HomeIbu Dan anakKehamilanDampak Stres pada Ibu Hamil
Kehamilan

Dampak Stres pada Ibu Hamil

dr. Jessica Florencia, Sp.PK, 26 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Stres bisa terjadi pada ibu hamil. Apakah bahayanya? Mari ketahui berbagai efek stres pada ibu hamil yang berbahaya bagi sang ibu dan janinnya.

Dampak Stres pada Ibu Hamil

Menjalani kehamilan tidak semudah yang dibayangkan. Bahkan, seorang wanita bisa merasakan pengalaman berbeda pada setiap masa kehamilannya. Kehamilan membuat wanita berada pada kondisi rentan, baik secara fisik maupun psikologis.

Tubuh ibu mengalami banyak perubahan secara bersamaan. Beradaptasi secara fisik saja sudah sulit sehingga tak jarang berdampak pada kondisi psikologis ibu. Efek stres pada ibu hamil pun menjadi sesuatu yang wajar terjadi.

Dampak stres pada ibu hamil juga dapat memengaruhi kondisi janin. Apalagi, jika stres tersebut ibu rasakan terus-menerus tanpa penanganan lebih lanjut. Saat bumil dalam kondisi stres, peningkatan detak jantung ibu bisa berdampak pada detak jantung janin.

Mengelola efek stres pada ibu hamil jadi kunci untuk menjalani kehamilan yang menyenangkan. Untuk sampai pada titik tersebut, Anda perlu mengetahui apa saja bahaya stres pada ibu hamil, seperti dijelaskan di bawah ini. 

1. Waktu Tidur Berkurang

Akibat ibu hamil stres yang pertama adalah kurangnya waktu tidur. Saat berusaha tidur, isi kepala Anda justru berkecamuk. Terlalu banyak pikiran membuat Anda sulit untuk tidur meski sudah memejamkan mata. Otomatis kualitas tidur pun menurun.

Padahal, tanpa stres pun ibu hamil sudah kerap mengalami masalah tidur akibat rasa tidak nyaman atas perubahan yang terjadi dalam tubuh. Saat stres melanda, ibu hamil pun semakin susah tidur sehingga kualitas dan kuantitas tidur berkurang. 

Artikel lainnya: Depresi Saat Hamil? Jangan Disepelekan!

2. Perubahan Selera Makan

Morning sickness atau mual muntah yang terjadi selama masa kehamilan mengubah selera makan Anda. Sebagian ibu hamil merasakan penurunan nafsu makan, sebagian lainnya merasa lebih berselera makan. 

Kondisi stres juga berdampak pada perubahan nafsu makan. Ketika Anda sama sekali tidak berselera makan, risiko penurunan berat badan mungkin terjadi.

Begitu juga saat nafsu makan meningkat. Berat badan yang naik terlalu banyak membuat Anda berisiko mengalami diabetes gestasional dan kelahiran prematur. 

3. Berpengaruh pada Perkembangan Kognitif Anak

Stres yang dialami ibu hamil juga dapat berpengaruh pada perkembangan kognitif anak. Beberapa studi telah membuktikan hal itu.

Stres psikologis berkepanjangan atau yang berat dapat menyebabkan gangguan kecerdasan kognitif dan emosional anak pada masa mendatang. Kemampuan kognitif dan emosional anak yang lahir dari ibu dengan kondisi stres berat cenderung memiliki tingkat kecerdasan lebih rendah dan lebih temperamental.

4. Risiko Preeklampsia Meningkat

Efek stres pada ibu hamil juga menyebabkan munculnya kecenderungan untuk mengalami tekanan darah tinggi. Stres dapat menyebabkan tubuh ibu hamil memproduksi hormon katekolamin yang salah satu dampaknya meningkatkan tekanan darah ibu hamil.

Bahaya tekanan darah tinggi pada bumil pun tak main-main. Situasi ini bisa menempatkan Anda pada kondisi preeklampsia yang bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan bayi dalam kandungan.

Artikel lainnya: Efektifkah Minyak Cengkeh buat Mual dan Stres Bumil?

5. Risiko Bayi Berat Lahir Rendah

Dalam penelitian yang dipublikasikan British Medical Journal, stres pada ibu hamil dapat berdampak pada gangguan penyerapan nutrisi. Terlebih jika stres tersebut merupakan akibat peristiwa penting yang membangun kedukaan atau ketakutan mendalam pada diri ibu hamil.

Akibatnya, bayi rentan lahir dengan berat badan rendah, yaitu di bawah 2,5 kg. Bayi berat lahir rendah lebih berisiko mengalami berbagai penyakit dan keterlambatan perkembangan. Perlu usaha ekstra keras agar bayi bisa mengejar berat badannya seperti keadaan normal.

6. Risiko Bayi Lahir Prematur

Stres selama masa kehamilan juga memperbesar risiko bayi lahir prematur atau lahir sebelum usia 37 minggu.

Saat ibu hamil stres, tubuh ibu akan mengeluarkan hormon katekolamin, yaitu sekelompok hormon yang dirilis tubuh ke aliran darah sebagai bentuk respons stres emosional atau fisik.

Hormon tersebut bisa membuat otot rahim mudah berkontraksi. Bayangkan jika situasi ini terjadi pada saat usia kehamilan ibu belum menginjak trimester tiga. Risiko bayi lahir prematur pun mengintai. 

Padahal, bayi yang lahir prematur relatif belum siap hidup di luar rahim lantaran organ tubuhnya belum matang dan berfungsi optimal. Bayi prematur pun memiliki risiko mengalami berbagai masalah kesehatan seiring tumbuh kembangnya di kemudian hari. 

Artikel lainnya: Cara Mengatasi Bad Mood Saat Hamil

7. Terjadi infeksi dalam rahim

Efek stres pada ibu hamil berikutnya adalah meningkatkan terjadinya infeksi dalam rahim atau korioamnionitis. Kondisi ini merupakan dampak komplikasi yang terjadi ketika ibu hamil mengalami ketuban pecah dini. 

Gejala situasi darurat tersebut adalah ibu demam tinggi, ketuban berwarna hijau atau berbau, serta denyut jantung janin tidak teratur dan mengalami gawat janin.

Apabila tidak segera mendapatkan penanganan, situasi tersebut dapat berdampak fatal bagi keselamatan ibu dan bayi dalam kandungan.

8. Berpengaruh pada Cara Ibu Merespons Situasi Tertentu

Stres juga dapat memengaruhi bagaimana cara Anda menangani situasi tertentu. Tidak sedikit ibu hamil yang berusaha meredakan stres dengan cara tidak sehat, seperti merokok, minum alkohol, sampai mengonsumsi obat terlarang.

Di sinilah pentingnya bagi ibu hamil untuk mengelola stres dengan baik. Dalam tingkatan tertentu, stres adalah hal wajar dan dialami semua orang setiap hari, termasuk ibu hamil. 

Namun, harus dibarengi juga oleh cara merespons yang tepat. Jika terjebak dalam kebiasaan buruk di atas, bisa membawa masalah kesehatan serius bagi ibu dan bayi.

Demikian delapan efek stres pada ibu hamil yang perlu Anda ketahui. Kelola stres dengan bijak menjadi cara terbaik agar Anda dapat menikmati masa kehamilan sekaligus menjaga kesehatan ibu dan bayi.

Yuk, Bund, pantau usia kandungan di Kalender Kehamilan. Jika ingin berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter, manfaatkan layanan Live Chat dari KlikDokter

[HNS/JKT]

StresHamil

Konsultasi Dokter Terkait