Kesehatan Lansia

Daftar Vaksin Penting untuk Lansia

dr. Alberta Jesslyn Gunardi. BMedSc Hons, 14 Des 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Orang lanjut usia alias lansia juga butuh vaksinasi untuk menurunkan risiko penyakit berbahaya. Ini deretan vaksin lansia yang penting dan perlu didapatkan.

Daftar Vaksin Penting untuk Lansia

Produksi antibodi sel B dan sel T yang berperan menangkal kuman penyakit semakin menurun seiring pertambahan usia. Adanya penyakit-penyakit kronis yang kerap menyerang orang lanjut usia juga membuat tubuh semakin lemah. 

Faktanya, penyakit infeksi seperti pneumonia, infeksi saluran pencernaan, dan infeksi selaput otak menjadikan lansia sebagai target utamanya. Penyakit yang tergolong ringan seperti flu, juga dapat menimbulkan gejala berat pada kaum lanjut usia. 

Bila sudah terserang penyakit, pasien lansia rentan mengalami berbagai komplikasi dan perlu perawatan lebih intensif. Mereka pun perlu waktu pemulihan yang lebih lama.

Atas dasar itulah, Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia, dan Centers for Disease Control and Prevention mengeluarkan rekomendasi jadwal vaksinasi untuk dewasa dan lanjut usia.

Pemberian vaksin untuk lansia bertujuan untuk meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, sekaligus menurunkan risiko terkena penyakit infeksi. Jikapun terkena, gejala yang dirasakan bisa lebih ringan dan kemungkinan sembuh juga lebih besar.

Adapun beberapa vaksin untuk lansia yang perlu didapatkan, antara lain:

1. Influenza

Vaksin ini bertujuan untuk mencegah penyakit influenza dan komplikasinya. Penyakit influenza itu sendiri berbeda dengan flu yang dikenal pada umumnya. 

Influenza adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi, seperti infeksi paru (pneumonia), infeksi selaput otak (meningitis), dan infeksi darah (sepsis).

Influenza telah menyebabkan 36.000 kematian di Amerika setiap tahun, terutama pada orang berusia 65 tahun. 

Virus influenza mudah menyerang orang usia lebih dari 60 tahun. Penyakit ini banyak ditemukan pada mereka yang tinggal di panti jompo atau tempat penampungan, dan lansia dengan penyakit kronis. 

Vaksin influenza sebenarnya diperuntukkan tidak hanya bagi lansia tetapi juga orang dewasa pada umumnya. Idealnya, vaksin influenza diberikan satu kali setiap tahun. 

2. Pneumonia

Streptococcus pneumonia adalah bakteri yang menyebabkan infeksi pneumonia komunitas. Insiden penyakit ini meningkat pada usia 65 tahun ke atas. Adanya komorbid penyakit lain dapat meningkatkan risiko pneumonia pada lansia. 

Oleh karena itu, vaksin pneumonia sangat direkomendasikan untuk diberikan pada lansia. 

Ada dua tipe vaksin untuk lansia guna mencegah pneumonia, yaitu pneumokokal konjugat 13-valent (PVC-13), dan pneumokokal polisakarida (PPSV23). 

PVC-13 diberikan mulai usia 50 tahun ke atas, sementara PPSV23 diberikan mulai usia 60 tahun ke atas. Tak hanya itu, mereka yang berencana untuk menunaikan haji pun perlu mendapatkan vaksin tersebut. 

3. Meningitis Menokokal

Kelompok lansia rentan mengalami meningitis, karenanya perlu mendapatkan vaksin meningitis menokokal. Vaksin ini diberikan sekali dalam dua tahun, terutama kepada para calon jemaah haji dan mereka yang berencana melakukan perjalanan ke negara endemis meningitis

Artikel Lainnya: Tips Karantina Mandiri Lansia yang Terinfeksi Virus Corona

4. Difteri, Tetanus, Pertusis

Sama halnya dengan anak, lansia juga perlu mendapatkan vaksin DTP. Konsentrasi antibodi terhadap bakteri ini sering kali menjadi berkurang saat beranjak dewasa, bahkan lansia. Oleh sebab itu, dibutuhkan vaksinasi booster untuk efek perlindungan lebih lama. 

Sebenarnya. Vaksin DTP harus dilakukan pada tiap orang dewasa per 10 tahun sekali.

5. Hepatitis

Dua jenis vaksin hepatitis yang perlu diberikan kepada lansia adalah vaksin hepatitis A dan B. 

Kedua vaksinasi tersebut idealnya dilakukan kepada setiap orang dewasa sejak usia lebih dari 18 tahun. Untuk hepatitis A diberikan dalam dua dosis, sementara hepatitis B diberikan dalam tiga dosis.

6. Herpes Zoster 

Insiden herpes zoster meningkat seiring bertambahnya usia. Sebagian penderita herpes mengalami gejala yang disebut neuralgia pasca-herpes (PHN). Kondisi ini ditandai dengan nyeri parah yang berlangsung lama meskipun lesi sudah sembuh. 

Komplikasi utamanya terjadi pada pasien yang lebih tua. Rasa nyerinya bahkan sampai dapat mengganggu aktivitas dan hilangnya kemandirian. 

Di Indonesia, pemberian vaksinasi herpes pada lansia berusia 50 tahun ke atas sangat dianjurkan untuk mencegah komplikasi. 

Vaksin lansia penting untuk mencegah komplikasi penyakit di usia senja. Oleh karena itu, jika bawalah orang tua atau anggota keluarga Anda yang sudah berusia lanjut untuk berkonsultasi dengan dokter guna menentukan vaksinasi apa yang tepat bagi mereka.

Anda juga bisa berkonsultasi kepada dokter mengenai vaksin lansia melalui LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.

(NB/JKT)

vaksinLansia

Konsultasi Dokter Terkait