Diet dan Nutrisi

Makan Bunga Mawar Ada Manfaatnya untuk Kesehatan?

Ayu Maharani, 14 Feb 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Makan cokelat saat merayakan Valentine itu biasa. Bagaimana jika mencicipi kelopak mawar yang disajikan di atas makanan penutup yang cantik?

Makan Bunga Mawar Ada Manfaatnya untuk Kesehatan?

Umumnya, saat hari Valentine, seseorang memberikan setangkai atau sebuket mawar kepada orang yang dikasihi. Tentu selanjutnya bunga itu akan dipajang di vas atau disimpan. Jarang sekali ada orang yang memberikan bunga mawar untuk dimakan. Terlebih, makan bunga identik dengan hal-hal klenik dan mistis.

Namun, jika Anda pergi ke restoran fine dining, Anda bisa mencicipi kelopak bunga mawar yang biasanya dijadikan hiasan pada sajian penutup (dessert). Selain mempercantik hidangan, adakah manfaat lain bila Anda makan kelopak bunga mawar

Kandungan nutrisi bunga mawar

Dilansir dari Livestrong.com, kelopak mawar mengandung 95 persen air. Selain kalorinya sangat rendah, dikutip dari salah satu artikel KlikDokter, bunga mawar mengandung antioksidan yang tinggi, vitamin C, antosianin, dan zink.

Pengobatan Tiongkok kuno juga menggunakan mawar untuk mengobati gangguan pencernaan, mengurangi rasa sakit akibat cedera, dan mengatasi ketidakteraturan menstruasi. Mungkin karena adanya kandungan sitrat, sitronelol, geraniol linalol, dan nerol itulah mawar dijadikan penawar beberapa gangguan kesehatan.

Sebenarnya, tak sedikit pula makanan yang diolah bersama dengan air dan kelopak mawar. Misalnya saja, masakan khas Timur Tengah seperti dumpling isi labu dan kelopak mawar. Bila Anda termasuk orang yang suka wewangian, mungkin memberikan air atau kelopak mawar pada masakan bisa meningkatkan selera makan Anda karena menghasilkan rasa yang unik.

Sementara itu,mengonsumsi bunga mawar – baik itu kelopaknya maupun airnya – adalah hal yang tidak umum di Indonesia. Bahkan, tak jarang orang Indonesia justru menyingkirkan kelopak bunga mawar karena dianggap tidak bisa dimakan.

Padahal, makan kelopak mawar dapat “membawa” Anda ke zaman Romawi kuno, lo! Ya, pada zaman itu, setiap ada perayaan kemenangan, kelopak bunga mawar akan ditambahkan pada sajian pesta.

Tak cuma melakukan “perjalanan waktu” ke zaman Romawi kuno, dengan mencicipi makanan berkelopak mawar, seakan-akan Anda akan dibawa ke Gedung Putih di akhir abad ke-19. Menurut The White House Cookbook, saat itu, para koki Gedung Putih membuat kue pound dengan segelas air mawar. Namun, untuk memastikan Anda tidak alergi, sebaiknya cicipi sedikit dulu, ya!

Bermanfaat mengatur berat badan dan kecantikan

Jika Anda ingin menurunkan berat badan, mengonsumsi teh bunga mawar bisa dijadikan alternatif. Cara membuatnya adalah sebagai berikut:

  • Ambil 10 - 15 kelopak bunga mawar
  • Lalu rebuslah sampai mendidih dan airnya berubah warna menjadi kemerahan.
  • Tuang ke dalam cangkir
  • Agar rasanya lebih nikmat, campurkan bubuk kayu manis dan madu

Tak sedikit skin care yang mengandung ekstrak atau minyak bunga mawar, baik itu produk perawatan wajah maupun perawatan tubuh. Pasalnya, kelopak bunga mawar bersifat antibakteri dan ampuh melawan bakteri penyebab jerawat.

Bagi Anda yang memiliki permasalahan kulit lain, seperti habis terbakar sinar matahari, mengaplikasikan gel atau losion yang mengandung ekstrak mawar atau air mawar dapat memberikan sensasi menenangkan pada area yang terbakar sekaligus melembapkannya kembali.

Selain itu, bila Anda enggan menggunakan toner untuk membersihkan sisa susu pembersih di wajah karena kandungan alkoholnya, Anda bisa menggunakan air dari campuran kelopak mawar. Air kelopak mawar akan memberikan kilau dan mengecilkan pori-pori di wajah.

Meskipun masih terdengar asing, mengonsumsi kelopak bunga mawar punya manfaat untuk kesehatan. Namun, untuk menghindari alergi, sebaiknya Anda mencobanya sedikit dulu, ya! Sebab, menurut dr. Reza Fahlevi dari KlikDokter, bunga termasuk faktor yang sering menyebabkan alergi. Jadi, Anda tertarik mengonsumsi bunga mawar di hari Valentine ini?

[HNS/ RVS]

Bunga mawarbungaMawarHari ValentineValentineMakan BungaAlergi

Konsultasi Dokter Terkait