Manfaat Sehat Bekali Si Kecil dengan Buah-Buahan

Membekali Si Kecil dengan buah-buahan tak hanya berfungsi sebagai camilan, tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan serat, vitamin, dan mineral di tengah aktivitasnya yang padat. Itu semua penting dalam menyokong tumbuh kembangnya.

Begitu pentingnya konsumsi buah-buahan, Pedoman Gizi Seimbang yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menempatkan buah dalam posisi kedua. Bersama sayuran, buah menjadi jenis makanan yang harus dikonsumsi dalam jumlah terbanyak kedua setelah sumber karbohidrat (nasi, roti, pasta, kentang, dan lain-lain).

Manfaat Buah-buahan Sebagai Menu Si Kecil

Jadikan buah menu makanan pelengkap untuk Si Kecil. Pasalnya, manfaat buah seperti yang dipaparkan di bawah ini sangat sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Kaya akan Antioksidan

Antioksidan merupakan zat yang dapat menangkal radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat merusak sel-sel tubuh dan menyebabkan timbulnya penyakit seperti kanker. Jenis buah yang diketahui kaya akan antioksidan adalah jeruk, mangga, lemon, dan beri.

Antioksidan dalam buah-buahan juga baik untuk meningkatkan sistem imun, sehingga Si Kecil tidak mudah sakit atau terserang infeksi.

Sumber Vitamin dan Mineral yang Sangat Baik

Berbagai vitamin dan mineral yang terkandung dalam buah mengatur metabolisme, kerja enzim tubuh, hingga sel darah dan sistem peredarannya. Vitamin dan mineral dari buah juga dapat mencegah rabun senja, kulit kering, dan sariawan.

Diperkaya Asam Lemak Tak Jenuh

Buah tertentu juga kaya akan asam lemak tak jenuh, misalnya alpukat. Kandungan tersebut baik untuk perkembangan otak dan kecerdasan Si Kecil. Asam lemak tidak jenuh pada buah-buahan juga diteliti dapat meningkatkan kesehatan jantung.

Tinggi Kandungan Airnya

Ada buah-buahan yang mengandung 80 persen air, seperti belimbing, semangka, jeruk, pir, dan stroberi. Kandungan air tersebut bisa mencegah Si Kecil mengalami dehidrasi.

Baik untuk Pencernaan

Buah-buahan juga diketahui tinggi akan serat sehingga dapat memperlancar proses pencernaan. Jika Si Kecil rutin makan buah, ia bisa terhindar dari sembelit.

Beberapa buah seperti jeruk, apel, dan pir juga kaya akan pektin. Pektin populer dengan kemampuannya mengikat zat kimia berbahaya yang ada di usus dan membantu pembuangannya dari tubuh.

Cegah Penyakit Kronis

Konsumsi buah secara teratur diteliti dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit kronis di kemudian hari, seperti penyakit jantung, kanker, obesitas, dan diabetes.

Pilihan Buah Terbaik untuk Si Kecil

Bunda sebaiknya memilih buah yang kadar airnya tinggi seperti semangka, melon, stroberi, jeruk, apel, dan pir. Kombinasikan juga dengan buah yang kaya akan serat seperti pisang dan pepaya.

Buah jenis apa pun sebetulnya tetap membawa manfaat untuk Si Kecil. Cara terbaik untuk mengonsumsi buah adalah dengan memvariasikannya, karena tak ada satu pun buah yang mengandung vitamin dan mineral lengkap.

Agar Si Kecil tidak bosan, Bunda harus kreatif dalam mengolahnya. Misalnya dijadikan salad, dicampurkan dengan yoghurt beku (froyo), dimasukkan ke dalam puding, dijadikan smoothies, dan lain-lain.

Bunda juga bisa memberikan Si Kecil susu steril dalam bentuk cair yang Enak Bernutrisi, yaitu Morinaga Chil*Go! Punya lima varian rasa yang Si Kecil suka, yaitu cokelat, vanila, stroberi, melon, dan pisang, susu ini juga sangat baik untuk tumbuh kembang Si Kecil.

Kandungan serat pangan inulin 1700 mg, kolin, inositol, vitamin B kompleks, zat besi, dan yodiumnya dapat mendukung kecerdasan multitalenta, sedangkan zink, kalsium, serta vitamin A, C, E, sangat baik untuk pertahanan tubuh ganda Si Kecil.

Karena dikemas dalam bentuk cair, Morinaga Chil*Go! bisa menjadi bekal sehat yang praktis Si Kecil untuk dinikmati di mana saja dan kapan saja, termasuk di sela-sela aktivitas hariannya.

Banyak sekali manfaat membekali Si Kecil dengan buah-buahan untuk kesehatannya. Pasalnya, buah kaya antioksidan, sumber vitamin dan mineral yang baik, mengandung asam lemak tak jenuh, tinggi kandungan airnya, baik untuk pencernaan, hingga dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit kronis.

(RN/ RH)