Seks

12 Mitos Kondom yang Tak Perlu Anda Percaya

dr. Nabila Viera Yovita, 03 Nov 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Tak sedikit informasi simpang siur tentang kondom. Kenali fakta medis yang sebenarnya, agar Anda terhindar dari bahaya memakai kondom.

12 Mitos Kondom yang Tak Perlu Anda Percaya

Kondom merupakan bagian esensial dalam mewujudkan keluarga berencana. Alat kontrasepsi ini sering dijadikan pilihan utama, karena mudah digunakan dan harganya terjangkau.

Sayangnya, tak sedikit pula beredar mitos kondom di tengah masyarakat. Mitos-mitos tersebut bisa menimbulkan pemikiran keliru soal kegunaan kondom sebagai alat kontrasepsi yang cukup efektif.

Berikut ini beberapa mitos kondom yang populer beserta fakta medis yang sebenarnya:

1. Lebih Aman Menggunakan Kondom Dobel

Faktanya, menggunakan dua (dobel) kondom sekaligus tidak lebih baik dibandingkan satu lapis saja. Kondom yang digunakan dobel justru lebih mudah robek.

2. Kondom Mudah Robek

Faktanya, penggunaan kondom sesuai instruksi yang tertera di kemasan tidak akan membuatnya robek dengan mudah.

Agar fungsinya terjaga dengan baik, pastikan tidak ada gelembung udara di ujung kondom. Caranya, pencet ujungnya sembari gulungan dibuka ke arah pangkal penis. Apabila tidak mau membuka semua, kemungkinan Anda menggunakannya terbalik.

Pastikan pula Anda tidak menyimpan kondom di dalam dompet, karena robekan kecil justru dapat terjadi karena terduduk dan tergencet berulang kali.

Artikel Lainnya: Bisakah Kondom Mencegah Kanker Serviks?

3. Kondom Adalah Satu-satunya Alat Kontrasepsi

Kondom memang dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual (PMS) dan kehamilan yang tidak diinginkan. Walau demikian, kondom bukanlah satu-satunya alat kontrasepsi.

Faktanya, Anda yang ingin mencegah kehamilan dapat menggunakan lebih dari satu jenis kontrasepsi. Selain kondom, ada pula alat kontrasepsi lain seperti pil KB, spiral, dan lain sebagainya.

4. Petroleum Jelly Baik Digunakan Sebagai Pelumas Seks

Hindari menggunakan pelumas berbahan dasar minyak, karena dapat melarutkan senyawa pada kondom sehingga fungsinya tidak maksimal. Kondom juga jadi mudah rusak.

Selain petroleum jelly, hindari menggunakan baby oil, hand cream, atau lipstik sebagai pelumas seks. Semuanya mengandung minyak di dalamnya.

Gunakan pelumas berbahan dasar air, yang bisa ditemukan dengan mudah di supermarket maupun apotek.

5. Kondom Akan Menghentikan Peredaran Darah Penis

Kondom sudah dirancang agar memuat penis tetap nyaman. Apabila terlalu kencang, kondom dapat robek. Apabila terlalu longgar, kondom dapat bocor.

Ada beberapa bentuk dan ukuran kondom yang dapat Anda coba. Pilihlah yang paling sesuai; tidak terlalu sempit atau longgar.

6. Tidak Butuh Kondom Jika Pasangan Wanita Menggunakan Pil KB

Pil KB tidak memberikan perlindungan terhadap penyakit menular seksual. Apabila pasangan Anda lupa, tidak mematuhi anjuran, maupun sedang sakit, efektivitas pil KB akan menurun.

Artikel Lainnya: Benarkah Alat Kontrasepsi Sebabkan Infeksi Saluran Kemih?

7. Penggunaan Kondom Terkesan Tidak Menghargai Pasangan

Hal ini merupakan pandangan yang keliru. Pasalnya, menggunakan kondom justru memperlihatkan bahwa Anda dan pasangan tahu cara menjaga diri dari kemungkinan penyakit menular seksual atau kehamilan yang tidak diinginkan.

8. Kondom Tidak Diperlukan untuk Oral Seks

Anda masih perlu menggunakan kondom saat melakukan oral seks. Ingat, kondom adalah satu-satunya alat kontrasepsi yang dapat mencegah penyakit menular seksual seperti gonore, klamidia, atau herpes.

9. Kondom Tidak Diperlukan untuk Pasangan Setia

Faktanya, penyakit menular seksual tidak mengenal orang setia ataupun tidak. Cara seseorang berpenampilan maupun berperilaku tidak dapat menjamin bahwa mereka tidak mengidap PMS.

Berbagai PMS pun dapat tidak bergejala. Jadi, keduanya dapat saling menginfeksi tanpa mengetahuinya.

10. Kondom Apapun Aman Digunakan

Tidak semua kondom dapat digunakan dengan aman. Contoh, kondom yang dibeli di toko mainan seksual maupun dari situs lelang online belum tentu terjamin mutunya.

Akan lebih baik jika Anda beli kondom di apotek. Pastikan masa kedaluwarsa kondom masih lama, segelnya masih utuh, dan tidak rusak ketika dibuka.

Artikel Lainnya: Alat Kontrasepsi Bikin Gemuk, Bagaimana Faktanya?

11. Ukuran Kondom Tidak Lebih Penting dari Fungsinya

Fungsi kondom tidak akan bisa Anda dapatkan apabila menggunakan ukuran yang terlalu longgar atau sempit. Kondom longgar berisiko bocor, kondom sempit berisiko robek.

Atas dasar itu, memerhatikan ukuran kondom sangatlah penting untuk mendapatkan manfaat optimal dari alat kontrasepsi ini.

12. Kondom Bikin Hubungan Seks Tidak Maksimal

Faktanya, Anda masih tetap bisa berhubungan seks dengan nyaman seklipun menggunakan kondom. Kuncinya adalah komunikasi yang baik dengan pasangan.

Kondom juga memiliki pelumas yang akan memastikan bahwa kedua pasangan merasa nyaman saat menggunakannya.

Mana mitos kondom yang sampai saat ini masih Anda percaya? Mulailah untuk menyikapinya secara bijak, karena alat kontrasepsi ini dirancang khusus untuk mencegah kehamilan dan menurunkan risiko penyakit menular seksual.

Jangan lupa gunakan kondom sebelum kontak dengan mulut, vagina, maupun anus. Bukalah kemasan dengan hati-hati, dan gunakan kondom yang baru tiap melakukan hubungan seksual. Ganti kondom apabila sudah digunakan selama 30 menit agar tidak mudah robek.

Simpan kondom di tempat yang kering dan dingin. Perhatikan rentang kedaluwarsa, dan jangan lagi digunakan apabila sudah melewatinya. Hindari menggunakan losion maupun pelumas berbahan dasar minyak, dan pertimbangkan tambahan kontrasepsi lain apabila ingin menurunkan peluang kehamilan.

Masih khawatir dengan mitos kondom? Ingin tahu cara kerja kondom dalam mencegah kehamilan dan menurunkan risiko penyakit menular seksual? Tanyakan secara langsung pada dokter melalui LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.

(NB/JKT)

MitosKondomKontrasepsi

Konsultasi Dokter Terkait