Kesehatan Anak

Sering Berganti Pengasuh, Apa Dampaknya pada Tumbuh Kembang Anak?

dr. Reza Fahlevi, 17 Jan 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sering berganti pengasuh anak terkadang tidak bisa dihindari para orang tua. Apakah hal ini dapat berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak?

Sering Berganti Pengasuh, Apa Dampaknya pada Tumbuh Kembang Anak?

Mencari pengasuh anak (babysitter) bukanlah hal yang mudah. Pengasuh anak harus benar-benar orang yang dapat dipercaya untuk menjaga dan mendidik anak selama orang tua bekerja. Namun terkadang, pergantian pengasuh tidak dapat dihindari disebabkan berbagai faktor. Lantas, apakah sering berganti pengasuh memiliki dampak terhadap tumbuh kembang anak?

Pengasuh anak dan kriterianya

Bagi orang tua yang keduanya bekerja atau memiliki aktivitas padat, memiliki pengasuh anak merupakan hal yang sangat penting. Terkadang anak dititipkan kepada kakek dan neneknya untuk dijaga selama orang tua bekerja. Akan tetapi, tidak semua pasangan memiliki atau tinggal berdekatan dengan orang tuanya. Untuk itu, Anda perlu mencari pengasuh untuk merawat anak saat sedang bekerja.

Kriteria pengasuh anak yang ideal antara lain  tahu cara merawat anak sesuai usia dan kebutuhan anak. Pengasuh anak yang baik tidak hanya mengerti bagaimana perawatan umum anak, seperti memberikan makan, memandikan, memakaikan pakaian, dan menidurkan anak. Mereka juga harus mengerti cara menstimulasi perkembangan anak, memberikan kasih sayang, serta mengetahui pertolongan pertama pada kasus-kasus kegawatdaruratan anak.

Dampak sering berganti pengasuh

Pada dasarnya, orang tua tidak ingin terlalu sering mengganti pengasuh anak. Kebanyakan orang tua menginginkan satu pengasuh saja untuk merawat anak dari bayi hingga besar. Akan tetapi, terkadang pergantian pengasuh tidak terelakkan karena berbagai alasan.

Terkadang orang tua tidak senang dengan cara kerja dan sikap pengasuh anaknya sehingga ingin mengganti mereka. Bisa juga, anak tidak merasa cocok dengan pengasuhnya.

Alasan lain adalah pengasuh anak yang meminta berhenti karena tidak nyaman berkerja di rumah tersebut, mendapatkan pekerjaan lain yang lebih menjanjikan, menikah, atau alasan keluarga lain yang mengharuskannya pulang kampung.

Namun, sering berganti pengasuh sedikit banyak berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Anak berusia di atas 6 bulan sebenarnya sudah mulai mengenali orang-orang di sekitarnya.

Berbeda dengan bayi yang masih kecil, itu sebabnya bayi di atas 6 bulan sudah mulai memilih ingin digendong oleh siapa. Biasanya anak dan pengasuh pun sudah memiliki keterikatan emosional. Inilah mengapa perpisahan dengan pengasuh lama dan pergantian pengasuh baru terkadang mencetuskan ansietas (kecemasan) pada anak.

Biasanya pada awal-awal saat dijaga oleh pengasuh baru, anak masih belum mau disuapi atau digendong karena masih merasa asing. Dibutuhkan waktu untuk beradaptasi dan terbangun ikatan emosional serta rasa kepercayaan anak terhadap pengasuh barunya.

Jika proses adaptasi ini hanya berlangsung 1-2 kali, mungkin anak masih dapat mengompensasi. Akan tetapi jika terjadi berulang-ulang, hal ini dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental anak kelak karena ia mengalami episode ansietas berulang kali akibat pergantian pengasuh.

Terhadap pertumbuhan anak, sedikit banyak pertumbuhan dapat terganggu jika episode mogok makan, misalnya, terjadi dalam waktu yang lama saat pergantian pengasuh. Hal ini dapat memengaruhi asupan nutrisi dan berdampak pada pertumbuhan anak.

Terhadap aspek perkembangan, pergantian pengasuh anak yang terlalu sering juga sedikit banyak berpengaruh terhadap perkembangan anak. Proses perkembangan merupakan suatu hal yang berkelanjutan. Oleh karena itu, stimulasi yang dilakukan juga harus berkesinambungan sesuai dengan tahap perkembangan anak saat itu.

Saat pergantian pengasuh terjadi, terkadang pengasuh yang baru juga membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan mempelajari sampai tahap mana perkembangan anak. Dari sisi anak, stimulasi juga dapat berjalan dengan baik jika ada kedekatan emosional antara anak dan orang yang memberikan stimulasi.

Oleh karena itu, saat proses pergantian pengasuh terjadi, terdapat periode adaptasi, baik dari pengasuh baru maupun anak, untuk memulai proses stimulasi perkembangan anak.

Tips saat pergantian pengasuh anak

Hal yang paling penting selama pergantian pengasuh anak adalah pendampingan orang tua. Itu karena orang tua adalah sosok yang dikenali dan dapat dipercaya oleh anak. Saat pengasuh lama pergi, orang tua harus lebih intens menghabiskan waktu dengan anak. Orang tua dapat menjelaskan dengan baik bahwa pengasuh lama harus pergi, serta memberikan informasi mengenai pengasuh baru yang akan datang.

Saat pengasuh baru datang, orang tua juga harus tetap mengawasi dan mengasuh anak dengan intens selama beberapa waktu, hingga anak melewati masa adaptasi. Jangan langsung meninggalkan anak dengan pengasuh baru karena anak belum kenal. Intervensi orang tua yang lebih aktif selama proses transisi ini sangat penting untuk menurunkan ansietes anak dan mempercepat proses adaptasi anak.

Sering berganti pengasuh memang kurang baik bagi tumbuh kembang anak. Jika harus terjadi, pendampingan orang tua sangat dibutuhkan agar proses adaptasi berjalan “mulus”, baik untuk anak maupun pengasuh baru.

[HNS/ RVS]

AnakTumbuh kembangPengasuhBabysitterBerganti Pengasuh

Konsultasi Dokter Terkait