HomeIbu Dan anakKesehatan AnakOrang Tua Wajib Tahu, Ini Cara Tepat Mencegah Stunting pada Anak
Kesehatan Anak

Orang Tua Wajib Tahu, Ini Cara Tepat Mencegah Stunting pada Anak

Ayu Maharani, 11 Nov 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Mengingat gentingnya masalah stunting pada anak-anak di Indonesia, orang tua wajib tahu cara mencegahnya.

Orang Tua Wajib Tahu, Ini Cara Tepat Mencegah Stunting pada Anak

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengajak kaum hawa untuk sedini mungkin mempersiapkan generasi unggul masa depan bangsa, dimulai dengan mencegah risiko stunting sejak hamil. Karenanya, orang tua wajib tahu cara tepat mencegah stunting pada anak.

Dua cara utama yang digaungkan adalah dengan menjaga pola hidup sehat dan menghindari diet berlebihan dan kurang tepat. Pasalnya, dua perilaku tersebut akan berdampak pada kesehatan para ibu ketika mengandung.

Bila gaya hidup ibu hamil tidak sehat, maka perkembangan janin akan terganggu. Alhasil, risiko melahirkan anak dengan stunting juga meningkat. Menko PMK mengutarakan hal tersebut saat sedang menghadiri acara di Palembang.

Waktu yang tepat untuk mencegah stunting pada anak

Menurut Menko PMK, 1.000 hari awal kehidupan bayi adalah waktu yang sangat penting untuk mendapatkan perhatian, terutama terkait gizi. 

“Sekali anak itu lahir stunting, maka dia akan menjadi manusia Indonesia yang tidak produktif dan menjadi beban ke depannya,” kata Menko PMK seperti dikutip di laman Kemenko PMK.

Senada dengan Menko PMK, dari KlikDokter, dr. Atika mengatakan bahwa proses seorang anak bertubuh pendek (disebut sebagai kegagalan pertumbuhan) dapat dimulai sejak masa janin hingga usia 2 tahun. Ketika sudah lewat usia 2 tahun, bisa dibilang sudah terlambat untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. 

Dengan demikian, waktu penting untuk mencegah stunting adalah sekarang (mulai membiasakan pola hidup sehat dan seimbang), saat hamil, dan setelah bayi dilahirkan hingga usianya 2 tahun.

Perlu diingat bahwa tubuh pendek yang tidak sesuai dengan usianya bukan sekadar faktor genetik. Pasalnya, tidak sedikit orang tua yang masih abai karena tubuh pendek sering dikaitkan karena keturunan, misalnya salah satu atau kedua orang tuanya berperawakan pendek.

Padahal, dr. Atika mengungkapkan, faktor genetik bukanlah satu-satunya faktor yang menyebabkan seseorang memiliki tubuh pendek. Selain genetik, faktor lingkungan juga punya peran krusial. Dua di antaranya adalah status gizi dan penyakit yang mendasari.

Karena itu, Muhadjir sangat berharap bahwa usaha pengentasan stunting tidak cuma datang dari pemerintah, melainkan seluruh lapisan masyarakat, khususnya orang tua. Menurunnya angka stunting dinilai akan berdampak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia ke depannya.

Cara mencegah stunting pada anak 

Agar status gizi dan mencegah anak memiliki penyakit serius yang membuatnya mengalami stunting, orang tua wajib tahu cara mencegah stunting pada anak. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain: 

  • Tingkatkan asupan nutrisi ibu hamil dengan makanan berkualitas baik. Zat besi dan asam folat adalah kombinasi nutrisi penting selama kehamilan yang diketahui dapat mencegah stunting pada anak setelah ia dilahirkan. 
  • Bila perlu, konsumsi suplemen yang mengandung berbagai nutrisi penting selama kehamilan. Suplemen yang direkomendasikan adalah yang mengandung asam folat, yodium, zat besi, kalsium, dan DHA untuk mendukung perkembangan bayi pada 1.000 hari pertama kehidupannya. 
  • Terapkan pola hidup bersih agar terhindar dari risiko penyakit dan infeksi. Selain itu, ibu hamil yang sedang sakit juga tidak boleh gegabah dalam konsumsi obat. Lakukan konsultasi dulu dengan dokter karena tidak semua obat aman untuk janin.
  • Jangan punya prinsip “asal kenyang” dalam memberi makan anak. Orang tua harus memperhatikan kandungan gizinya.
  • Berikan ASI eksklusif pada 6 bulan pertama kehidupannya, lalu dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bernutrisi seimbang.
  • Salah satu penyakit yang sering mengganggu anak-anak dan bisa menjadi penyebab kematian adalah diare. Jadi, cegah diare dengan perilaku hidup bersih. 
  • Berikan vaksinasi wajib agar anak terhindar dari penyakit-penyakit berbahaya. 

Menurut data dari Riset Kesehatan Nasional (Riskesdas) dari Kementerian Kesehatan tahun 2018, 30,8 persen balita di Indonesia mengalami stunting. Angka tersebut memang mengalami penurunan dibanding Riskesdas tahun 2013, yaitu 37,2 persen. Namun, angka tersebut masih jauh dari target Badan Kesehatan Dunia (WHO), yakni 20 persen.

Supaya bisa mengentaskan stunting di Indonesia, orang tua wajib tahu cara tepat mencegah stunting pada anak. Caranya dengan memenuhi asupan nutrisi lewat pola makan sehat bergizi seimbang, memberikan ASI eksklusif, dan tidak melewatkan vaksin wajib. Plus, rutinlah memeriksakan diri ke dokter.

(RN/ RH)

Tumbuh Kembang AnakOrang TuaAnakstunting

Konsultasi Dokter Terkait