yang tulus.

Artikel lainnya: Kenali Tanda-Tanda Anda Terjebak dalam Hubungan Toksik

  1. Merasionalisasi Kesalahan Orang Lain

Kalau ditegur, orang-orang toksik ini umumnya akan membela diri dengan mengatakan, “lho, banyak, kok, orang lain yang melakukannya!”

Pada dasarnya, ia ingin menunjukkan bahwa apa yang ia lakukan itu bukan sesuatu yang salah, yang mana kembali lagi ke poin nomor 7.

  1. Magnet Drama

Dilansir dari laman Science of People, beberapa toxic people itu seakan selalu dikelilingi drama. Ada saja hal-hal yang tak diinginkan terjadi. Kalau satu masalah selesai, masalah lainnya timbul, yang biasanya mereka adalah sumbernya.

Selain itu, dalam menyelesaikan masalah, bisanya yang mereka inginkan adalah empati, simpati, dan dukungan—bukan nasihat, masukan, apalagi kritikan. Yang ada, bila dinasihati atau diberi masukan, mereka tak akan mendengarkannya, dan membiarkan masalah terus berlangsung.

Cara Menghadapi Toxic People

Bila Anda memiliki lebih dari satu ciri-ciri di atas, apalagi sebagian besar, lebih baik aku saja bahwa Anda tergolong toksik. Kemudian, cepat-cepat insaf dan memperbaiki diri, deh, daripada terlanjur dijauhi semua orang.

Namun, bila Anda sering berhadapan dengan toxic people, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghadapi mereka.

  • Jangan ragu untuk menyatakan ketidaksetujuan dan buktikan dengan fakta. Dengan ini, ia tak akan bisa “menyeret” Anda ke dalam “permainannya”.
  • Bila orang ini terus-terusan komplain tentang orang lain atau Anda, mengalami ketidakadilan, atau menuduh Anda tidak peduli dengannya, tak usah berusaha untuk membela diri atau membuatnya merasa lebih baik. Bilang, “saya minta maaf bila kamu merasa seperti itu”, lalu tinggalkan.
  • Bicarakan secara baik-baik dan terbuka tentang perilakunya yang mengganggu. Sebagai contoh, Anda bisa bilang, “saya ingin berteman dengan kamu, tapi kalau kamu terus-terusan bicara yang buruk tentang saya, saya tidak bisa”.

  • Tidak perlu terlibat secara emosional. Bila orang yang toksik ini ada di lingkungan kerja, jaga hubungan hanya sebatas profesional. Tak usah membicarakan atau menanyakan kehidupan pribadi dengannya.
  • Utamakan kesehatan jiwa dan pikiran Anda dan tetaplah bahagia dengan cara Anda sendiri. Jangan sampai toxic people yang biasanya sering merendahkan orang lain memengaruhi diri Anda, apalagi sampai membuat stres hingga depresi.

Untuk mendeteksi toxic people baik pada diri Anda sendiri maupun orang-orang di sekitar, jadikan daftar ciri-ciri di atas sebagai panduan. Bila ternyata Anda tergolong toksik, tak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri.

Sebaliknya, bila Anda adalah korban toxic people, segera bicarakan tentang perilakunya, bila perlu batasi interaksi dan tak perlu terlibat secara emosional. Ingat, orang-orang yang seperti itu tak baik untuk kesehatan Anda.

(RN/RPA)

ToxicToxic People

Konsultasi Dokter Terkait