HomeInfo SehatSarafIni Alasan Kenapa Menjaga Kesehatan Saraf Itu Penting
Saraf

Ini Alasan Kenapa Menjaga Kesehatan Saraf Itu Penting

Tim Redaksi KlikDokter, 05 Sep 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sistem saraf membuat tubuh merasakan sensasi dan bergerak. Itulah satu dari banyak alasan kenapa menjaga kesehatan saraf itu penting.

Ini Alasan Kenapa Menjaga Kesehatan Saraf Itu Penting

Kerap disepelekan, padahal menjaga kesehatan saraf itu sama pentingnya dengan menjaga kesehatan organ vital. Apalagi seiring bertambahnya usia, risiko gangguan saraf meningkat.

Sekilas tentang kerja sistem saraf manusia

Secara garis besar, saraf pada tubuh dibagi menjadi dua, yaitu sensorik dan motorik. Sensorik untuk merasakan impuls yang diterima, sedangkan motorik untuk merespons impuls yang diterima tersebut. Menjaga kesehatan saraf sangat penting agar dalam sehari-harinya, kerja tubuh berfungsi secara normal.

Sistem saraf terdiri dari sistem saraf pusat (otak dan tulang belakang), sistem saraf perifer (mata, telinga, hidung, mulut, kulit), dan saraf yang menghubungkan organ-organ tersebut ke seluruh tubuh. Sistem saraf bekerja menghantarkan impuls listrik antar sel-sel saraf.

Secara fungsi, sistem saraf dibagi menjadi autonomik (secara tidak sadar) dan somatik (secara sadar). Saraf autonomik tugasnya mengatur fungsi tubuh dasar seperti bernapas, tekanan darah, dan sebagainya. Saraf somatik menghubungkan sistem saraf pusat dengan otot dan sensori kulit.

Pentingnya menjaga kesehatan saraf

Begitu pentingnya fungsi sistem saraf tubuh, jika sampai ada masalah, maka aktivitas sehari-hari dapat terganggu. Apalagi, seiring dengan bertambahnya usia, fungsi tubuh mengalami penurunan, termasuk sistem saraf.

Itulah mengapa sering kali orang tua atau lansia refleks tubuhnya menjadi lebih lamban, mudah pikun, daya pendengaran berkurang, dan mengalami keluhan saraf lainnya.

Hal-hal yang dapat menyebabkan gangguan saraf

Sama halnya dengan penyakit yang berhubungan dengan sistem saraf, penyakit kronis seperti diabetes melitus juga dapat berdampak pada saraf. Penderita diabetes bisa mengalami baal, terutama pada saraf ujung tubuh seperti jari dan telapak kaki. Pada kasus ini, sering kali diabetesi (penderita diabetes) mengalami luka pada bagian tubuh tersebut dan berujung pada infeksi.

Gaya hidup atau kebiasaan pun turut memengaruhi kesehatan saraf. Misalnya melakukan gerakan yang berulang-ulang pada satu posisi, seperti berkutat dengan gawai, mengendarai motor, mengetik di komputer, dan lain-lain.

Begitu juga dengan kebiasaan mengenakan sepatu hak tinggi, merokok, minum minuman beralkohol, serta paparan kimia beracun seperti lem peralut, insektisida, atau cairan pembersih.

Kekurangan (defisiensi) vitamin B12 juga dapat menyebabkan kerusakan saraf dan degenerasi tulang belakang. Defisiensi vitamin B12 dapat merusak saraf mielin yang membungkus dan melindungi sel saraf. Jika defisiensi ini terjadi, fungsi saraf akan mengalami penurunan sehingga menimbulkan neuropati perifer.

Pada umumnya, gangguan saraf dapat menimbulkan gejala seperti nyeri, kesemutan, baal, lemas, sensasi seperti ditusuk-tusuk, dan sensasi lainnya. Selain itu, penderita gangguan saraf juga dapat mengalami gangguan koordinasi tubuh, misalnya tidak dapat menggerakkan tubuh seperti yang diinginkan. Bahkan, gangguan saraf juga dapat menyebabkan gangguan saat buang air kecil.

Cara menjaga kesehatan saraf

Kesehatan sistem saraf bisa senantiasa terlindungi dengan melakukan langkah-langkah ini.

  • Olahraga secara teratur dapat membuat tubuh sehat, termasuk saraf.
  • Berhenti merokok dan hindari paparan asapnya. Rokok mengandung zat-zat yang dapat merusak sel-sel tubuh, termasuk sel saraf.
  • Lakukan cek kesehatan rutin, khususnya jika Anda memiliki penyakit yang berhubungan dengan sistem tubuh seperti diabetes dan tekanan darah tinggi.
  • Cukupi hidrasi tubuh, karena dehidrasi dapat menyebabkan kebingungan dan masalah memori.
  • Cek rutin fungsi mata dan telinga, terutama jika sudah masuk usia lanjut usia karena biasanya terjadi penurunan.
  • Hindari trauma, terutama pada sistem saraf pusat, yaitu kepala dan tulang belakang.
  • Konsumsi makanan bernutrisi seperti buah, sayuran, dan biji-bijian yang mengandung vitamin B6 dan B12.

Jika tak yakin dengan pola makan Anda, konsumsi vitamin neurotropik hemaviton Neuro Forte. Vitamin neurotropik ini memiliki kandungan utama vitamin B1 (100 mg), vitamin B6 (100 mg), dan vitamin B12 (5.000 mcg) yang bekerja optimal dalam memelihara kesehatan sistem saraf. Baiknya konsultasikan dulu dengan dokter Anda sebelum mengonsumsinya.

Menjaga kesehatan saraf sangat penting agar tubuh dapat berfungsi dengan semestinya. Perbaiki kebiasaan dan pola hidup, olahraga secara teratur, cek kesehatan secara berkala, serta konsumsi makan sehat bergizi seimbang dengan penuhi asupan gizi yang baik untuk saraf. Bila perlu dukung, kesehatan saraf dengan konsumsi hemaviton Neuro Forte, ya!

(RN/ RH)

AdvertorialPenyakit DiabetesSarafkerusakan sarafVitamin B12Vitamin B1gangguan sarafKekurangan vitamin B12Defisiensi Vitamin B12Vitamin B6Vitamin NeurotropikNeuropati PeriferKesehatan Saraf

Konsultasi Dokter Terkait