HomeGaya hidupDiet dan NutrisiDiet Mediterania, Diet Terbaik 2019
Diet dan Nutrisi

Diet Mediterania, Diet Terbaik 2019

dr. Karin Wiradarma, 22 Jan 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ada satu lagi alasan untuk menerapkan diet Mediterania. Pasalnya, diet ini disebut-sebut sebagai diet terbaik tahun 2019!

Diet Mediterania, Diet Terbaik 2019

Masih bingung menentukan diet yang paling tepat untuk menjaga kesehatan? Anda bisa memilih diet Mediterania! Kenapa? Pasalnya, diet ini disebut sebagai diet terbaik 2019 versi US News & World Report. Setiap tahunnya, media yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS), ini akan memilih diet terbaik yang direkomendasikan kepada masyarakat untuk dilakukan.

Tidak kurang dari 41 jenis diet yang dinilai panelis yang terdiri dari ahli gizi, konsultan diet, dan dokter ahli di bidang penurunan berat badan, diabetes, serta kesehatan jantung. Penilaian meliputi beberapa aspek, yakni kemudahan dan kepraktisan diet, kemungkinan pelaku diet untuk menurunkan berat badan dalam 12 bulan pertama dan 2 tahun setelahnya, seberapa efektif diet dapat mencegah penyakit jantung dan diabetes, cakupan nutrisi yang dapat dipenuhi, serta seberapa aman diet untuk dilakukan.

Mengenal diet Mediterania

Diet Mediterania adalah diet yang diadaptasi dari pola makan penduduk yang tinggal di kawasan Mediterania, seperti Italia dan Yunani pada tahun 1960. Diet Mediterania begitu disorot, karena terdapat perbedaan kondisi kesehatan penduduk Mediterania dengan penduduk AS pada umumnya.

Di AS, angka penyakit diabetes, stroke, serangan jantung, dan kematian pada usia muda jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di kawasan Mediterania. Oleh karena itu, para ahli pun tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai pola makan masyarakat di Italia dan Yunani ini.

Diet ini berbasis sumber makanan nabati yang mengutamakan komponen diet berupa sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, ikan, gandum utuh, serta mengurangi konsumsi daging merah, susu dan produknya (krim, yoghurt, atau keju), dan lemak jahat lainnya. Contohnya, Anda dapat mengganti penggunaan margarin dan mentega dengan minyak zaitun atau minyak canola yang mengandung lemak yang sehat. Lemak yang terkandung dalam kedua minyak tersebut dapat membantu menurunkan low-density lipoprotein alias kolesterol jahat.

Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk menghindari konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan (seperti minuman bersoda, teh atau kopi dalam kemasan, jus buah dalam kemasan, dan lainnya), daging olahan (ham, bacon, sosis) serta makanan yang terbuat dari tepung dan minyak olahan.

Keunggulan diet Mediterania

Penelitian yang mengonfirmasi kebaikan diet Mediterania banyak sekali. Mulai dari dapat menurunkan berat badan, hingga menurunkan risiko serangan jantung, stroke, diabetes tipe 2, dan kematian pada usia muda.

Dengan pola makan ini, kolesterol jahat penyebab serangan jantung dan stroke dapat diturunkan. Dengan begitu, diet ini dapat mengurangi pembentukan plak di dalam pembuluh darah jantung dan otak.

Selain bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular, diet Mediterania ditemukan terbukti dapat menurunkan risiko kanker, penyakit Parkinson, dan Alzheimer.

Artikel Lainnya: Perangi Kanker Payudara dengan Diet Mediterania

Diet Mediterania dapat disesuaikan

Tak sedikit orang yang malas mencoba diet ini karena dikenal dapat menguras kantong. Meski demikian, jangan khawatir karena diet ini fleksibel, dapat disesuaikan dengan kebutuhan, selera, dan keadaan masing-masing individu.

Anda dapat menggunakan bahan makanan yang banyak ditemukan di pasar maupun swalayan dengan harga terjangkau. Apa saja?

  • Tomat, brokoli, bayam, bawang, kembang kol, timun, wortel, kentang, dan ubi untuk sayuran.
  • Untuk pilihan buah, Anda dapat mengonsumsi apel, pisang, jeruk, pir, anggur, dan melon.
  • Untuk kacang-kacangan, Anda dapat mengonsumsi kacang tanah dan kacang mede jika sulit mendapatkan kacang almon, walnut, dan makademia.
  • Pilihlah beras merah atau cokelat ketimbang beras putih, dan pasta gandum serta roti gandum ketimbang pasta ataupun roti putih.
  • Jika sulit mendapatkan ikan salmon dan tuna, Anda dapat menggantinya dengan ikan sarden, teri, dan lemuru.
  • Untuk unggas, Anda dapat menyantap ayam dan bebek.

Bagaimana, tidak repot, kan? Bahan-bahan makanan di atas bisa Anda dapatkan dengan mudah di pasar tradisional atau di supermarket.

Cobalah untuk memulai mengisi persediaan makanan di dapur dengan jenis makanan di atas mulai hari ini. Memang, diet Mediterania digadang-gadang sebagai diet terbaik tahun 2019. Namun, jika Anda memiliki masalah medis tertentu atau ingin mengetahui secara lebih detail dan lengkap mengenai penerapan diet ini, sebaiknya konsultasikan ke ahli gizi.

[RN/ RVS]

Diet MediteraniaPola MakanDiet sehatNutrisigiziDietDiet Terbaik 2019Menu Diet Mediterania

Konsultasi Dokter Terkait