Jantung

Hati-Hati, Kondisi Keuangan Bisa Picu Serangan Jantung

dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc, 30 Sep 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kondisi keuangan yang naik turun dapat berpengaruh pada kesehatan, hingga memicu serangan jantung. Bagaimana ini bisa terjadi?

Hati-Hati, Kondisi Keuangan Bisa Picu Serangan Jantung

Kondisi keuangan yang tidak stabil diduga dapat menjadi pemicu stres. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan mental, dari suasana hati sampai perilaku makan, yang akhirnya dapat berdampak menjadi masalah kesehatan yang serius. Serangan jantung adalah salah satunya.

Sebuah penelitian menyatakan bahwa perubahan kondisi keuangan ternyata berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan kematian. Hubungan ini lebih sering diamati pada orang-orang usia muda.

Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat ini diterbitkan dalam jurnal kesehatan “Circulation” mulai tahun 1990 hingga 2005, serta melibatkan 3.937 partisipan berusia 23-35 tahun.

Awalnya penelitian ini dilakukan karena perubahan kondisi keuangan dianggap dapat menimbulkan masalah kesehatan, hingga dapat memperberat kondisi masalah kesehatan yang ada.

Dampak kondisi keuangan terhadap kesehatan jantung

Perlu diketahui bahwa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya hanya meneliti kondisi keuangan pada suatu waktu saja. Oleh karena itu, hubungan antara efek perubahan kondisi keuangan jangka panjang dengan kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah hingga kematian belum bisa ditelusuri secara memadai.

Itulah kenapa, penelitian terbaru tersebut dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perubahan kondisi keuangan dari tahun 1990-2005, dengan kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah dan semua penyebab kematian dalam 10 tahun setelahnya (2005-2015).

Para peneliti juga memperhitungkan berbagai faktor, termasuk risiko penyakit jantung yang sudah ada dan latar belakang sosiodemografik.

Perubahan substansial pada kondisi keuangan seseorang berhubungan dengan meningkatnya risiko kematian serta penyakit jantung dan pembuluh darah setelah perubahan kondisi keuangan.

Tingkat perubahan yang tertinggi berhubungan dengan peningkatan risiko kematian serta peningkatan risiko penyakit stroke, gagal jantung, atau serangan jantung hingga hampir dua kali lipat.

Hingga kini memang masih belum jelas mengapa perubahan kondisi keuangan dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, kematian, atau keduanya. Namun, ada dugaan kaitan dengan perubahan pada pemasukan, lalu memengaruhi perilaku dan pola hidup tak sehat seperti konsumsi alkohol, tidak berolahraga, stres, peningkatan tekanan darah, kurang gizi, dan lain-lain. Semua itu berhubungan dengan masa hidup serta kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Penelitian ini dapat menjadi suatu permulaan untuk menyaring orang-orang, khususnya untuk yang berusia muda, terhadap adanya risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

Cara menjaga jantung tetap sehat

Mencegah serangan jantung sebetulnya tidak sulit. Pola sehat adalah kunci utamanya. Terapkan langkah-langkah di bawah ini:

  1. Atur waktu dan porsi makan

Makan teratur (tiga kali menu utama dan dua kali camilan). Kendalikan juga porsi makan sesuai kebutuhan dan kondisi. Pilih bahan makanan yang baik. 

Sayuran hijau kaya akan serat yang membuat perut penuh lebih lama, sehingga dapat mencegah makan berlebihan. Karbohidrat bisa dipenuhi dari konsumsi nasi merah atau roti gandung. Sementara itu, sumber protein terbaik bisa diperoleh dari brokoli, tahu, tempe, atau ikan laut.

  1. Tidak merokok

Jika Anda seorang perokok aktif, segera hentikan. Selama apa pun lama pun Anda pernah merokok, risiko terkena serangan jantung dapat berkurang 50 persen dalam setahun pertama setelah berhenti merokok. 

Setelah 15 tahun berhenti, risiko untuk terkena penyakit tersebut akan sama seperti orang yang bukan perokok.

  1. Olahraga secara teratur

Olahraga membuat tubuh melepaskan endorfin, sehingga suasana hati menjadi baik dan tubuh relaks. Ini bermanfaat untuk mengatasi stres psikis.

American Heart Association menganjurkan untuk melakukan aktivitas aerobik setidaknya 30 menit sehari dan lima kali seminggu. Contohnya adalah jalan kaki, joging, berenang, dan bersepeda. 

  1. Cek kesehatan secara rutin

Pastikan untuk melakukan medical check-up secara teratur. Periksakan tekanan darah, kadar kolesterol LDL dan trigliserida, dan kadar gula darah jika usia di atas 20 tahun.

Pemeriksaan ini penting untuk deteksi dini bila ada kelainan atau kondisi yang diturunkan secara genetik terkait risiko serangan jantung atau penyakit lainnya. Bila hasil pemeriksaan normal, kontrol lagi lima tahun kemudian.

  1. Hadapi dan atasi stres

Stres sering membuat seseorang menerapkan kebiasaan yang buruk untuk jantung seperti merokok, konsumsi yang manis-manis berlebihan, dan malas-malasan tanpa aktivitas fisik.

Cobalah untuk hadapi dan mengatasi stres. Misalnya dengan curhat atau konsultasi dengan orang-orang yang Anda percaya, melakukan hobi, berlibur, meditasi, dan aktivitas positif lainnya.

Penelitian menunjukkan bahwa kondisi keuangan bisa picu serangan jantung. Karenanya, tetap prioritaskan pola hidup sehat, tetap bergerak aktif, tidur cukup, kelola stres dengan baik, serta terus berpikir positif. Apabila kondisi keuangan sedang naik turun, tetap semangat dan jangan berhenti berusaha, ya!

[NP/RN]

Kondisi KeuanganPenyakit JantungSerangan Jantung

Konsultasi Dokter Terkait