Kesehatan Bayi

7 Cara Menceboki Bayi yang Salah tapi Sering Dilakukan

Ayu Maharani, 14 Mei 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Yakin cara menceboki bayi yang selama ini Anda lakukan sudah benar dan sesuai anjuran medis? Cari tahu kebenarannya di sini!

7 Cara Menceboki Bayi yang Salah tapi Sering Dilakukan

Menceboki bayi itu bagaikan sebuah seni. Bayi memiliki kulit yang lebih sensitif daripada orang dewasa. Oleh karena itu, perlu teknik khusus untuk membersihkan bagian-bagian tubuhnya, termasuk pantat, alat kelamin dan selangkangan, khususnya setelah ia buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB).

Jika Anda orang tua baru, mungkin belum paham betul bahwa menceboki bayi laki-laki dan perempuan dilakukan secara berbeda. Sehingga, cara menceboki bayi yang salah terus dilakukan karena minimnya pengetahuan.

Adapun beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh orang tua dalam menceboki bayi, antara lain:

1. Membersihkan vagina bayi dengan arah yang salah

Masyarakat umumnya membersihkan vagina dengan arah yang salah, yaitu dari belakang ke depan. Padahal, seharusnya Anda membersihkan vagina dari arah yang sebaliknya, yaitu dari depan ke belakang. Jika Anda melakukan cara yang salah, kuman dari pantat bisa masuk ke dalam vagina.

2. Membersihkan sampai ke dalam vagina bayi

Ibu seharusnya tidak perlu membersihkan sampai ke dalam vagina. Sebab vagina memiliki kemampuan untuk secara otomatis membersihkan diri.

Selain itu, hindari pula menggunakan sabun terlalu banyak. Gunakan kain atau handuk basah di sekitar kelamin dan pantat bayi. Bilas hingga bersih dan keringkan dengan ditepuk-tepuk perlahan menggunakan handuk bersih, bukan seperti dilap atau digosok.

3. Menarik kulit luar penis untuk membersihkan bagian dalamnya

Jangan pernah menarik kulit luar penis, apalagi bila usia si Kecil belum genap sebulan. Diperlukan waktu hingga berbulan-bulan atau 1 tahun agar kulit luar penis bayi dapat ditarik. Cukup bersihkan lipatan di sekitar penis dan testisnya.

4. Membersihkan dengan air padahal luka sunat bayi belum sembuh

Apabila bayi Anda telah disunat, hindari membersihkan bagian tersebut dengan air secara langsung sebelum lukanya benar-benar sembuh.

Bersihkan penis bayi dengan kain yang sebelumnya sudah dibasahi dan bersihkan juga bagian bawah testisnya. Jika Anda ingin lukanya cepat sembuh, cobalah konsultasikan kepada dokter tentang perlu atau tidaknya penggunaan salep tertentu.

5. Tidak segera mengganti popok padahal sudah penuh

Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, tinja dan urine yang sudah menumpuk di dalam popok dapat menyebabkan iritasi dan mempermudah tumbuhnya bakteri. Maka dari itu, gantilah popok secara berkala, apalagi bila sudah terlihat penuh.

“Bila si Kecil BAB, jangan tunda untuk membersihkan dan mengganti popoknya. Ganti popok bayi setiap 2–3 jam sekali untuk menghindari iritasi akibat urine,” jelas dr. Sepri.

6. Cebok dengan tisu basah

Membersihkan kulit bayi dengan tisu basah memang lebih praktis. Sayangnya, bila anak Anda punya kulit yang sensitif, penggunaan tisu basah justru dapat menimbulkan iritasi. Kalaupun sudah telanjur iritasi dan Anda tetap membersihkannya dengan tisu basah, iritasi akan semakin parah.

Jadi, akan lebih baik jika Anda membersihkan lubang urine si Kecil menggunakan kapas bersih dan air hangat. Ingat, alkohol tidak baik untuk kulit bayi.

7. Tidak mencuci tangan sebelum menceboki bayi

Saking buru-burunya, Anda sampai tak sempat membersihkan tangan terlebih dulu sebelum menceboki bayi. Padahal, telapak tangan Anda dihinggapi oleh banyak kuman yang berpotensi menimbulkan infeksi pada kulit bayi.

“Jangan cuma cuci tangan setelah membersihkan pantat bayi, cuci juga tangan Anda dengan sabun dan air mengalir sebelum mencebokinya,” dr. Sepri menegaskan.

Itulah 7 cara menceboki bayi yang salah tapi masih sering dilakukan oleh sebagian oang tua. Setelah tahu fakta sebenarnya, diharapkan Anda tak lagi melakukan kesalahan-kesalahan tersebut saat menceboki si Kecil. Dengan demikian, kondisi kulit bayi senantiasa terjaga dan tumbuh kembangnya bisa lebih optimal.

(NB/ RVS)

PopokBayiTumbuh kembangCebokMenceboki Bayi

Konsultasi Dokter Terkait