Kesehatan Umum

Kecanduan Minum Obat Sakit Kepala, Apa Akibatnya?

Ayu Maharani, 13 Mei 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Minum obat sakit kepala saat rasa nyeri menyerang wajar saja. Tapi, kecanduan obat tersebut bisa berbahaya bagi tubuh Anda.

Kecanduan Minum Obat Sakit Kepala, Apa Akibatnya?

Kecanduan obat sakit kepala, masa ada, sih? Anda mungkin tidak menyangka seseorang bisa mengalaminya. Karena biasanya ketika bicara soal kecanduan, yang terbesit di pikiran Anda mungkin soal narkoba, minuman beralkohol, video game atau video porno.

Bagi Anda, kecanduan obat mungkin menjadi hal terakhir yang akan Anda sebutkan. Tapi tidak bagi Acep Sumekar, pria asal Cilegon, Banten. Dilansir dari sebuah sumber, bagi Acep, obat sakit kepala adalah candu yang sangat sulit ia lepaskan. Pria berusia 55 tahun itu telah mengalaminya selama 29 tahun.

Dalam sehari, Acep mampu menelan 12 butir obat sakit kepala. Jika sehari saja ia tidak mengonsumsi obat yang mengandung paracetamol itu, Acep mengaku tidak bisa bekerja dengan produktif. Hingga saat ini, Acep mengaku tidak merasakan efek samping yang merugikan tubuhnya.

Konsumsi obat berlebihan picu gangguan kesehatan

Bagaimanapun juga, segala macam jenis obat yang dikonsumsi secara berlebihan, apalagi dalam waktu yang sangat lama, suatu hari nanti bisa merusak organ tubuh. Hal itu pun dibenarkan oleh dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter. Dikatakannya, jika obat yang Anda konsumsi terlalu berlebihan, akan mengalami metabolisme di organ hati serta ginjal.

“Jika seseorang terus-terusan mengonsumsi obat dengan dosis yang tidak dianjurkan, bahkan sudah kecanduan, maka akan memengaruhi fungsi hati dan ginjalnya.” jelas dokter Ega.

Setiap orang memang memiliki ketahanan tubuh yang berbeda. Meski Acep pun kini mengaku belum merasakan efek samping dari kecanduan obat sakit kepala tersebut, bukan berarti nanti dia akan terbebas dari kerusakan fungsi organ.

“Sisa-sisa zat yang tidak terpakai oleh tubuh akan dibuang oleh ginjal melalui urine. Apabila zat sisa terlalu banyak berada di dalam ginjal, dia bisa mengalami gagal ginjal,” tutur dokter Ega.

Penyebab seseorang kecanduan obat sakit kepala

Obat yang dikonsumsi oleh Acep adalah obat sakit kepala “warung” yang sangat mudah didapatkan oleh semua orang. Obat tersebut mengandung bahan aktif paracetamol yang memang berfungsi untuk meredakan gejala nyeri.

Fenomena Acep ini membuat sebagian orang menilai bahwa obat pereda sakit ternyata dapat memberikan efek kecanduan. Namun, pakar medis berkata sebaliknya. Jika yang dikonsumsi adalah obat sakit kepala ringan, semestinya tidak sampai memberikan efek kecanduan.

Sehingga, ada dugaan yang “bermasalah” di sini adalah orang yang mengonsumsinya, bukan obatnya. Bisa saja tanpa disadari, sebetulnya Acep mengalami gangguan psikis yang mesti dievaluasi.

Beda halnya jika obat yang dikonsumsi oleh pria Cilegon itu adalah Tramadol. Menurut dr. Ega, obat ini termasuk obat pereda nyeri tingkat atas yang dapat menekan pusat nyeri di otak, sehingga sehebat apa pun nyerinya, pasien tidak akan terlalu merasakan.

Tramadol sendiri termasuk golongan opiat (selevel dengan opium) dan berpotensi menyebabkan kecanduan. Dengan demikian, kondisi yang dialami oleh Acep ini mesti diteliti lebih lanjut untuk mengetahui apa yang menyebabkan dirinya “tak bisa hidup” tanpa obat sakit kepala.

Minum obat sakit kepala saat Anda membutuhkannya dan dilakukan sesuai anjuran dokter, tentu tidak akan membawa efek buruk. Tapi jika sudah sampai pada kecanduan, kebiasaan itu harus dihentikan, karena bisa membawa efek buruk bagi kesehatan.

[NP/ RVS]

obat sakit kepalaGagal GinjalObat pereda nyeriKecanduan ObatAcep Sumekarefek kecanduanTramadolParacetamol

Konsultasi Dokter Terkait