HomeInfo SehatSaraf7 Kebiasaan Ini Picu Kerusakan Otak
Saraf

7 Kebiasaan Ini Picu Kerusakan Otak

Krisna Octavianus Dwiputra, 15 Jun 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ada beberapa kebiasaan yang ternyata bisa memicu kerusakan otak. Coba cek, mungkin salah satunya sering Anda lakukan.

7 Kebiasaan Ini Picu Kerusakan Otak

Jika Anda mengira kerusakan otak hanya dapat terjadi akibat suatu penyakit, Anda salah besar. Nyatanya, kerja dan fungsi otak dapat menurun karena kebiasaan buruk yang sering Anda lakukan. Ada beberapa kebiasaan yang diketahui memang bisa membuat kinerja otak Anda rusak.

Otak bisa dibilang sebagai mesin di dalam tubuh. Oleh karena itu, menurut dr. Alvin Nursalim, SpPD dari KlikDokter, jika otak tidak bekerja secara optimal, sistem di dalam tubuh pun juga tidak akan berjalan dengan baik.

“Bayangkan jika otak Anda mengalami kerusakan. Layaknya mesin mobil yang rusak, pasti kendaraan tidak akan berjalan. Itu juga yang bisa Anda alami jika otak mengalami kerusakan. Anda menjadi sulit untuk beraktivitas,” dr. Alvin menjelaskan.

Kebiasaan yang memicu kerusakan otak

Tanpa disadari, Anda sendiri dapat merusak otak lewat kebiasaan buruk yang Anda lakukan sehari-hari. Berikut deretan kebiasaan buruk bisa memicu otak Anda rusak:

1. Kurang tidur

Banyak yang beranggapan bahwa kurang tidur hanya membuat badan lemas. Namun nyatanya, kebiasaan tidur yang kurang dapat pula memengaruhi otak. Menurut dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter, jika Anda cukup tidur, hubungan antar-sel otak dalam memindahkan informasi menjadi lebih optimal.

Kebiasaan tidur yang cukup, yakni sekitar 7-8 jam, dapat meningkatkan daya ingat Anda. Selain itu, cukup tidur juga bermanfaat untuk mengurangi risiko Alzheimer dan membuat otak lebih kreatif.

2. Jarang ngobrol

Kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial harus dipenuhi. Salah satunya adalah dengan mengobrol. Saat mengobrol, Anda mengubah pikiran dan perasaan Anda menjadi bahasa. Dan, hampir secara bersamaan, otak Anda bekerja untuk memahami pikiran dan perasaan dari orang yang Anda ajak bicara. Hasilnya, otak akan lebih kuat dan responsif dengan rangsangan.

3. Multitasking

Para peneliti di Universitas Stanford menemukan, orang-orang yang secara teratur dibombardir dengan berbagai aliran informasi dan kegiatan punya lebih banyak masalah dalam mengingat sesuatu. Penelitian lain dari University of London juga menunjukkan bahwa multitasking (melakukan beberapa aktivitas dalam satu waktu) dapat menurunkan skor IQ sebesar 15 persen.

Sementara itu, studi lainnya menemukan bahwa orang yang sering multitasking berisiko tinggi mengalami kerusakan otak secara permanen. Para peneliti menemukan bahwa multitasker memiliki kepadatan otak yang lebih sedikit di anterior cingulate cortex, wilayah yang bertanggung jawab untuk empati, serta kontrol kognitif dan emosional.

Selanjutnya

4. Bekerja saat sakit

Memaksa otak Anda untuk bekerja atau belajar ketika sedang sakit adalah ide yang sangat buruk. Mengapa? Karena banyak energi yang dibutuhkan tubuh Anda untuk pulih malah teralihkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Memaksa otak selama masa pemulihan Anda bahkan dapat semakin melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit.

5. Tidak sarapan

Anda mungkin pernah mendengar bahwa sarapan adalah aktivitas makan paling penting dalam satu hari. Nyatanya, tidak sarapan memang dapat merusak otak Anda.

Sebuah penelitian di Jepang terhadap lebih dari 80.000 orang selama periode 15 tahun menemukan bahwa partisipan yang secara teratur melewatkan sarapan akan lebih berisiko terkena stroke dan tekanan darah tinggi. Menurut peneliti, tekanan darah turun setelah sarapan. Jadi, sarapan setiap hari dapat mengurangi risiko pendarahan otak.

6. Terlalu banyak konsumsi makanan manis

Terlalu banyak makan manis mengacaukan penyerapan nutrisi dalam makanan yang Anda konsumsi. Hal tersebut dapat menyebabkan kekurangan gizi. Otak membutuhkan nutrisi yang baik untuk tetap bekerja pada tingkat optimal. Sebuah studi pada 2011 menunjukkan hubungan yang kuat antara asupan gula dan fungsi kognitif peserta studi.

7. Minum alkohol

Dalam sebuah penelitian di British Medical Journal, para peneliti dari University of Oxford dan University College London melihat dampak dari konsumsi alkohol pada otak. Studi ini mengamati kemampuan kognitif lebih dari 500 orang dewasa selama 30 tahun.

Para peneliti menemukan, partisipan yang minum 15-20 gelas alkohol dalam tiga kali seminggu lebih mungkin untuk menderita atrofi hippocampal, yakni kerusakan pada area otak yang terlibat dalam memori dan navigasi spasial.

Itu adalah beberapa kebiasaan yang secara tak terduga bisa memicu kerusakan otak Anda. Jadi, agar otak tetap sehat dan bekerja optimal, berhenti lakukan kebiasaan-kebiasaan tersebut. Sebagai gantinya, mulailah tata hidup lebih baik, misalnya makan bergizi seimbang, rutin berolahraga, serta tidur yang cukup.

[HNS/ RVS]

Makanan Maniskurang tidurAlkoholsakitOtakKerusakan Otaktidak sarapanAlzheimer

Konsultasi Dokter Terkait