Kesehatan Umum

Awas, Ini Akibatnya Jika Anda Kurang Tidur!

dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, 14 Jul 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kondisi kurang tidur sering dianggap hal sepele. Jika hal ini berlangsung terus-menerus, kesehatan Anda yang jadi taruhannya.

Awas, Ini Akibatnya Jika Anda Kurang Tidur!

Ketika kurang tidur, pasti Anda akan merasa jadi lebih sulit berkonsentrasi, mudah meluapkan emosi, ataupun merasa terganggu karena sering menguap selama beraktivitas. Faktanya, ketika anda kurang tidur organ-organ yang ada di dalam tubuh juga tidak berfungsi secara maksimal.

Hal ini berkaitan dengan adanya beberapa zat hormonal yang akan dihasilkan tubuh ketika Anda tertidur lelap. Bayangkan, seberapa banyak kerugian yang akan Anda peroleh ketika melewati proses pelepasan hormon yang sangat penting ketika tidur.

Nah, berikut ini adalah beberapa kondisi kesehatan yang dapat terjadi saat Anda kurang tidur:

1. Mengurangi intelektualitas

Tidur memainkan peran penting dalam proses berpikir dan belajar sesuatu. Kurang tidur dapat mengganggu proses kognitif ini dengan banyak cara.

Pertama, merusak perhatian, kewaspadaan, konsentrasi, penalaran, dan pemecahan masalah.  Hal ini yang menyebabkan Anda lebih sulit untuk belajar secara efisien saat kurang tidur.

2. Meningkatkan berat badan

Kurang tidur memicu peningkatan rasa lapar dan nafsu makan, yang mungkin berujung pada obesitas. Menurut sebuah studi tahun 2004, orang yang tidur kurang dari 6 jam sehari hampir 30 persen lebih menjadi gemuk daripada mereka yang tidur 7-9 jam.

Hal ini berkaitan dengan keseimbangan hormonal yang terjadi saat aktivitas tidur terjadi. Dalam prosesnya, hormon ghrelin akan menstimulasi rasa lapar dan hormon leptin memberi sinyal rasa kenyang pada otak untuk menekan nafsu makan.

Waktu tidur yang singkat dikaitkan dengan penurunan leptin dan peningkatan ghrelin. Tidak hanya merangsang nafsu makan, kurang tidur juga merangsang keinginan untuk mengonsumsi makanan tinggi lemak dan karbohidrat.

3. Menyebabkan masalah kesehatan yang serius

Gangguan tidur dan kurang tidur yang berlangsung lama dapat menyebabkan serangan jantung, gagal jantung, detak jantung tak beraturan (aritmia), tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, hingga gangguan cemas dan depresi. 

Padahal, tidur dapat memperbaiki kerusakan pada dinding pembuluh darah dan jantung. Hal ini yang kemudian menyebabkan orang yang kurang tidur lebih rentan menderita penyakit jantung.

4. Merosotnya libido seksual

Beberapa ahli mengatakan bahwa pria dan wanita yang kurang tidur menjadi kurang berminat pada aktivitas seks. Energi yang terkuras selama aktivitas, rasa kantuk dan meningkatnya tekanan psikis mungkin menjadi penyebab utamanya. Untuk pria dengan sleep apnea atau masalah pernapasan yang mengganggu tidur, mungkin ada faktor lain dalam kemerosotan seksual.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism pada tahun 2002 menunjukkan bahwa banyak pria dengan sleep apnea juga memiliki kadar testosteron yang lebih rendah.Dalam studi tersebut, hampir setengah dari pria yang menderita sleep apnea yang berat juga mengeluarkan kadar testosteron rendah yang tidak normal pada malam hari.

5. Penuaan dini

Ketika tak cukup tidur, tubuh melepaskan lebih banyak hormon kortisol. Dalam jumlah berlebih, kortisol dapat memecah kolagen kulit, protein yang menjaga kulit tetap halus, kencang dan elastis.

Hal ini yang dikaitkan dengan munculnya kerutan, kulit kusam dan tidak kenyal. Kurang tidur juga menyebabkan tubuh melepaskan terlalu sedikit hormon pertumbuhan manusia. Hormon pertumbuhan ini yang akan meningkatkan massa otot, menebalkan kulit, dan memperkuat tulang.

Beberapa masalah kesehatan akibat kurang tidur memang tidak boleh diremehkan. Tidur cukup merupakan hal penting untuk menunjang kesehatan mental dan fisik. Dengan menjaga pola tidur yang baik, kualitas hidup akan meningkat. Karena secara tidak langsung tidur yang cukup dapat memperbaiki kesehatan berpikir dan kinerja dalam keseharian.

[NP/ RVS]

 

Penuaan Dinikurang tidurtidurBerat BadanPola tidurkesehatan mentalGagal Jantung

Konsultasi Dokter Terkait