HomeInfo SehatPencernaanBenarkah Mag Bisa Memicu Asma?
Pencernaan

Benarkah Mag Bisa Memicu Asma?

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 28 Jun 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Gangguan pencernaan seperti mag disebut sebagai salah satu faktor pencetus asma, bahkan keduanya bisa terjadi bersamaan. Benarkah?

Benarkah Mag Bisa Memicu Asma?

Setelah menjalani perawatan dan pemeriksaan selama beberapa hari, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini didiagnosis mengalami penyakit asma dan mag. Hal ini dinyatakan oleh tim dokter yang merawat beliau di RSUD dr. M. Soewandhie, Surabaya. Akibat kondisi tersebut, walikota yang akrab disapa Ibu Risma ini masih harus menjalani perawatan intensif dan belum dapat menerima kunjungan.

Asma adalah suatu penyakit jangka panjang yang ditandai dengan adanya peradangan dan penyempitan saluran pernapasan. Akibatnya, penderitanya akan mengalami batuk dan sesak napas.

Saluran pernapasan penderita asma biasanya lebih sensitif dan dapat meradang bila terkena faktor pemicunya, seperti asap rokok, udara dingin, debu, bulu binatang, dan sebagainya. Meskipun lebih sering terjadi sejak masa kecil, asma dapat dialami oleh seluruh kelompok usia.

Sementara itu, mag adalah istilah umum untuk menggambarkan gangguan pada lambung. Dalam istilah medis, mag disebut dengan dispepsia.

Gangguan ini ditandai dengan perut terasa penuh setelah makan, cepat kenyang, dan nyeri atau rasa panas seperti terbakar di ulu hati hingga ke dada. Mag dapat disebabkan oleh berbagai penyakit, salah satunya adalah Gastroesofageal Reflux Disease (GERD), di mana asam lambung naik ke kerongkongan (refluks) dan menimbulkan gejala dada terasa panas.

Kaitan mag dan asma

Namun dalam beberapa kasus, mag dan asma memang kerap terjadi bersamaan, seperti yang dialami Ibu Risma. Penderita asma cenderung dua kali lipat lebih sering mengalami mag atau GERD dibandingkan mereka yang tidak memiliki asma.

Lebih jauh lagi, hasil studi ilmiah juga menunjukkan bahwa 75 persen orang dewasa yang mengidap asma juga memiliki GERD.

Sejauh ini, belum jelas bagaimana mekanisme kedua penyakit ini sampai bisa sering terjadi bersamaan. Namun, para peneliti sepakat bahwa mag atau GERD memang dapat mencetuskan asma. Hal tersebut dapat terjadi melalui dua hal berikut:

  1. Asam lambung yang refluks mengiritasi ujung saraf yang terdapat di esofagus. Hal ini membuat otak merespons dengan menstimulasi otot polos dan meningkatkan produksi lendir di saluran napas. Akibatnya, saluran napas pun menyempit dan timbul gejala asma, seperti rasa sesak dan sulit bernapas.
  1. Sebagian kecil dari partikel asam lambung yang refluks akan masuk ke saluran pernapasan hingga ke paru. Kondisi ini disebut dengan aspirasi. Partikel tersebut akan menjadi iritan bagi saluran napas dan menimbulkan gejala asma.

Tak hanya mag yang dapat memicu asma, asma pun dapat memicu terjadinya gejala mag atau GERD. Perubahan tekanan di rongga dada dan perut saat terjadi asma, dapat membuat asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan dan timbul gejala seperti nyeri ulu hati dan rasa panas di dada.

Penanganan mag dan asma

Asma yang disertai mag umumnya memerlukan penanganan lebih menyeluruh, mengingat kedua kondisi tersebut harus diatasi agar penderitanya bebas dari gejala dan tidak semakin memberat.

Penanganan mag dan asma yang dapat Anda lakukan di rumah adalah:

  1. Perubahan pola makan

Beberapa jenis makanan dapat memicu terjadinya mag dan berimbas pada asma, seperti minuman berkarbonasi, teh, kopi, makanan asam, pedas, cokelat, dan minuman beralkohol. Oleh sebab itu, jenis makanan tersebut sebaiknya dihindari oleh para penderita mag maupun asma.

  1. Makan dalam porsi kecil tetapi lebih sering

Jumlah makanan yang sedikit dalam lambung akan meminimalkan risiko asam lambung refluks dan menimbulkan asma. Cobalah pola makan small frequent feeding, di mana Anda makan enam kali sehari, tetapi dalam porsi kecil.

  1. Turunkan berat badan

Berat badan berlebih atau obesitas bisa membuat asam lambung mudah refluks dan pada penderita asma dapat memicu gejala kambuh. Bila Anda memiliki berat badan berlebih, kurangi berat badan dengan mengatur pola makan dan rutin berolahraga.

  1. Jangan tidur usai makan

Berbaring setelah makan akan meningkatkan kemungkinan asam lambung refluks. Maka dari itu, usahakan agar kepala tetap tegak dan posisi badan duduk, setidaknya selama 2 jam setelah Anda makan.

Asma dan mag memang saling berhubungan dan gejalanya dapat terjadi secara bersamaan. Penanganan awal seperti di atas akan dapat membantu mengurangi gejala keduanya. Namun, bila keluhan dirasakan semakin berat, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat pengobatan yang sesuai.

[MS/ RVS]

sesak napasTri RismahariniDispepsiaHari Asma SeduniaAsmaGERDMag

Konsultasi Dokter Terkait