Gigi Mulut

Kebiasaan Buruk Yang Bisa Merusak Gigi Anak

drg. Wiena Manggala Putri, 10 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bila anak memiliki kebiasaan buruk ini, segera hentikan! Pasalnya, bila terus-terusan dilakukan, kesehatan gigi anak bisa jadi taruhannya.

Kebiasaan Buruk Yang Bisa Merusak Gigi Anak

Kesehatan gigi anak harus menjadi perhatian orang tua sedini mungkin! Salah satu caranya adalah dengan memastikan anak tidak memiliki atau berhenti melakukan kebiasaan yang bisa merusak giginya di kemudian hari.

Faktanya, banyak orang tua yang kurang peduli akan kesehatan gigi anak karena giginya masih gigi susu, dan menganggap nantinya gigi tersebut akan tergantikan. Namun, perlu diketahui, gigi susu tetap berperan sebagai penunjuk tumbuhnya gigi permanen.

Selain itu, ada alasan lain orang tua perlu turut serta memastikan kondisi gigi dan mulut anak bersih dan sehat, yaitu bahwa kesehatan gigi juga adalah faktor penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.

Apa Saja Kebiasaan yang Bisa Merusak Gigi Anak?

Orang tua wajib tahu, ada beberapa kebiasaan yang tidak disadari, tapi ternyata bisa berdampak buruk terhadap kesehatan gigi anak. Apa saja kebiasaan tersebut?

Artikel lainnya: Kapan Anak Boleh Mulai Pasang Behel Gigi?

  1. Terlalu Banyak Makan yang Manis-Manis

Hampir semua anak menyenangi makanan yang manis-manis seperti permen, aneka cake, cokelat, gulali, dan sebagainya. Sayangnya, kandungan gula yang tinggi pada makanan tersebut bisa mengancam kesehatan gigi anak. Sisa gula yang tertinggal di dalam mulut akan diubah oleh kuman plak menjadi asam.

Kemudian, permukaan gigi yang terkena oleh asam tersebut akan larut. Akhirnya, timbul masalah gigi berlubang. Kondisi tersebut bisa makin parah bila anak tidak rutin gosok gigi.

  1. Minum Susu dengan Botol Dot Sebelum Tidur

Kebiasaan anak yang minum susu dengan botol dot sebelum tidur lama-lama bisa memengaruhi kesehatan giginya.

Selain bisa menyebabkan susunan gigi anak jadi tidak rata (maloklusi gigi), ketika susu menggenang sepanjang malam di rongga mulut anak, gula yang terkandung dalam susu akan merusak lapisan pelindung gigi secara perlahan.

Artikel lainnya: Efek Buruk Kebiasaan Menggigit Kuku

Bila tidak dibersihkan dengan benar, lama-lama bisa terjadi karies. Kondisi ini juga dikenal sebagai nursing bottle caries atau karies botol.

  1. Mengisap Jempol

Tak sedikit orang tua yang membiarkan kebiasaan anak yang suka mengisap ibu jarinya, apalagi bila itu bisa membuat anak nyaman dan tidak rewel. Kebiasaan ini umumnya sering dilakukan saat anak sedang tumbuh gigi.

Padahal, bila anak dibiarkan terus-menerus mengisap jempolnya, kebiasaan yang disebut sebagai thumb sucking ini bisa membuat pertumbuhan gigi dan kontur rahang menjadi tidak proporsional dan optimal. Akibatnya, bisa terjadi maloklusi gigi.

Gigi atas akan terdorong ke arah depan, membuat gigi anak jadi lebih maju dari yang seharusnya alias tonggos. Tak cuma itu, langit-langit mulut akan berubah menjadi lebih dalam. Bila dibiarkan, kondisi tersebut bisa berdampak pada proses mengunyah makanan pada anak.

Artikel lainnya: Mana Lebih Buruk bagi Gigi Anak, Mengisap Jempol atau Ngempeng?

  1. Suka Menelan Pasta Gigi

Rasanya yang manis dan mirip buah-buahan membuat anak gemar menelan pasta gigi saat sedang menggosok gigi. Meskipun ini sebetulnya tidak berbahaya, tapi bukan berarti aman bila dibiarkan saja.

Anda harus tahu bahwa kebiasaan menelan pasta gigi ini bisa menjadi cikal bakal munculnya fluorosis atau mottled enamel.

Pada kondisi tersebut, garis-garis-garis halus berwarna putih atau cokelat akan muncul di gigi. Ini bisa memengaruhi penampilan anak nantinya akibat terlalu sering menelan pasta gigi yang mengandung fluoride.

  1. Mengisap Dot atau Empeng

Sama seperti mengisap ibu jari, mengisap dot atau empeng adalah salah satu kebiasaan yang sering dilakukan anak.

Penggunaan dot atau empeng secara terus-menerus bisa memengaruhi kesehatan mulut anak, yang mana bisa membuat perkembangan gigi dan rahang yang normal jadi terganggu.

Artikel lainnya: 4 Kebiasaan yang Bikin Gigi Berlubang pada Anak

  1. Malas Menyikat Gigi

Orang tua harus berperan aktif dalam menanamkan kebiasaan sikat gigi secara rutin pada anak sedini mungkin. Jika tidak, misalnya membiarkan anak tidur tanpa menyikat gigi terlebih dulu, sisa makanan yang menumpuk bisa memengaruhi kesehatan gigi dan mengakibatkan gigi berlubang.

Untuk mencegahnya, orang tua bisa memperkenalkan rutinitas sikat gigi sedini mungkin dan menjadi contoh yang baik untuk anak, bahkan sejak ia masih bayi.

  1. Tidak Menyikat Gigi Sesuai Anjuran

Sebagian besar masyarakat menyikat gigi dua kali sehari, yaitu saat mandi pagi dan mandi sore. Padahal, waktu yang paling tepat untuk menyikat gigi adalah setiap selesai makan dan sebelum tidur.

Selain itu, orang tua juga perlu tahu cara menyikat gigi dengan cara yang tepat agar tak salah saat mengajari anak, yaitu dari arah gusi ke gigi, sehingga tidak merusak gusi.

Artikel lainnya: Gigi Anak Tumbuh Renggang, Perlukah Khawatir?

  1. Menggigiti Kuku atau Benda Keras Lainnya

Kebiasaan menggigit benda keras seperti kuku, pensil atau bolpoin, es batu, atau benda lainnya bisa membuat anak mengalami kelainan struktur rahang.

Gigi akan mengalami crossbite, yaitu kondisi posisi gigi bawah lebih maju daripada gigi atas. Selain itu, kebiasaan tersebut juga bisa membuat gigi anak jadi retak dan rapuh.

  1. Mengemut Makanan

Coba perhatikan, deh, apakah anak suka mengemut makanan, terutama nasi atau karbohidrat lainnya? Bila ya, itu sama saja memberi makan bakteri di dalam mulut. Akibatnya, bakteri akan berfermentasi dan menghasilkan asam yang perlahan dapat merusak gigi.

Selain itu, kebiasaan mengemut makanan ini bisa membuat rahang si Kecil tidak dapat berkembang dengan optimal. Menggerakkan rahang akan merangsang pertumbuhan rahang, sehingga sesuai dengan ukuran gigi tetap yang lebih besar daripada gigi susu.

Artikel lainnya: Alasan Mengapa Anak Harus Menggosok Gigi di Malam Hari

Gerakan rahang yang tidak optimal juga bisa menghambat kemampuan anak untuk bicara.

  1. Tidak Cek Gigi secara Rutin

Jujur, deh, apakah Anda termasuk orang tua yang hanya pergi ke dokter gigi bila mengalami masalah pada gigi? Bila ya, agar kesehatan gigi dan mulut tetap terlindungi, hentikan kebiasaan tersebut, ya!

Rekomendasi untuk mengunjungi dokter gigi adalah setiap enam bulan sekali. Nah, ini juga perlu ditanamkan kepada anak sejak ia kecil. Langkah ini penting untuk mendeteksi bila ada kerusakan gigi, sehingga bisa segera diatasi dan kerusakan tidak makin parah.

Itulah kebiasaan buruk yang mungkin sering dilakukan anak. Jangan dibiarkan ya, karena itu bisa berdampak buruk pada kesehatan gigi dan bikin gigi anak rusak. Belum juga berhasil menghentikan kebiasaan anak di atas? Tanya langsung ke dokter gigi lewat fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter untuk mendapatkan tips yang ampuh.

(RN/RPA)

Kesehatan Gigi

Konsultasi Dokter Terkait