Kesehatan Umum

Susu A2, Benarkah Lebih Sehat Dibanding Susu Biasa?

dr. Karin Wiradarma, 14 Jan 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Saat ini, susu A2 tengah menjadi perhatian karena dianggap lebih sehat dan mudah dicerna dibandingkan susu sapi biasa.

Susu A2, Benarkah Lebih Sehat Dibanding Susu Biasa?

Saat ini, susu A2 dipromosikan sebagai pilihan yang lebih sehat dibandingkan susu biasa. Ia diklaim memiliki sejumlah manfaat kesehatan, dan dapat lebih mudah dicerna untuk orang dengan intoleransi laktosa. Meski demikian, ada beberapa ilmuwan yang menolak memberi label “lebih sehat” pada susu A2.

Ada dua jenis protein yang terkandung di dalam susu sapi, yaitu kasein dan whey. Sebanyak 80% protein susu sapi terdiri dari kasein. Di dalam susu sapi ada beberapa macam jenis kasein, tetapi yang paling dikenal adalah beta-kasein.

Beta-kasein ini sendiri pun memiliki beberapa varian, yaitu A1 dan A2. Disebut susu A1 apabila dalam susu tersebut memiliki kandungan beta kasien varian A1, dan sebaliknya.

  • Beta-kasein A1: Susu dari jenis sapi yang berasal dari Eropa Utara umumnya tinggi beta-kasein A1.
  • Beta-kasein A2: Susu yang tinggi dalam beta-kasein A2 dapat ditemukan pada keturunan sapi yang berasal dari Kepulauan Channel dan Prancis Selatan.

Susu biasa mengandung beta-kasein A1 dan A2, tapi susu A2 hanya mengandung beta-kasein A2. Beberapa studi menunjukkan bahwa beta-kasein A1 mungkin berbahaya, dan karenanya beta-kasein A2 adalah pilihan yang lebih aman.

Beda jenis proteinnya

Mungkin jenis susu A2 di Indonesia masih tergolong baru di pasaran. Namun tidak demikian halnya dengan Selandia Baru. Seorang peneliti dari Selandia Baru telah mendirikan perusahaan untuk memproduksi susu tersebut pada tahun 2000.

Hampir semua susu yang dijual di supermarket dan biasa Anda konsumsi mengandung varian beta-kasein A1. Beta-kasein tipe A1 ini didapati lebih berisiko dalam menimbulkan gejala gangguan pencernaan, terutama bagi mereka yang sensitif atau tidak biasa mengonsumsi susu.

Mungkin Anda pernah mendengar – atau mengalami sendiri – ada orang yang mengalami gejala kembung, mual, sering buang angin, bahkan diare setelah mengonsumsi susu. Hal tersebut terjadi karena beta-kasein tipe A1 kurang dapat dicerna dengan baik oleh tubuh, sehingga menimbulkan gejala demikian.

Beda halnya dengan beta-kasein tipe A2 yang diklaim lebih ramah terhadap pencernaan. Menurut penelitian, beta-kasein tipe A2 lebih mudah dicerna dan diserap usus dibandingkan A1.

Para ahli menemukan bahwa struktur beta-kasein tipe A2 lebih mirip dengan protein yang ditemukan di dalam ASI. Seperti yang telah diketahui sebelumnya, protein di dalam ASI memang lebih mudah dicerna dan diserap oleh usus bayi yang belum matang sekalipun.

Masih ada perdebatan

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk membandingkan susu A1 dan susu A2. Penelitian-penelitian tersebut menemukan bahwa susu A2 memang lebih aman untuk pencernaan, dan lebih sedikit – atau tidak– menimbulkan gejala gangguan pencernaan seperti kembung, mual, sering buang angin, dan diare.

Meskipun demikian, masih ada pihak yang skeptis terhadap manfaat susu A2 ini. Mereka curiga bahwa penelitian yang menunjukkan hasil positif tersebut didanai oleh perusahaan yang memproduksi susu A2.

Masih banyak kesimpangsiuran mengenai manfaat susu A2, apakah memang lebih unggul dibandingkan dengan susu A1. Jika Anda penasaran, tak ada salahnya untuk mencoba susu A2, dan Anda dapat menjadi juri untuk perdebatan seputar susu ini.

[RS/ RVS]

Susu SapiproteinsusuSusu A2Susu Sapi A2

Konsultasi Dokter Terkait