HomeIbu Dan anakKehamilanHipersaliva Saat Hamil, Ini 3 Penyebabnya
Kehamilan

Hipersaliva Saat Hamil, Ini 3 Penyebabnya

drg. Wiena Manggala Putri, 21 Apr 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Perubahan hormon sering terjadi saat hamil. Salah satu akibatnya bikin produksi air liur berlebih atau hipersaliva. Kenali penyebabnya.

Hipersaliva Saat Hamil, Ini 3 Penyebabnya

Keluhan saat hamil bisa tak terduga. Salah satunya adalah hipersaliva, atau dikenal juga sebagai hipersalivasi, sialorrhea, atau ptyalism. Hipersaliva merupakan kondisi seseorang memiliki terlalu banyak air liur, menyebabkannya tumpah dari dalam mulut ke bibir bawah. Kondisi ini katanya sempat dialami selebritas Shireen Sungkar saat hamil anak ketiganya.

Sampai saat ini, penyebab pasti hipersaliva belum diketahui secara pasti. Meski demikian, kondisi ini diyakini terjadi akibat kombinasi banyak faktor yang berbeda.

Hipersaliva bisa terjadi secara konstan atau terputus-putus, bergantung pada penyebabnya. Kondisi ini juga bisa bersifat sementara maupun kronis, sehingga tak jarang menyebabkan kecemasan sosial pada penderitanya.

Keluhan hipersaliva memang bikin tak nyaman. Namun, perlu diingat bahwa hipersaliva bukanlah merupakan penyakit serius, melainkan gejala dari kondisi lain yang mendasarinya. Kondisi ini juga bisa dialami saat seorang wanita tengah hamil.

Hipersaliva saat hamil

Kondisi produksi air liur yang berlebih biasanya dikaitkan dengan rasa mual dan muntah yang terjadi pada wanita yang sedang hamil. Umumnya, keluhan ini akan dirasakan selama trimester pertama kehamilan.

Tak perlu terlalu dikhawatirkan, hipersaliva biasanya akan mereda ketika rasa mual sudah berkurang, yaitu pada saat minggu ke-12 hingga minggu ke-14 kehamilan. Meski begitu, ada juga pada beberapa kasus keluhan hipersaliva ini juga bisa terjadi sepanjang masa kehamilan, bahkan bisa terus berlanjut.

Rasa mual dan muntah yang terjadi akan membuat ibu hamil merasa kesulitan dalam menelan air liur mereka, sehingga sering kali mereka meludah untuk menghilangkannya. Kondisi ini dapat berkurang saat ibu hamil tidur.

Terlalu banyak air liur juga dapat menyebabkan masalah saat melakukan aktivitas makan dan berbicara. Selain itu, bibir kering dan pecah-pecah juga mungkin saja terjadi. Kemudian, air liur yang keluar terus-menerus tanpa disadari juga bisa menyebabkan kecemasan secara sosial pada ibu hamil, yang mana ini juga bisa berdampak pada tingkat kepercayaan diri.

Penyebab hipersaliva pada wanita hamil

Ada beberapa kemungkinan penyebab produksi air liur berlebih pada kehamilan, di antaranya adalah:

1. Perubahan hormon

Tingginya kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh selama masa kehamilan akan menstimulasi kelenjar ludah. Akibatnya, produksi air liur menjadi berlebih.

2. Gangguan pencernaan

Gangguan pencernaan hiperasiditas adalah suatu kondisi yang terjadi akibat asam lambung yang naik ke kerongkongan selama masa kehamilan. Keadaan ini bisa mengiritasi kelenjar ludah, sehingga lebih banyak mengeluarkan air liur. Tubuh juga cenderung akan menghasilkan lebih banyak air liur untuk melarutkan asam dan mengurangi rasa mual.

3. Hiperemesis gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah suatu kondisi wanita hamil menderita mual muntah yang tergolong ekstrem jika dibandingkan dengan morning sickness biasa. Kondisi ini bisa sebabkan dehidrasi, gangguan metabolisme (tingkat elektronik dan keton abnormal), serta penurunan berat badan yang cepat jika tidak ditangani dengan baik. Figur publik seperti aktris Kate Winslet, kakak beradik Kourtney dan Kim Kardashian, hingga Kate Middleton dilaporkan pernah mengalaminya.

Penanganan hipersaliva pada masa kehamilan

Beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi keadaan ini di antaranya adalah:

  • Rutin mengonsumsi makanan dengan porsi yang kecil tetapi lebih sering.
  • Wanita hamil juga dianjurkan untuk konsumsi buah-buahan yang renyah seperti apel untuk mengatur produksi air liur.
  • Minum air putih minimal delapan gelas per hari untuk menggantikan cairan yang hilang.
  • Menyikat gigi beberapa kali dalam sehari dengan pasta gigi beraroma mint.
  • Mengunyah permen karet tanpa gula juga bisa membantu mengurangi produksi air liur.

Ya, keluhan saat hamil bisa bermacam-macam, termasuk hipersaliva atau produksi air liur berlebih. Jika Anda yang sedang hamil mengalaminya dan merasa terganggu atau tak nyaman, apalagi tak juga membaik setelah melakukan tips di atas, baiknya periksakan diri ke dokter. Nantinya, dokter akan memeriksa dan mencari tahu penyebabnya sehingga bisa ditangani secara tepat.

(RN/ RVS)

air liurKehamilanHipersalivasiAir Liur BerlebihIbu HamilHamil

Konsultasi Dokter Terkait