Kesehatan Anak

Waspadai 9 Bahan Berbahaya dalam Jajanan Anak

Ayu Maharani, 07 Agt 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Di balik rasa yang enak dan murah, terkandung beberapa bahan berbahaya dalam jajanan anak yang merugikan kesehatan. Apa sajakah itu?

Waspadai 9 Bahan Berbahaya dalam Jajanan Anak

Di balik rasa yang enak dan warna yang menggoda, ternyata ada sejumlah bahan berbahaya dalam jajanan anak. Bila terus-menerus dikonsumsi dalam waktu lama dan jumlahnya banyak, bahan berbahaya itu akan terakumulasi di dalam tubuh anak.

Kandungan bahan – termasuk yang terindikasi membahayakan – dalam jajanan anak tersebut terkadang bisa dideteksi dari label makanan yang biasanya tertera pada kotak kemasan makanan. Namun ada pula produk jajanan lainnya yang tidak mencantumkan nama bahan dalam makanan tersebut.

Oleh karena itu perlu kejelian orang tua untuk bisa memilihkan jajanan yang aman untuk anak.

Nah, dilansir dari Reader’s Digest, beberapa jenis bahan yang dimaksud itu, antara lain:

  • Timbal

Jejak timbal kerap ditemukan dalam es atau jus buah campuran. Bahayanya, timbal dapat menyebabkan masalah perilaku seperti hiperaktif dan kurangnya konsentrasi. Bahkan, timbal juga bisa menurunkan tingkat IQ anak.

Agar timbal tidak banyak terserap oleh tubuh, Anda bisa memberikan buah hati Anda makanan atau minuman yang kaya akan kalsium, zat besi, serta vitamin C. Misalnya, apel, susu, dan sayuran hijau.

  • Gula

Mungkin Anda berpikir bahwa jajanan anak yang banyak mengandung gula adalah makanan seperti kue, es krim, dan minuman manis lainnya. Padahal, meski terkesan sehat, gula juga banyak ditemukan dalam yoghurt yang bercita rasa buah, sebanyak 18 gram gula.

Ketimbang membiarkan si Kecil membeli minuman yang punya rasa macam-macam, lebih baik pilihkan yoghurt yang rasanya original. Anda dapat mencampurkannya dengan beberapa potong buah lalu dicampur ke dalam blender.

  • Lemak padat

Lemak padat (biasanya ditemukan dalam mentega atau jajanan berlemak lainnya) dapat membahayakan kesehatan anak di masa depan. Ya, mereka akan lebih mudah terkena penyakit jantung bila sedari kecil dia sudah terbiasa membeli dan menyantap makanan berlemak.

Sebenarnya, sesekali menyantapnya tidak apa-apa. Tapi kalau terlalu sering, itu yang berbahaya. Anda dapat memberikan bekal daging dengan sedikit lemak pada anak!

Selanjutnya

  • Sirup jagung fruktosa tinggi

Rasa manis pada jajanan anak bisa saja bukan berasal dari gula pasir, melainkan sirup jagung fruktosa tinggi. Bahkan, rasanya pun lebih manis dan harganya lebih murah ketimbang gula.

Sayangnya, meski murah, efek jangka panjang yang ditimbulkan tidak semanis rasanya. Sirup jagung fruktosa tinggi dapat membuat anak Anda obesitas dan meningkatkan risiko penyakit diabetes.

  • Pewarna artifisial

Meskipun pewarna buatan disetujui penggunaannya, tapi bila dikonsumsi terlalu sering dan banyak bisa menyebabkan gangguan kesehatan. Misalnya, perilaku maladaptif pada anak-anak, alergi sindrom iritasi usus, migrain, hingga kanker.

Oleh sebab itu, usahakan untuk membeli jajanan yang menggunakan pewarna alami seperti bit, buah naga, atau daun suji.

  • Pemanis buatan

Terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan dapat membuat anak terkena gangguan pencernaan, seperti kembung, diare, dan sakit perut. Selain itu, pemanis buatan juga dapat mengganggu mikrobiota usus, meningkatkan risiko usus bocor, serta menurunkan sistem kekebalan tubuh.

Ketimbang menggunakan pemanis buatan, anjurkan anak untuk mengonsumsi madu, buah kurma, atau buah-buahan berasa manis lainnya.

  • Sodium

Jarang sekali menemukan jajanan yang tidak memiliki rasa asin yang kuat. Sebab, jajanan anak memang kerap mengandung kadar sodium yang tinggi. Padahal, semakin banyak sodium yang berada di dalam tubuh, risiko anak untuk terkena masalah tekanan darah di kemudian hari juga semakin tinggi. Karena itu, batasi anak mengonsumsi makanan berasa asin ini.

  • Nitrit

Sodium nitrat dan natrium nitrit adalah bahan pengawet yang ditemukan dalam daging olahan, seperti sosis. Meski dapat melindungi daging dari pertumbuhan bakteri, bila dipanaskan, bahan itu dapat berubah menjadi nitrosamin yang berbahaya bagi kesehatan.

Nitrosamin dapat menghambat oksigen sehingga sel darah merah kehilangan kemampuan untuk membawa oksigen ke organ-organ di dalam tubuh.

  • MSG

Makanan ber-MSG alias micin memang terasa gurih. Namun, menurut dr. Atika, makanan yang tinggi kadar MSG-nya dapat menyebabkan efek samping, yakni chinese restaurant syndrome (keracunan MSG).

Adapun gejala yang ditimbulkan, antara lain sakit kepala, mual muntah, jantung terasa berdebar, sesak napas, berkeringat, lemas, kebas, hingga ada pembengkakan pada wajah atau bibir.

Kesembilan bahan berbahaya dalam jajanan anak di atas sebenarnya tidak akan langsung berdampak buruk jika tidak dikonsumsi terlalu sering dan banyak. Pasalnya, hampir sebagian besar jajajan anak mengandung bahan-bahan tersebut, sehingga sangat sulit untuk menghindarinya sama sekali.

Untuk menghindari kondisi yang tidak diinginkan, waspadai bermacam bahan berbahaya dalam jajanan anak. Pilihkan camilan untuk anak yang tidak mengandung bahan-bahan yang beberapa di antaranya disebutkan di atas. Akan lebih baik jika Anda bisa menyediakan makanan sehat buatan sendiri. Buatlah sajian semenarik dan selezat mungkin agar buah hati tak melulu tertarik jajan di luar.

[HNS/ RVS]

Pemanis BuatangulaJajanan AnaktimbalMakanan berlemakBahaya MSGSodiumNitritPewarna ArtifisialSirup Jagung Fruktosa Tinggi

Konsultasi Dokter Terkait