Bolehkah Anak Minum Wedang Jahe Saat Udara Dingin?

Minum wedang jahe di kala udara dingin menerpa memang menjadi “ritual” bagi sebagian masyarakat Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Pasalnya, efek pedas yang unik dan rasa hangat dari minuman tradisional tersebut bisa membantu menormalkan suhu tubuh saat merasa kedinginan, apalagi jika Anda sempat basah kuyup karena kehujanan.

Kendati demikian, terkadang timbul keraguan untuk memperbolehkan anak-anak minum wedang jahe bersama dengan Anda karena takut malah memberikan efek buruk untuk kesehatannya. Lantas, sebenarnya bolehkah anak-anak diberikan minuman wedang jahe jika sedang kedinginan?

Khasiat wedang jahe bagi kesehatan

Pada dasarnya minuman wedang jahe memiliki sejumlah khasiat yang bisa membantu meredakan beberapa gejala gangguan kesehatan, mulai dari menghilangkan mual, mengurangi peradangan, mengatasi masalah pernapasan, memperbaiki sirkulasi darah, hingga menurunkan berat badan.

Jahe memiliki sifat antiinflamasi yang kuat sehingga dapat membantu meringankan sejumlah kondisi yang terkait dengan penyakit peradangan. Salah satunya adalah artritis reumatoid, peradangan sendi kronis yang umumnya terjadi pada orang-orang usia 40-60 tahun.

Selain itu, vitamin, mineral, dan asam amino dalam jahe dapat memulihkan dan memperbaiki sirkulasi darah. Saat sirkulasi darah lancar, risiko terkena penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung dan stroke pun pasti akan menurun.

Saat Anda terserang flu, minum wedang jahe juga dapat meringankan gejalanya dan dapat melegakan saluran pernapasan. Sehingga, gejala seperti hidung mampet, tenggorokan yang terasa tidak enak (batuk terus-menerus), sampai menggigil bisa teratasi.

Jika wedang jahe memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, lalu bolehkah anak minum wedang jahe?

Menurut dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter, anak-anak diperbolehkan minum wedang jahe karena jahe itu sendiri memang bermanfaat untuk tubuh. Namun yang harus menjadi perhatian adalah jika yang dikonsumsi adalah wedang jahe instan, karena minuman ini mengandung gula.

“Terlalu sering minum minuman instan yang mengandung banyak gula bisa menyebabkan anak kena sugar rush. Kalau anak-anak terkena sugar rush mereka bisa punya energi yang berlebihan dan justru sulit beristirahat.” jelas dr. Dyan.

Saran yang diberikan dr. Dyan, jika Anda ingin memberikan wedang jahe pada anak, sebaiknya berikan berikanlah wedang jahe yang dibikin sendiri secara alami. Caranya tidak sulit, kok, dan Anda bisa menemukan resep wedang jahe di internet dengan mudah.

Kalaupun Anda kesulitan, lebih baik buatkan saja ia teh jahe ketimbang menyeduhkannya minuman jahe instan yang manis. Caranya, cukup parut atau geprek jahe (pengolahan jahe disesuaikan saja dengan selera) lalu campurkan ke dalam teh yang hangat dan beri gula pasir sedikit, jika Si Kecil menginginkan rasa tambahan. Jadi, tak masalah jika Anda ingin memberikannya wedang jahe, asalkan minuman tersebut bukan minuman instan.

Meski memberikan minuman jahe kepada anak diperbolehkan, namun Anda juga tidak boleh memberikannya secara berlebihan. Sebab, jahe yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menimbulkan efek samping, seperti nyeri ulu hati, rasa panas di dada akibat naiknya asam lambung, dan diare.

“Konsumsi jahe yang dianjurkan adalah tidak lebih dari dua gram per hari. Sebagai patokan, konsumsilah wedang jahe sebanyak satu cangkir saja per hari.” ujar dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter. Selain itu, anak yang mengalami kelainan darah dan tengah mengonsumsi obat warfarin sebaiknya tidak mengonsumsi jahe karena dapat meningkatkan risiko memar dan perdarahan.

Meminum wedang jahe, pada dasarnya, memang bisa meningkatkan kualitas kesehatan tubuh. Khusus untuk anak-anak, sekali lagi hindari memberikan wedang jahe instan karena kandungan gulanya yang relatif tinggi. Lebih baik, buatkanlah ia wedang jahe alami atau minuman hangat alami lainnya saat Si Kecil menunjukkan gejala-gejala sakit flu di musim hujan.

[RVS]