Kesehatan Umum

Ini Akibatnya Jika Tidur dengan TV Masih Menyala

Krisna Octavianus Dwiputra, 26 Jun 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Banyak orang yang tidur “ditemani” TV masih menyala. Padahal, itu tidak baik untuk kualitas tidur Anda.

Ini Akibatnya Jika Tidur dengan TV Masih Menyala

Banyak orang yang memiliki kebiasaan tidur tanpa sengaja. Dalam arti, mereka tertidur di tengah sebuah aktivitas karena terlalu mengantuk dan biasanya paling sering terjadi ketika menonton televisi pada malam hari. Pada akhirnya, TV pun menyala sampai pagi. Padahal, tidak disarankan tidur dengan TV masih menyala.

Aktivitas menonton TV pada malam hari memang mengasyikkan sebagai pelepas lelah setelah beraktivitas seharian. Apalagi banyak program-program televisi yang memang layak disaksikan sampai larut malam.

Cahaya dan suara TV mengganggu kualitas tidur

Sayangnya, aktivitas menonton TV justru bisa menganggu kualitas tidur Anda. Kini orang-orang juga cenderung meletakkan TV di kamar, sehingga banyak orang yang tidur, tapi TV menyala sampai pagi. Dengan kata lain, mereka tidur bukan karena ingin, tapi karena tertidur dengan ditemani cahaya dan suara TV.

Para ilmuwan dari National Institute of Health menganalisis data kesehatan dan gaya hidup pada 43.722 wanita Amerika Serikat yang berusia 35 hingga 74 tahun. Mereka adalah orang-orang yang terdaftar dalam studi tentang faktor risiko kanker payudara dan penyakit lainnya.

Temuan awal dari penelitian ini menyebutkan bahwa wanita yang menggunakan lampu malam kecil berhasil mempertahankan berat badannya. Sedangkan, mereka yang tertidur dengan cahaya atau televisi yang menyala, punya 17 persen kemungkinan lebih besar memiliki kelebihan 5 kilogram dalam periode 5 tahun. Hasil studi tersebut baru-baru ini dipublikasikan di JAMA Internal Medicine.

Para ilmuwan berspekulasi bahwa hormon tidur, yakni hormon melatonin, ditekan ketika cahaya dari TV mengganggu ritme sirkadian wanita. Meskipun memang banyak faktor lain yang bisa memengaruhi hal tersebut, seperti status sosial ekonomi, konsumsi kalori, dan aktivitas fisik.

Sebaiknya tidur dengan kondisi ruangan gelap atau redup

Anda harus perhatikan, kuantitas tidur tidak bisa disamakan dengan kualitas tidur. Anda mungkin bisa memenuhi durasi tidur sebanyak 7-8 jam, tapi belum tentu kualitasnya baik. Mudahnya, orang yang memiliki kualitas tidur baik adalah yang bisa tidur dengan nyenyak.

Penelitian di atas sebenarnya memang cukup mirip dengan penelitian tentang bahaya tidur dalam kondisi lampu menyala. Sebab, para ahli dan dokter banyak yang menganjurkan agar Anda tidur dalam kondisi ruangan yang gelap.

Seperti sudah disebutkan di atas, melatonin bertanggung jawab dalam hal ini. Menurut dr. Dina Kusumawardhani dari KlikDokter, melatonin merupakan hormon yang memiliki peranan penting dalam mengontrol siklus sirkadian (siklus bangun-tidur), hormon ini diproduksi oleh kelenjar pineal di otak.

"Produksi melatonin distimulasi oleh gelap dan ditekan oleh cahaya terang. Secara normal, otak akan memproduksi melatonin setiap hari dan puncaknya terjadi pada malam hari pada pukul 9–10 malam. Ini juga yang menyebabkan Anda mengantuk. Produksi melatonin terjadi secara reguler untuk membuat siklus tidur Anda teratur," ujar dr. Dina.

Selain menekan produksi melatonin, cahaya yang terang juga akan membuat otak terus bekerja, sehingga membuat Anda lebih sulit tertidur.

"Sumber cahaya yang dimaksud bukan hanya yang berasal dari lampu ruangan, tapi juga termasuk cahaya televisi, layar komputer, ponsel, bahkan jam digital. Tidur dalam kondisi terang dapat menekan kadar melatonin dalam darah sampai lebih dari 50 persen," lanjut dr. Dina.

Jadi, Anda memang disarankan untuk tidur di ruangan gelap atau sedikit cahaya. Hal tersebut memiliki beberapa manfaat, yaitu:

  • Lebih cepat terlelap
  • Memperlambat proses penuaan
  • Meningkatkan daya ingat dan mencegah penyakit Alzheimer
  • Mencegah depresi dan membuat mood lebih baik
  • Mencegah kegemukan
  • Meningkatkan imunitas tubuh
  • Menurunkan risiko kanker payudara

Jika Anda adalah tipe orang yang takut dengan gelap, Anda masih boleh tidur dalam lampu masih menyala, tapi dengan kondisi redup atau remang-remang. Lampu khusus tidur semacam ini mudah untuk didapatkan di pasaran.

“Jika Anda tak suka tidur dalam keadaan gelap, Anda bisa menggunakan lampu tidur yang redup untuk memberikan sedikit penerangan,” kata dr. Astrid Wulan Kusumoastuti dari KlikDokter.

Anda sudah mengetahuinya sekarang bahwa tidur dengan TV masih menyala ternyata tidak baik bagi kesehatan. Sebab, hal itu dapat mengurangi produski melatonin. Mulai sekarang, biasakan selalu tidur dalam keadaan gelap atau redup, dan itu akan membantu Anda untuk bisa tidur lebih nyenyak.

[MS/ RVS]

Kualitas TidurtidurtvHormon MelatoninKuantitas TidurAlzheimer

Konsultasi Dokter Terkait