Diet dan Nutrisi

Manfaat Royal Jelly yang Jarang Diketahui

Yulia Puji Sadriana, 08 Agt 2023

Ditinjau Oleh dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc

Selain madu, propolis, dan sarang lebah, ternyata susu lebah atau royal jelly juga bermanfaat untuk kesehatan, lho. Apa itu royal jelly? Apa benar bermanfaat untuk kesehatan? Mari simak bersama

Manfaat Royal Jelly yang Jarang Diketahui

Apa Itu Royal Jelly dan Kandungannya?

Royal jelly merupakan salah satu zat berwarna putih krim dengan beragam kandungan gizi yang diproduksi oleh lebah muda sebagai bahan makanan larva dari ratu lebah. Menurut berbagai penelitian, royal jelly memiliki serangkaian manfaat positif bagi kesehatan.

Tidak dimungkiri, royal jelly memang sudah lama dikenal sebagai salah satu zat yang dapat berperan sebagai antibakteri, antioksidan, dan antiradang. Hal tersebut karena royal jelly mengandung berbagai zat gizi seperti berikut ini:

  1. Air sebanyak 50–60%
  2. Protein sebanyak 18%
  3. Karbohidrat sebanyak 15%
  4. Lemak sebanyak 3–6%
  5. Garam mineral sebanyak 1,5%
  6. Natrium
  7. Kalium
  8. Fosfor
  9. Kalsium
  10. Zinc
  11. Magnesium

Selain itu, di dalam royal jelly juga terdapat kandungan vitamin dan mineral, termasuk beberapa jenis vitamin B. Royal jelly juga mengandung polifenol, yaitu salah satu jenis zat kimiawi dari tanaman yang kaya akan antioksidan.

Manfaat Royal Jelly

Royal jelly diduga memiliki kemampuan untuk mengatasi gejala menopause. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 mengevaluasi efek dari kombinasi empat zat alami, termasuk royal jelly, pada gejala menopause.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kombinasi zat alami yang mengandung royal jelly disebut bermanfaat dalam mengurangi gejala-gejala yang dialami pada saat menopause.

Sebagai tambahan, royal jelly juga diketahui bermanfaat dalam membantu meredakan gejala dari sindrom pramenstruasi.

Menurut beberapa penelitian lain, royal jelly dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Hasil dari salah satu penelitian laboratorium yang dipublikasikan di jurnal kedokteran Nutrition Research and Practice menunjukkan bahwa royal jelly dapat meningkatkan gerakan sel fibroblas salah satu tipe sel yang mengoordinasikan proses penyembuhan luka.

Kendati demikian, laporan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap bahwa royal jelly memiliki potensi untuk menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang.

Mereka dengan asma atau reaksi alergi lain juga bisa memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi akibat paparan royal jelly.

Di balik manfaat dan efek samping royal jelly, hingga saat ini jumlah penelitian berkualitas tinggi yang menginvestigasi mengenai zat tersebut masih sangat sedikit. Dan, sebagian besar dari penelitian masih dilakukan pada hewan percobaan.

Oleh sebab itu, masih dibutuhkan studi penelitian lanjutan lainnya untuk mengetahui efek yang dapat terjadi setelah mengonsumsi royal jelly. Terlepas dari baik dan buruknya royal jelly, tidak ada salahnya jika Kamu ingin coba mengonsumsi zat alami yang satu ini.

Hal terpenting yang perlu Kamu perhatikan, jangan mengonsumsinya secara berlebihan dan jangan bergantung pada royal jelly sebagai terapi utama untuk mengatasi suatu kondisi kesehatan.

Artikel lainnya: Tidak Cuma Manis, Ini 10 Manfaat Madu yang Menyehatkan Tubuh

Fakta Lain Khasiat Royal Jelly

Selain manfaat di atas, kandungan nutrisinya yang kaya dan manfaat kesehatannya telah menjadikan royal jelly populer sebagai suplemen. Berikut adalah empat manfaat lain dari royal jelly.

1. Tinggi antioksidan

Royal jelly mengandung antioksidan yang tinggi, yang berperan penting dalam melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas.

Radikal bebas adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan stres oksidatif, yang dikaitkan dengan berbagai penyakit kronis termasuk penyakit jantung dan kanker.

Antioksidan dalam royal jelly, seperti flavonoid, asam fenolik, dan enzim tertentu, dapat membantu mencegah kerusakan sel dan mempromosikan kesehatan yang lebih baik.

2. Menjaga daya tahan tubuh

Royal jelly juga dikenal dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kandungan asam 10-hydroxydecenoic (10-HDA) yang unik di dalamnya berperan dalam memodulasi dan mendukung fungsi sistem imun.

Dengan memperkuat sistem kekebalan, royal jelly dapat membantu tubuh melawan infeksi dan penyakit lebih efektif. Selain itu, kandungan protein, vitamin B, dan mineral esensial dalam royal jelly juga mendukung fungsi imun yang sehat.

3. Mengurangi inflamasi / peradangan

Inflamasi adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera, tetapi inflamasi kronis dapat berkontribusi pada pengembangan berbagai penyakit kronis. Royal jelly memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.

Penelitian menunjukkan bahwa royal jelly dapat menghambat produksi zat dalam tubuh yang memicu inflamasi, seperti sitokin pro-inflamasi, sehingga membantu mengurangi risiko kondisi kesehatan yang berkaitan dengan inflamasi kronis seperti penyakit jantung dan arthritis.

4. Membantu mengontrol kolesterol

Manajemen kadar kolesterol adalah aspek penting dalam pencegahan penyakit jantung. Royal jelly telah ditunjukkan memiliki efek positif pada profil lipid darah dengan menurunkan kadar kolesterol LDL ("kolesterol jahat") dan meningkatkan kadar kolesterol HDL ("kolesterol baik") pada beberapa penelitian.

Meskipun mekanisme pasti belum sepenuhnya dipahami, dipercaya bahwa kandungan asam lemak tertentu dalam Royal Jelly berperan dalam memodulasi metabolisme lipid dan mendukung kesehatan kardiovaskular.

Jika Kamu ada pertanyaan seputar Royal Jelly, Kamu bisa kosultasi dengan dokter menggunakan fitur tanya dokter dan buat janji dokter dengan layanan temu dokter untuk konsultasi yang lebih praktis.

Kamu bisa mendapatkan pemeriksaan kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat, dengan cara booking di layanan medis & lab di KlikDokter!

Yuk, #JagaSehatmu dengan mengunduh aplikasi KlikDokter di Google Play dan App Store dan gunakan juga KALStore untuk beli suplemen dan vitamin untuk menjaga kesehatan Kamu.

LebahBahan AlamiMaduherbalantioksidanAntibakteriroyal jellyAntiradangMenopause

Konsultasi Dokter Terkait