HomeGaya hidupDiet dan NutrisiKopi Hijau Lebih Sehat bagi Tubuh, Benarkah?
Diet dan Nutrisi

Kopi Hijau Lebih Sehat bagi Tubuh, Benarkah?

Ayu Maharani, 08 Apr 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Beberapa tahun belakangan, kopi hijau alias green coffee naik daun. Benarkah kopi ini lebih sehat bagi tubuh ketimbang kopi biasa?

Kopi Hijau Lebih Sehat bagi Tubuh, Benarkah?

Jika diperhatikan, kopi hijau alias green coffee sudah makin sering ditemui baik di supermarket maupun toko online. Kopi hijau juga mendapatkan popularitasnya sebagai suplemen penurun berat badan setelah tampil di salah satu episode “The Dr. Oz Show” tahun 2012 silam. Selain itu, banyak juga yang percaya bahwa kopi hijau lebih sehat. Benarkah faktanya demikian?

Menurut dr. Fiona Amelia MPH dari KlikDokter, kopi hijau merupakan biji kopi yang tidak melalui proses roasting (pemanggangan) seperti kopi biasa. Tanpa adanya proses pemanggangan tersebut, alhasil kopi hijau memiliki lebih banyak chlorogenic acid alias asam klorogenat.

Berikut di bawah ini adalah beberapa manfaat dari kopi hijau.

  • Punya efek antioksidan yang bisa membantu penurunan berat badan

Asam klorogenat disinyalir memiliki efek antioksidan yang dapat membantu menurunkan berat badan serta menghambat penumpukan lemak. Bahkan, kopi hijau dipercaya memiliki efek yang baik untuk menjaga kesehatan otak. Tak hanya itu, dr. Fiona juga mengatakan bahwa asam klorogenat mampu memengaruhi penyerapan glukosa di dalam tubuh, sehingga zat tersebut mampu menjaga kadar glukosa darah sekaligus mengatur metabolisme tubuh.

“Asam klorogenat mampu memengaruhi penyerapan glukosa di dalam tubuh, sehingga menjaga kadar glukosa darah serta mengatur metabolisme yang terjadi di tubuh. Pada obesitas atau kelebihan berat badan, konsumsi kopi hijau lima kali sehari selama 4 sampai 12 minggu mampu menurunkan berat badan sebanyak 2,5-3,7 kg,” kata dr. Fiona.

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan tahun 2006 di jurnal “BMC Complementary and Alternative Medicine”, suplementasi ekstrak biji kopi hijau tiap hari bisa menurunkan lemak tubuh dan berat badan pada tikus, begitu juga dengan lamak di hati.

  • Menurunkan tekanan darah tinggi

Dilansir dari Livestrong, menurut sebuah studi di jurnal “Clinical and Experimental Hypertension”, pasien yang diberi suplemen ekstrak biji kopi hijau 140 mg per hari menunjukkan penurunan tekanan darah selama masa studi. Tak cuma itu, tidak ditemukan adanya efek samping apa pun.

  • Meningkatkan mood dan performa kognitif

Kafein yang ada dalam kopi hijau juga membawa efek positif pada suasana hati dan aktivitas otak. Menurut sebuah ulasan yang dimuat di jurnal “Nutrition Bulletin”, beberapa studi telah mengonfirmasi bahwa kafein dapat meningkatkan reaksi waktu reaksi, kewaspadaan, memori, fokus, ketahanan terhadap rasa lelah, dan faktor lain dari performa kognitif. Para peneliti menganjurkan untuk mengonsumsi kopi hijau antara 38-400 mg per hari, atau kira-kira sepertiga hingga empat cangkir kopi yang diseduh.

  • Kekuatan antioksidan

Kopi hijau dan produk turunannya mengandung beragam antioksidan, yang merupakan senyawa untuk mengurangi efek radikal bebas yang bersifat merusak dalam tubuh. Fungsi preventif ini menjadikan Anda lebih sehat dengan cara mengurangi jumlah kerusakan dan stres yang bisa dialami sel-sel tubuh.

Berdasarkan sebuah studi yang dipublikasikan di “Journal of Agricultural and Food Chemistry” tahun 2004, asam klorogenat dan antioksidan dalam kopi hijau bisa membantu mencegah proliferasi (pertumbuhan dan pertambahan sel yang sangat cepat dalam keadaan abnormal) empat jenis sel-sel kanker. Artinya, kopi hijau mungkin berguna dalam mencegah beberapa tipe kanker.

Benarkah kopi hijau lebih sehat ketimbang kopi biasa?

Dilansir dari laman Fitmag, tak ada manfaat kopi hijau yang membuatnya lebih superior daripada kopi biasa. Salah satu alasan kenapa kopi regular lebih dipilih daripada kopi hijau adalah karena efek antioksidan yang lebih banyak dibandingkan dengan kopi hijau. Ini tertuang dalam studi di “Journal of the Science of Food and Agriculture” tahun 2017.

Tak hanya itu, menurut studi di “Journal of Agricultural and Food Chemistry” tahun 2000 dan jurnal medis “Acta Scientiarum Polonarum Technologia Alimentaria” tahun 2016, berat dan kualitas biji kopi penting untuk aktivitas antioksidan.

Meski banyak diandalkan sebagai salah satu cara untuk menurunkan berat badan, tetapi studi menunjukkan bahwa ekstrak biji kopi hijau efeknya hanya sedikit untuk mencapai tujuan tersebut. Efeknya pun hanya terlihat pada partisipan dengan obesitas, tidak pada individu yang dengan berat badan normal, seperti yang disebut di “Gastroenterology Research and Practice” tahun 2011. Hingga kini belum ada studi memadai tentang kaitan antara penurunan berat badan dan ekstrak biji kopi hijau.

Alasan lain untuk menghindari ekstrak kopi hijau mungkin karena kandungan ochratoxin-A, yaitu mikotoksin (racun yang dihasilkan dari jamur). Menurut studi dalam “Journal of Agricultural and Food Chemistry” tahun 2004, biji kopi yang tidak dipanggang seperti kopi hijau memiliki ochratoxin-A lebih banyak jika dibandingkan dengan biji kopi yang melewati proses pemanggangan. Meski demikian, kopi hijau tidak apa-apa untuk dikonsumsi dalam batas yang dianjurkan.

Lantas, bukankah kandungan asam klorogenatnya dalam kopi hijau begitu bermanfaat? Menurut studi di “The Journal of International Medical Research” tahun 2007, meski asam klorogenat dapat membantu penyerapan dan pemanfaatan gula dalam makanan, tetapi Anda bisa mendapatkannya lewat makanan lain, bukan cuma lewat kopi hijau. Beberapa buah dan sayuran yang diketahui mengandung asam klorogenat antara lain apel, pir, terong, blueberry, tomat, stroberi, dan kentang.

Kondisi yang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi kopi hijau

Perlu diingat bahwa kopi hijau juga mengandung kafein, sama seperti jenis kopi lainnya, sehingga efek samping yang ditimbulkan bisa berupa insomnia, kecemasan dan gelisah, sakit perut, mual dan muntah, serta peningkatan irama jantung dan pernapasan. Pada orang yang sudah memiliki riwayat mag atau gastritis sebelumnya, kafein dapat mengiritasi dinding lambung sehingga membuat gejala mag semakin buruk.

Bila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan, khususnya obat pengencer darah dan obat yang dapat meningkatkan aktivitas sistem saraf di otak, sebaiknya tidak mengonsumsi kopi hijau. Pasalnya, kopi hijau dapat menimbulkan interaksi negatif terhadap obat-obatan tersebut.

Sampai di sini, belum ada bukti mengenai manfaat tambahan kopi hijau yang menjadikannya lebih sehat bagi tubuh dibandingkan dengan kopi biasa. Jagoan dari kopi hijau adalah asam klorogenat, yang sebetulnya juga bisa ditemukan di beberapa bahan makanan lainnya. Meskipun memang ada bukti bahwa kopi hijau dapat membantu penurunan berat badan, tetapi penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan. Perkara bahwa perlukah Anda mengonsumsinya atau tidak, pilihan ada di tangan Anda. Jika tertarik mengonsumsi kopi ini, baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter mengenai dosis yang dianjurkan, apalagi jika terdapat beberapa kondisi medis tertentu.

(RN/ RVS)

kafeinMinum KopikopiSuplemenmuntahKopi HijauSakit Perutmual

Konsultasi Dokter Terkait