HomeGaya hidupDiet dan NutrisiTerlalu Banyak Konsumsi Protein Berefek Buruk bagi Kesehatan?
Diet dan Nutrisi

Terlalu Banyak Konsumsi Protein Berefek Buruk bagi Kesehatan?

Bobby Agung Prasetyo, 03 Nov 2018

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Apa yang terjadi jika kita terlalu banyak mengonsumsi protein? Simak fakta medisnya di sini.

Terlalu Banyak Konsumsi Protein Berefek Buruk bagi Kesehatan?

Protein menjadi salah satu asupan penting yang tak boleh Anda lewatkan. Faktanya, protein sangat dibutuhkan tubuh untuk berkembang, bertumbuh, dan berfungsi dengan baik. Sumber protein bisa diperoleh dari berbagai macam asupan, seperti daging dan produk susu.

Protein berfungsi sebagai sumber energi jika kebutuhan tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak. Selain itu, protein juga berperan dalam pembentukan dan perbaikan sel dan jaringan, serta untuk membantu proses penyembuhan luka.

“Otot merupakan jaringan tubuh yang terbentuk dari dua tipe struktur yang disebut actin dan myosin. Kedua struktur dasar otot tersebut terbentuk dari protein. Tidak heran, semakin banyak otot yang ingin dibentuk atau diperbesar, semakin banyak pula asupan protein yang dibutuhkan,” ujar dr. Atika dari KlikDokter.

Kebutuhan protein setiap orang tentu berbeda-beda. Sekalipun hanya melakukan aktivitas ringan, Anda sebaiknya harus mencukupi kebutuhan protein sekitar 0,8 gram per kilogram berat badan setiap hari. Hal ini juga berlaku bagi orang yang ingin membentuk otot, dimana kebutuhan mereka meningkat jadi 1,2 - 1,7 gram protein per kilogram berat badan.

Mengonsumsi protein dalam taraf mencukupi sangatlah baik. Namun, apa jadinya jika kandungan yang satu ini terlalu banyak dikonsumsi?

Fakta tentang kelebihan protein

Dilansir dari Healthline, beberapa sumber mengatakan bahwa ginjal harus bekerja keras untuk membersihkan metabolit protein dari tubuh Anda yang lantas menyebabkan peningkatan ketegangan. Hal ini terjadi jika Anda mengonsumsi makanan yang mengandung protein.

Menambahkan lebih banyak protein untuk diet dapat sedikit meningkatkan beban kerja ginjal. Namun untungnya, hal ini tidak akan berpengaruh secara signifikan dibandingkan dengan pekerjaan ekstra yang sudah dilakukan ginjal.

Sekitar 20 persen darah yang dipompa jantung, akan melalui tubuh Anda lalu pergi ke ginjal. Pada orang dewasa, ginjal dapat menyaring sekitar 48 galon (180 liter) darah setiap hari.

Asupan protein tinggi dapat menyebabkan bahaya pada orang dengan penyakit ginjal tertentu, tapi tidak berlaku untuk orang dengan ginjal yang sehat. Dua faktor risiko utama untuk gagal ginjal adalah tekanan darah tinggi (hipertensi) dan diabetes. Tetap saja, asupan protein yang lebih tinggi bermanfaat baik.

Kesimpulannya, tidak ada bukti bahwa asupan protein tinggi merusak fungsi ginjal pada orang yang tidak memiliki penyakit ginjal. Sebaliknya, protein memberikan banyak manfaat kesehatan bahkan dapat membantu Anda menurunkan berat badan.

Apa saja manfaat protein?

Di antara berbagai macam zat gizi, protein salah satu yang dianjurkan harus cukup dikonsumsi. Berikut adalah manfaat protein bagi tubuh.

Meningkatkan massa otot

Jumlah protein yang cukup memiliki efek positif pada massa otot dan sangat penting untuk mencegah hilangnya otot pada diet yang dibatasi kalori.

Bagus untuk pengeluaran energi

Studi menunjukkan bahwa protein meningkatkan pengeluaran energi lebih banyak daripada macronutrien lainnya.

Memberikan rasa kenyang

Protein membuat Anda kenyang lebih lama. Peningkatan asupan protein dapat menyebabkan asupan kalori yang berkurang dan penurunan berat badan.

Menurunkan risiko obesitas

Mengganti karbohidrat dan lemak dengan makanan yang mengandung banyak protein dapat melindungi Anda dari obesitas.

Jadi, sudah terbukti bahwa konsumsi protein dalam porsi yang tinggi tidak memberikan gangguan tertentu tubuh. Seimbangkan juga dengan asupan lain, seperti serat, vitamin, dan mineral penting ya. Salam sehat!

[HNS/ RVS]

proteinginjalOtotObesitasHipertensi

Konsultasi Dokter Terkait